"Apa yang sedang kamu lakukan di luar sana?" Jedrek mempercepat langkahnya ketika menemukan Lilac berdiri di luar kamarnya, menyandarkan punggungnya pada pintu.
Malaikat penjaga mengangkat kepalanya dan menatapnya melalui bulu matanya yang panjang. "Saya tidak bisa tidur," katanya dengan suara rendah. "Saya hendak berjalan-jalan dan mendekati Anda karena Anda berdiri sendirian di sana, tetapi kemudian saya melihat Serefina, menatap Anda dari kejauhan."
Mata Jedrek beralih ke kiri dan dari sini, dia bisa melihat tempat dimana dia berdiri beberapa menit yang lalu. Namun, penyihir itu sekarang sudah tidak ada di sana.
Jaraknya terlalu jauh untuk mencium aroma Lilac dan terlalu jauh untuk Lilac mendengar percakapan dia dengan Serefina.
"Saya berbicara dengannya," Jedrek mengakui.
"Hmm," Lilac bergumam. Sebenarnya, dia hanya mengawasi cara Serefina menatap Jedrek lalu bersembunyi di sini karena dia tidak ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
