Suaranya lembut dan memang terdengar sedikit lelah. Adam Jones, yang hendak bergantian tempat dengannya, berhenti langkahnya. Setelah sesaat, ia berbalik tanpa suara, dan Elly Campbell mendengarkan suara lembut yang datang dari tempat tidur di belakangnya lalu menghela nafas lega.
Di kamar, hanya lampu malam redup yang memancarkan cahayanya.
Elly menghadap ke sofa, tidak memperhatikan Adam Jones.
Adam Jones bersandar di tempat tidur, dan di bawah cahaya remang, matanya yang hitam pekat seperti pusaran gelap, sangat dalam seolah-olah bisa menarik seseorang ke dalamnya.
Setelah berbaring sebentar, ia berbalik untuk melihat kembali ke arah sofa. Sudut dia berbaring, tepat di atas bantal, membuat luka di tubuhnya terasa nyeri sehingga ia mengerutkan sedikit.
Elly berbaring memunggungi dia, tubuh rampingnya tenggelam di sofa yang empuk, napasnya naik turun dengan teratur.