"Minumlah ini dulu," Chiron mengulangi katanya dan mendekatkan piala kayu ke bibir Lilac lagi, tapi malaikat pelindung itu mengangkat tangannya dan menepisnya dengan sekuat tenaga.
Chiron mendesah dan berhenti mencoba, dia berdiri dan mengambil tiga langkah menjauh dari Lilac.
Lilac berusaha untuk duduk, tapi ini lebih sulit dari yang dia kira, akhirnya setelah beberapa percobaan tanpa hasil, dia menyerah dan menggulingkan tubuhnya, agar dia bisa menghadap Chiron. Lapisan keringat muncul di dahinya dan napasnya menjadi dangkal.
"Kenapa kau melakukan ini?" Lilac bertanya lagi.
Baru sekarang, Lilac bisa melihat tempat ini dengan jelas. Rupanya, Chiron membawanya ke sebuah padang rumput. Rumput beludru di bawah tubuh Lilac terasa sedikit dingin karena tetesan embun, sepertinya Lilac telah di sini sepanjang malam.
