Setiap anak memiliki kisah sewaktu kecil yang berbeda beda dan dari kalangan keluarga yang berbeda beda.
Tetapi saya yakin kalian menyimpan semua kenangan di dalam memory kehidupan kalian sewaktu kecil dengan sangat jelas.
Sama seperti saya yang menyimpan banyak hal kenangan indah maupun buruk di dalam memori pikiran saya dengan secara sadar apasaja yang terjadi dan saya alami seketika saya masih kecil dan masih berusia muda.
Saya adalah seorang anak kecil perempuan anak pertama dari kedua orang tua saya yang menyimpan banyak semua harapan harapan kedua orang tua saya. Yaa bisa di bilang saya harus bisa menjadi kebanggaan untuk mereka di kala nanti.
Sewaktu kecil saya bisa di bilang kedua orang tua saya masih sibuk bekerja dengan pekerjaannya masing masing. Sehari hari saya hanya di asuh dengan kakek, nenek, om dan tante saya.
Singkat cerita saya memiliki seorang adik laki laki yang beda 3 tahun dari usia saya. Setelah adik saya lahir ibu sayapun memutuskan untuk tidak bekerja kembali dan lebih memilih fokus untuk menjaga dalam parenting anaknya.
Ayah saya hanya bekerja sebagai karyawan swasta office boy di sebuah bank swasta dengan gaji yang lumayan untuk bisa menafkahi keluarganya.
Sehari hari saya sewaktu kecil yang saya ingat adalah hanya bermain dengan tante, om dan kakek tercinta yang biasa saya sebut abah. Setiap harinya saya selalu mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang sangat tulus yang saya rasakan. Abah dan endah/nenek mempunyai dagangan es dan baju baju kaki lima di sebelah toko keluarga punya uyut saya. Dari kecil saya selalu di bawa ke tempat abah dan endah berjualan bahkan lucunya saya seringkali ketiduran di bawah kolong meja dagangan sampai petang. Saya juga pernah tidur di dalam toko keluarga yang cukup gelap sedikit penerangan yang biasa buat tempat sholat keluarga besar saya.
Seseorang pertama yang sangat saya sayangi adalah abah bukan kedua orang tua saya sendiri. Karna sehari hari saya slalu sama abah dan abah sosok seorang kakek yang sangat lembut dan penuh perhatian kepada cucu-cucunya. Sedikit pun aku tidak tahu marahnya abah seperti apa karna abah sama sekali yang namanya marah-marah di hadapan saya dari saya kecil hingga ajal menjemputnya. Abah slalu mementingkan dan lebih memerdulikan saya terlebih dahulu di banding dengan yang lainnya. Ketika abah mempunyai makanan pun abah slalu mengutamakan cucu perempuan pertamanya ini terlebih dahulu untuk mencicipinya.
Masyaa allah abaah..
Abah sosok laki laki yang sangat luar biasa tanggung jawab nya sebagai seorang suami dan bapak untuk anak anaknya.
Aku slalu berdoa dan meminta ke allah suatu saat nanti untuk bisa memiliki suami yang ga jauh beda dengan abah yang bisa menghargai istrinya dan menyayangi istrinya dengan sepenuh hati dan dengan rasa tanggung jawab yang penuh.
Di balik semua kenangan masa kecilku yang lucu, unik dan indah ada juga kenangan masa kecilku yang buruk dan sangat tidak ingin aku untuk mengingatnya.. Tapi apalah daya ingatan itu melekat di dalam ingatan masa kecilku yang belum penuh dengan banya memori yang di simpannya.
Karna kenangan buruk itu terjadi di depan hadapanku dan membuatku trauma hingga saat ini. Itu terjadi dengan adanya pertengkaran hebat antara ibu dan ayahku sendiri di hadapanku sendiri ketika hujan lebat turun membasahi permukaan bumi ini.
Dan membuat kami semua basah kuyup dengan derasnya hujan lebat.