"Sudah kubilang, kamu tidak akan bisa melarikan diri dalam cuaca seperti ini." Suara dalam Aeon bergema di telinga Raine.
Suara pintu yang terbuka mengirimkan aroma lembut ke indra Raine.
Dia membuka matanya ketika angin kencang tidak lagi mengikis kulitnya, dan suara tersebut teredam di balik pintu. Dia melompat dari pelukan Aeon, dan terjatuh tak berdaya ke belakangnya saat kepalanya menyentuh dinding di belakangnya.
Dia mengeluarkan suara dengusan pelan dan mengusap kepalanya. Meskipun di luar sangat dingin, di dalam rumah ini cukup hangat, bahkan lantai pun terasa hangat.
"Kamu baik-baik saja?" Aeon menatap gadis di hadapannya tanpa ekspresi. Dia tidak mencoba menyentuhnya lagi dan dengan bijak menjaga jarak di antara mereka.
Mata Raine membelalak dan memandangnya dengan waspada.
"Ayo, kamu perlu ganti baju basahmu." Aeon mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri.
Namun, pandangan Raine beralih dari tangan terulur Aeon ke pintu yang tertutup.