Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Holder of Light

ARIS_SURYANA
--
chs / week
--
NOT RATINGS
311
Views
Synopsis
Ramalan yang pernah gagal akan kembali terulang, terpilihnya para pemegang cahaya sebagai pembawa harapan, anak-anak terdahulu akan datang untuk mengambil hak mereka, pembakaran irminsul adalah tindakan haram di mata tahta langit. "Jangan mengatakan hal omong kosong" Semuanya akan binasa di bawah naungan pohon suci irminsul, dengan tetesan air mata pengorbanan, kematian adalah jawaban dadi segalanya. "Kau masih tidak mengerti, ada cara lain untuk membuat dunia jadi lebih baik" PEMBERITAHUAN!!! Jika sebuah chapter memiliki part 2 maka itu artinya kata dalam Chapter itu sudah lebih dari 1000 kata, maka harus di pisah menjadi part 2
VIEW MORE

Chapter 1 - di balik senyuman

Kekaisaran Selestial merupakankerajaan terbesar yang ada di Paragon, dikenaldengan para

Rajanya yang sangat hebat danmemiliki julukan yang tak kalah hebatnya,seperti Raja ke-7 yang

saat ini bertahtayaitu King Balderik VII yang dikenal dengan julukan Singa dari Selestial.

Saat ini di kepulauan Chronicle yaitu pulau terbesar ke3yang ada di paragon setelah

kepulauannarukami danvandran terletak di Veridian ocean,pulau ini sebenarnya dimilik oleh 3

kerajaan yaitu Selestial, Orelia, dan Hellhem.

Namun raja Gamunti dari kekaisaran Hellhem merupakan kerajaan yang dari dulu selalu berseteru dengan Selestial dan menjadi kerajaan kedua terbesar setelah Selestial. Saat ini ia melakukan agresi militer di pulau Chronicle tujuannya adalah untuk

mengambil alih seluruh daratan kepulauan, terutama menghilangkan pengaruh dari Selestial.

kabar agresi militer yang dilakukanHellhem di perbatasan memaksa Selestial untuk

menghadapi dengan serisu, Sekitar 50ribu pasukan dengan persenjataan lengkap dikerahkan ke

sana tidak lupa sang Singa dari Selestial Raja Balderik VII juga ikut untuk memimpin dengan di

temani saudaranya bernama Zion.

Kerajaan Orelia yang sadar dengan situasi ini juga turun untuk membantu Selestial dengan

membuat sebuah perjanjian yang berisi bahwa Selestial akan melindungi wilayah Orelia tanpa

mengganggu garis berpatasan antar negara ,sebagai gantinya Orelia akan mengirimkan persenjataan dan persediaan logistik setiap minggu pada pasukan Selestail di Chornicle.

Bukan tanpa alasan justru Orelia punya alasan yang sangat kuat mengapa mereka membuat kesepakatan ini dengan Selestial sebab paling mendasarnya karena lawan kali ini adalah Hellhem, Orelia takut hellhem akan menyerang disaat setengah kekuatan tempurnya berada di Chronicle.

Berkat keberpihakan Orelia dengan bantuan logistik dan persenjataan yang selalu datang tepat waktu, membuat pasukan Selestial jadi lebih unggul jika di bandingkan dengan Hellhem. Akibatnya perubahan strategi di lakukan bertujuan untuk mengganggu jalur pengiriman bantuan dari Orelia.

rencana yang di lakukan Hellhem berhasil menenggelamkan armada pengirimana dari Orelia, hal ini jadi sangat berpengaruh bagi ke adaan pasukan, membuat mereka berhasil di pukul mundur dari pertahanan dan di paksa bertahan, syukurnta Orelia bertindak cepat dengan membuat jalur pengiriman baru namun lebih jauh dari sebelumnya, dan perlahan keadaan mulai membaik.

ini merupakan konflik ke-3 yang terjadi antara dua kekuatan terbesar di Paragon saling

berhadapan secara langsung, terlepas dari perang ekonimi dan proxy yang dilakukan kedua belah

pihak.

