Malam semakin larut ketika Elara dan timnya, dengan bantuan prajurit kerajaan, tiba kembali di istana Veridia. Mereka disambut oleh Raja Alistair yang terlihat cemas namun lega melihat mereka kembali dengan selamat.
"Elara, aku senang kalian berhasil kembali," kata Raja Alistair. "Bagaimana situasinya? Apakah kalian berhasil mendapatkan artefak itu?"
Elara menggelengkan kepala, menatap Raja Alistair dengan rasa penyesalan. "Kami terlambat, Yang Mulia. Musuh kami berhasil mengambil artefak itu. Kami bertemu dengan pemimpin mereka, seorang pria bertopeng yang sangat kuat. Namun, kami berhasil melarikan diri dengan bantuan prajurit kerajaan."
Raja Alistair menghela napas berat. "Ini adalah kabar yang buruk. Artefak itu sangat penting untuk melindungi Veridia dari kekuatan gelap. Kita harus segera mencari cara untuk mendapatkannya kembali."
Elara mengangguk. "Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan, Yang Mulia. Tetapi kami membutuhkan lebih banyak informasi tentang pria bertopeng itu dan rencananya."
Raja Alistair berpikir sejenak sebelum berbicara. "Ada satu tempat di istana ini yang mungkin bisa membantu kita. Sebuah perpustakaan rahasia yang menyimpan banyak catatan kuno dan rahasia keluarga kerajaan. Hanya sedikit orang yang tahu tentang tempat ini."
Raja Alistair kemudian memimpin mereka menuju perpustakaan rahasia yang terletak di bawah tanah istana. Mereka melewati lorong-lorong gelap yang berliku-liku, sebelum tiba di depan pintu batu besar yang tersembunyi di balik dinding. Raja Alistair menyentuh simbol kuno di pintu, dan dengan suara gemuruh, pintu itu terbuka, mengungkapkan ruangan besar yang penuh dengan buku-buku kuno dan gulungan.
"Ini adalah tempat di mana kita menyimpan catatan tentang artefak dan rahasia kerajaan," kata Raja Alistair. "Aku yakin kita bisa menemukan sesuatu yang berguna di sini."
Elara, Lyra, dan Kael mulai mencari melalui rak-rak buku dan gulungan. Mereka menemukan banyak catatan tentang sejarah Veridia, artefak kuno, dan kekuatan magis yang tersembunyi. Setelah beberapa jam mencari, mereka menemukan sebuah gulungan yang menarik perhatian mereka.
"Gulungan ini berisi catatan tentang artefak yang dicuri," kata Lyra dengan suara penuh harapan. "Di sini disebutkan bahwa artefak itu memiliki kekuatan untuk mengendalikan bayangan dan membuka portal ke dunia lain. Artefak itu juga disebutkan memiliki kunci rahasia yang hanya bisa diaktifkan oleh darah keturunan keluarga kerajaan."
Raja Alistair mengangguk. "Itu berarti pria bertopeng itu membutuhkan seseorang dari keluarga kerajaan untuk mengaktifkan kekuatan penuh artefak tersebut. Kita harus melindungi keluarga kerajaan dan memastikan mereka tidak jatuh ke tangan musuh."
Elara berpikir sejenak. "Yang Mulia, apakah ada tempat yang lebih aman di istana ini di mana kita bisa melindungi anggota keluarga kerajaan? Tempat yang tidak mudah ditemukan oleh musuh?"
Raja Alistair tersenyum tipis. "Ada satu tempat yang sangat rahasia. Tempat yang hanya diketahui oleh sedikit orang, bahkan di dalam istana ini. Ruang perlindungan yang dibangun jauh di dalam tanah, terlindungi oleh sihir kuno."
Raja Alistair membawa mereka ke sebuah ruangan tersembunyi di balik dinding perpustakaan. Mereka menuruni tangga yang sempit dan berkelok-kelok, hingga tiba di depan pintu besi besar yang terukir dengan simbol-simbol pelindung.
"Ini adalah Ruang Perlindungan Rahasia," kata Raja Alistair. "Di dalam sini, kita bisa melindungi keluarga kerajaan dan merencanakan langkah selanjutnya dengan aman."
Elara, Lyra, dan Kael merasa lega mengetahui bahwa mereka memiliki tempat yang aman untuk melindungi keluarga kerajaan. Namun, mereka juga tahu bahwa mereka harus terus mencari cara untuk mengalahkan musuh mereka dan mendapatkan kembali artefak yang dicuri.
"Yang Mulia, kami akan melakukan apa pun untuk melindungi Veridia," kata Elara dengan tekad. "Kami harus segera merencanakan langkah selanjutnya dan mencari tahu lebih banyak tentang pria bertopeng itu."
Raja Alistair mengangguk. "Kita akan bekerja sama dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki. Kita tidak akan membiarkan kekuatan gelap menguasai Veridia."
Dengan tekad dan semangat yang baru, Elara dan timnya bersiap untuk melanjutkan perjuangan mereka. Mereka tahu bahwa jalan di depan penuh dengan bahaya dan tantangan, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak sendirian. Dengan dukungan dari Raja Alistair dan keluarga kerajaan, mereka akan terus berjuang untuk melindungi Veridia dan menghadapi musuh yang semakin kuat.