Jantungnya berdebar kencang, adrenalin mengalir deras di nadinya. Pisau bedah yang dingin dan tajam itu terasa menyatu dengan tangannya, perpanjangan dari keinginannya yang tak tergoyahkan. Di bawahnya, targetnya terbaring tak berdaya, terikat dan tak sadarkan diri. Ini adalah puncak dari perencanaan yang cermat, persiapan yang teliti, dan eksekusi yang tanpa cela. Ini adalah mahakarya terakhirnya.Erik "The Wraith" Vahlen, sang pembunuh bayangan, tersenyum tipis. Dia selalu terobsesi dengan kesempurnaan, dengan kontrol. Setiap pembunuhan adalah sebuah karya seni, sebuah tarian kematian yang indah dan mengerikan. Dan malam ini, dia akan menciptakan mahakarya terakhirnya, sebuah simfoni kematian yang akan menggema di seluruh dunia.Dia membungkuk di atas targetnya, mengamati setiap detail dari bentuk tubuhnya yang tak bernyawa. Dia tahu setiap inci dari anatomi manusia, setiap arteri dan vena, setiap organ dan tulang. Pengetahuannya tentang tubuh manusia adalah senjatanya yang paling mematikan, memungkinkannya untuk menimbulkan rasa sakit dan kematian dengan presisi seorang ahli bedah.Dengan gerakan yang anggun dan terlatih, dia mulai bekerja. Pisau bedahnya menari di atas kulit targetnya, mengiris dan memotong dengan presisi yang nyaris tak terlihat. Dia bekerja dengan cepat dan efisien, menikmati sensasi kekuatan dan kontrol yang mengalir melalui dirinya.Di saat-saat terakhirnya, targetnya terbangun, matanya membelalak ketakutan saat menyadari nasibnya yang mengerikan. Erik menatapnya dengan tatapan dingin dan tanpa emosi, menikmati teror yang terpancar dari matanya."Selamat menikmati perjalananmu," bisiknya lembut saat dia memberikan pukulan terakhir.Targetnya menghembuskan napas terakhir, tubuhnya menjadi lemas. Erik berdiri, mengamati karyanya dengan puas. Ini adalah kesempurnaan. Ini adalah akhir.Atau begitulah yang dia pikirkan.Tiba-tiba, dunia di sekitarnya mulai berputar. Dia merasa pusing dan mual, seolah-olah realitas itu sendiri sedang runtuh. Dia mencoba meraih sesuatu untuk berpegangan,tetapi tidak ada apa-apa. Dia jatuh ke dalam kegelapan, tersedot ke dalam pusaran yang tak diketahui.Bagaimana menurut Anda tentang bagian pertama ini? Apakah ada yang ingin Anda ubah atau tambahkan sebelum kita melanjutkan ke bagian selanjutnya?