Perang semakin memanas kala pihak Selestial menurunkan pasukan terakota mereka yaitu

pasukan abadi, mereka adalah patung batu yang dipahat dan direndam dalam cairan sihir khusu

meski berkali-kali hancur mereka akan kembali seperti sedia kala tak peduli sebesar apapun

kerusakannya, jumlah terakota yang diturunkan sekitar 15ribu sebagain kecil dari jumlah

keseluruhan.

Jika Selestial punya terakota sebaliknya Hellhem memiliki homonkulus yang di pangil

Azatot yaitu mahkluk yang diciptakan menggunakan teknik alkimia mereka hanya bisa dibunuh jika jantung mereka dijebol, informasi mengenai jumlah Azatot yang dimiliki Hellhem masih simpang siur kebenarnya ada yang mengatakan sangat banyak dan ada juga yang mengatakan

kalau jumlahnya sangat terbatas.

tapikini yang diturunkan sekitar 19ribu lebih banyak di

bandingkan dengan terakota yang di turunkan Selestail, perang ini menelan biaya yang sangat banyak dan korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak juga banyak, bahkan karena perang ini pula jalur perdagangan di veridian sea jadi terganggu.

"Tidak ada gunanya.. Tarik pasukan dan siagakan saja di perbatasan. Toh juga pak tua itu

tidak mungkin nyerang."

Dialah Gamunti, Raja Hellhem yang memiliki paras yang cukup

menarik, yang membuatnya semakin menarik adalah mataberwarna unggu gelapyang ia miliki, dan dia masih muda sekitar 31 tahun karena dulu ia naik tahta diumur 19 tahun setelah ayahnya meninggal, namun sifat yang dimiliki Gamunti sedikit minus karena ia sanga menyebalkan

bahkan sering membuat raja-raja lain kesal terhadapnya.

Sesuai perintah, seluruh pasukan di tarik mundur kembali ke perbatasan, mengigat akan sulit

menjebol garis pertahanan Selestial yang dibentengi oleh tentara terakota, meski perang tidak berlangsung lama dan selesai setelah satu bulan memanas.

Tapi, perbatasan anatar Selestial dan

Hellhem masih dijaga ketat tidak ada di antara kedu belah pihak yang menarik pasukannya sedikitpun dari perbatasan, terkadang perang dingin selalu terjadi namun tidak sampai merabat menjadi besar. Setelah situasi dapat terkendali Rajadan saudaranya Zion memutuskan untuk

kembali ke Selestial.

Kabar kepulangan Raja telah sampai ke telingaorangorangdi istana, semua orang mulai menyiapkan penyambutan sederhana bagi sang Raja yang pulang dari perang membawa kemenangan.

Inilah istana Selestial yang terkenal dengan kemegahan dan ukurannya yang begitu besar, menara-menara yang menjulang tinggi di setiap sudut menambah kemegahan dari istana.

tidak banyak yang disiapkan karena semua orang tahu kalau Raja tidak menyukai halhal yang

berbau pesta karena itumereka hanya menyiapkan penyambutan biasa. Seorang pemuda berambut hitam berkilau, mata biru laut, wajah yang sangat rupawan, dan sifat sangat ceria berjalan di koridor istana seorang diri tanpa ditemani siapapun.

Dialah Arion Balderik VIII anak

sulung dari Raja Balderik VII dan calon Putra mahkota dan calon Raja masa depan Selestial. Arion yang melihat para pelayan dan kerabatnya seperti bibi dan pamannya tengah sibuk,

seperti akan melakukan sesuatu yang penting bertanya pada seorang pelayan yang ada di dekatnya

karena rasa penasarannya. Tapi,pelayan itu langsung menjauhi Arion seperti tidak ingin berbicara

apa lagi bertemu dengannya walau mendapat sikap tak mengenakkan seperti itu Arion tidak ambil

pusing, wajah ceria dengan senyuman bahagia tak luntur sedikitpun walau dirinya sudah mencoba

menanyakan hal yang sama pada para pelayan lain, tapi merekasemua selalu langsung pergi

menjauhinya.

ketika sampai diaula ia melihat keluarga besarnya beramairamai berjalan bersama

keluar istana, rasa penasaran Arion semakin tinggi bergegas ia mengejar mereka namun baru saja

sampai seorang perempuan menghentikan Arion dengan mengatakan.

