Sofia masih merona dari telinga ke telinga karena pujian yang dia terima tadi dari Rafael Sinclair tentang dirinya yang baik sebagai teman. Atau mungkin merahnya pipi karena dia memanggilnya Mrs. Joseph.
Yah! Dia tak bisa memutuskan.
Marissa terbahak-bahak bahkan dalam situasi yang tegang. Mereka semua menikmati semburat merah di wajah Sophie yang membuatnya terlihat imut.
Di ruang tunggu, Dean dan Flint juga bergabung dengan mereka.
"Kita harus mengirimnya kembali," gumam Sophie sambil menatap Flint yang bersandar di sofa, membaca majalah, "dia mengeluh sakit di persendiannya belakangan ini."
Rafael memperhatikan pria tua yang semakin lemah dari hari ke hari, "Saya sudah mencoba," katanya kepada Sophie, "Tapi dia ngotot ingin tinggal di sini karena dia adalah kakek favorit Abigail."
Sophie terkekeh mendengarnya. Marissa merasa bangga dengan semua orang yang menemani di ruang tunggu itu.