Maximus berjuang untuk berdiri sambil berusaha menjauh dari lycan yang marah. Selama sekejap, terdapat hint ejekan di matanya yang gelap. Dia menyembunyikannya dengan baik, dan tidak menunjukkannya di ekspresinya. Dengan suara yang tenang dia berkata, "Permintaan maaf terdalamku, Yang Mulia."
"Lebih baik kau menjauhi urusan ini, Maximus!" ujar Jedrek sambil menggertakkan giginya. Dia telah kehilangan kendali penuh atas amarahnya sejak bertemu dengan Lilac. Dia tidak membutuhkan orang lain untuk mendesaknya mendekati gadis itu lebih lagi!
"Jedrek," Maximus bangkit berdiri. Dia hanya berusaha berbicara masuk akal dengan raja. "Akan semakin susah untuk mengendalikan amarah 'dia', jika kau membunuh gadis itu sekarang. Tidakkah kau ingat bagaimana dia meledak dalam amarah yang tidak terkendali terakhir kali kau memerintahkanku untuk membunuhnya?"