"Arion, kau jangan ikut kami. Tidakusah ikut kau tunggu saja ." Mendengar itu Arion pun menanyakan

alasannya kenapa ia tidak boleh ikut bersama mereka.

"Kami tidak perlu mengatakannya lagi bukan? Kau sendiri juga sudah paham.Jangan buat

kami harus mengigatkanmu lagi," Raut ceria dan senyuman Arion seketika lenyap berganti

dengan raut wajah sedih dan bercampur kecewa dengan diri sendiri.

"Kenapa aib seperti dia harus ada?"

Bisik seseorang.

"Daya sihir saja tak punya, bagaimana mau jadi raja?"

Sahut bibinya yang lain, mereka semua berjalan pergi meninggalkan Arion.

Seorang diri Arion berjalan kembali ke dalam istana melewati koridor-koridor dan aula yang

sepi dan dingin seorang diri, ia berhenti di dalam aula Raja tempat singasana Selestial bereda,

terdapat 7 patung yang menopang aula ini dan itu adalah patung Raja-Raja Selestial dari pertama

sampai sekarang, disana Arion nampak termenung memikirkandirinya sendiri kenapa berbedadari sepupunya yang lain,setetes demi tetes air mata yang membasai pipi mulai jatuh.

Tapi, Arion terlihat mencoba menahan tangisannya itu ia teringat dengan pesan terakhir sang

Ibu sebelum meninggal untuk selalu bahagia dan tersenyum apapun situasinya.

Bayang-bayang

orang-orang yang selalu membicarakan diri sebagai aib terbesar yang di sembunyikan kerajaan, saat ini terus menghantui pikirannya. Di tengah kesedihannya tiba-tiba seseorang mendorong Arion dari belakang sampai jatuh,

rupanya bukan hanya seorang terdapat tiga remaja yang seumuran dengan Arion.

mereka semua merupakan sepupusepupu Arion, melihat matanya yang berlinang air mata mereka mulai mengolokngolok sambil mengatakan kalau Arion adalah sampah di Selestial. Parahnya mereka

mengatai Arion bukan anak kandung dari Rajakarena tak memilikidaya sihir sedikitpun,

mendengar semua caci maki itu Arion hanya diam dengan kepala yang tertunduk kebawah.

Salah atu dari mereka bertiga yang bernama Lugter dengan sengaja menendang kepala Arion dan itu

membuat sepupunya yang lain sangat terkejut.

"Apa kau merasa tidak kelewatan, lugter?"

Tanya sepupunya, namun ia langsung diam saat Lugner menatapnya.

"Ingin menjadi Raja? Mungkin saja hidupmu tidak akan lama lagi, coba pikir. Calon Putra mahkota penerus tahta Selestial adalah produk gagal, kau tidak pernah berpikir akan terjadi kudeta? Atu para petinggi mencoba membunuhmu?...." Kemudian Lugter terdiam sebentar

menatap rendah ke arah Arion sebelum ia melanjutkan perkataannya.

"Untuk membersihkan sebuah noda, maka kau memerlukan lap untuk menyingkirkan noda

itu... ha! Pecundang." Lugner pergi dengan diikuti saudaranya yang lain.

Perlahan Arion mulai kembali berdiri sambil bergumam dengan disusul senyuma yang

nampak dipaksakan.

"Bahagai dan tersenyum dalam lingkungan seperti ini... Ibu, apa aku terlihat bahagaia?"

Tak lama kemudian dari belakang seseorang meletakkan tangannyadi ataskepala Arion

kemudian mengusapnya dengan penuh kasih sayang, merasakan elusan itu Arion terdiam dengan

air mata yang masih terus jatuh membasahi karpet merahdi lantai.

Ia langsung berbalik dan

memeluk orang yang ternyata adalahsang Ayah, Arion menangis di pelukan ayahnya tangisan itu

menggema di seluruh ruangan aula, Raja hanya bisa tersenyum tipis sambil mengusap kepala anak

Sulungnya itu.

"Ayah yakin. Suatu saat nanti kamu akan menjadi Raja yang hebat. Bersabarlah, Arion. Ayah

percaya padamu." Ujar seorang Ayah kepada Anak lakilakinya.