Talia sedang pulang ke rumah setelah bersenang-senang bersama teman-temannya. Satu-satunya pub berada tepat di luar desa dengan jarak berjalan kaki dua puluh lima menit.
Teman-temannya masih dalam suasana bersenang-senang dan tidak ingin keluar darinya.
"Bagaimana kabar Tom yang tampan, Talia?" temannya Nadine bertanya, dan Talia berusaha menahan senyumnya. Mereka sering mencari alasan untuk menanyakan tentangnya.
Bahkan para remaja laki-laki pun cemburu padanya.
"Tom baik-baik saja, Nadine," dia bergumam sambil mengambil ranting dari tanah. Sejak dia berusia delapan belas tahun, dia ingin melakukan sesuatu yang besar.
Tidak ada lelaki yang bisa menarik perhatiannya dengan cara seperti itu. Mereka biasa menyebutnya Ratu Es karena mempertahankan dirinya untuk satu-satunya cintanya.