Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Villa Avignon

Hirrxvyy
--
chs / week
--
NOT RATINGS
613
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - chapter 1

Di masa lampau, di sebuah pulau terpencil, terdapat sebuah hutan yang luas dan misterius. Lima laki-laki dan lima perempuan yang berasal dari berbagai penjuru dunia berkumpul dengan satu tujuan: menciptakan sebuah tempat baru yang penuh harmoni di dalam hutan tersebut. Mereka memutuskan untuk membangun pagar besar yang mengelilingi hutan itu agar dunia luar tidak mengganggu mereka.

Setelah berminggu-minggu bekerja keras, pagar itu pun selesai. Pagar tersebut begitu kokoh dan tinggi, terbuat dari kayu-kayu kuat yang diambil dari dalam hutan. Kini, mereka memiliki sebuah dunia kecil yang sepenuhnya terpisah dari dunia luar. Mereka memulai kehidupan baru dengan semangat dan harapan.

Waktu berlalu, generasi demi generasi tumbuh di dalam hutan tersebut. Sepuluh pendiri awal itu memiliki keturunan yang sangat banyak, menciptakan komunitas yang berkembang pesat. Mereka membangun rumah-rumah, jalan-jalan, dan fasilitas lain yang mereka perlukan. Namun, mereka tidak ingin menciptakan kota biasa. Mereka ingin menciptakan sebuah kota yang unik, yang mengambil inspirasi dari abad ke-16.

Desa-desa kecil mulai berubah menjadi kota dengan arsitektur bergaya abad ke-16. Bangunan-bangunan kayu dengan ukiran yang rumit, jendela-jendela kaca patri, dan jalan-jalan batu yang berkelok-kelok. Setiap detail dipikirkan dengan seksama agar nuansa abad ke-16 terasa hidup di setiap sudut kota.

Kota itu diberi nama "Villa Avignon," mengingatkan pada keindahan kota-kota di Eropa pada masa itu. Di pusat kota, terdapat sebuah alun-alun besar dengan air mancur yang megah, tempat warga berkumpul untuk berbagai acara. Pasar-pasar dipenuhi oleh pedagang yang menjual barang-barang buatan tangan, seperti pakaian, perhiasan, dan makanan lezat yang semuanya diproduksi di dalam hutan itu.

Para pendiri dan keturunan mereka hidup dengan harmonis, memanfaatkan sumber daya hutan dengan bijaksana. Mereka menjaga alam sekitar dengan penuh kasih, memastikan bahwa hutan tetap subur dan penuh kehidupan. Pendidikan dan kebudayaan sangat dihargai, dan setiap orang diberi kesempatan untuk belajar berbagai keterampilan, mulai dari berkebun hingga seni ukir.