Aeon bergulung kesakitan di lantai, tenggorokannya menyempit dan dia tidak bisa bernafas. Rasa sakitnya seperti tidak nyata. Dia tidak pernah mengalami rasa sakit seperti ini sebelumnya.
Dan ketika rasa sakit itu mereda seolah tidak pernah terjadi, dia tersisa teramat lelah. Hanya kedipan matanya yang menunjukkan bahwa dia masih hidup.
"Kau benar-benar berpikir bahwa kau dapat menghancurkanku?" cibir Lucifer. Dia mengulurkan tangannya ke arah sebuah pisau di atas meja. Pisau itu melayang di udara. "Belum pernah dengar saran untuk tidak membuat perjanjian dengan setan?"
Lucifer menatap Aeon. Senyum iblis yang menggamit di bibirnya tidak luntur. Jika ada, matanya yang berwarna emas bersinar cerah melihat kondisi Aeon.
"Tidak? Kau belum pernah mendengar tentang itu?" Lucifer mengejeknya. "Nah, sekarang kau tahu..." Dia mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh.
Aeon merasa sangat lelah hingga dia bahkan tidak bisa mengucapkan satu kata pun untuk mengutuk setan itu.