"Baiklah, tidak perlu ada pertengkaran di sini..." penyihir itu mengangkat tangannya sambil tertawa kecil. "Kita memiliki masalah yang lebih penting untuk dikhawatirkan."
"Aku akan sangat senang untuk membunuh gadis manusia kecil ini sendiri." Vampir itu mendengus, dia mengenakan sweater rol leher merah, yang mengingatkan semua orang tentang warna darah.
"Sayangnya, kau tidak bisa," Terra berkata dengan percaya diri, karena dia tahu nilai dirinya. Dia benar. Vampir itu tidak akan bisa membunuhnya. Karena kenyataannya adalah gadis manusia ini lebih berguna hidup daripada mati, setidaknya menurut penilaian Beelzebub.
Terra mengabaikan vampir yang bergumam saat mereka mencapai sebuah pintu tertentu, dari mana suara pecahan kaca yang keras, dan raungan marah lebih terdengar jelas.
Gadis itu mengetuk tiga kali, dan hanya mendorong pintu terbuka ketika Kerakusan mengizinkannya untuk masuk.
