```
"Adam Jones."
Elly Campbell, dengan kesabaran, bertahan di bingkai pintu, mencegah Adam Jones masuk, tapi dia juga tidak cukup kuat untuk menutup pintu.
Keduanya berdiri, satu di dalam dan satu di luar, tak ada yang mau mengalah.
"Biarkan aku masuk."
Suaranya Adam Jones terdengar serak, campur dengan beberapa emosi yang tak jelas.
"Jika ada yang ingin kamu katakan, katakan di sini."
Dengan hati yang dingin, dia berbicara, sengaja mengabaikan noda darah yang semakin menghitam pada perban yang melilit keningnya.
"Biarkan aku masuk."
Suaranya Adam Jones semakin dingin, dan dalam kedalaman mata seraknya, ada semburat ketidaksabaran dan iritasi.
Baru kemudian Elly Campbell menyadari bau alkohol yang samar dari Adam Jones, tidak jelas, tapi terdeteksi saat diperhatikan lebih dekat.
"Kamu sudah minum?"
Dia mengerutkan kening, mencoba menolak, tapi pada akhirnya tak bisa menahan diri untuk melontarkan pertanyaan itu.