Terguncang, Lilac tidak tahu harus berkata apa. Tidak ada yang terlintas dalam pikirannya yang bisa ia gunakan sebagai respons terhadap kabar tak terduga yang disampaikan Jedrek. Bagaimana mungkin dia bisa membunuh jenderalnya sendiri tanpa berkedip!?
"Kau berbohong!" kata Lilac melalui giginya yang gemeretak. Dia tenggelam dalam kemarahannya sambil memproses berita tersebut. Suaranya gemetar hingga hampir seperti setiap sel dalam tubuhnya sangat marah.
"Maafkan saya yang tidak menyimpan kepalanya untuk membuktikan kata-kata saya." berdiri di sisi lain tempat tidur, mata Jedrek tertuju pada Lilac.