Nina tergeletak di atas tempat tidur, dalam tidur yang dalam. Selimut itu membungkus tubuhnya dengan erat karena dia tidak memakai pakaian setelah menikmati waktunya bersama Andrew.
Pasti dia sedang bermimpi membeli Istana Putih karena ada senyum yang terus bermain di bibirnya.
Tiba-tiba kehangatan yang sedang dia nikmati lenyap, dan selimut itu ditarik dari tubuhnya. Dia menggeram dan bergeliat dengan mata masih tertutup. Dia tidak ingin meninggalkan Istana Putih dalam mimpinya karena dia sudah membelinya.
Tangannya bergerak di udara, mencoba merebut kembali selimut ketika suara tajam Andrew menusuk telinganya.
"Ayo! Siapa yang tidur seperti orang mati setelah dipanggil berkali-kali? Bahkan anak laki-laki saya tidak pernah melakukan ini saat dia remaja yang bandel."
Nina membuka matanya berusaha mengerti apa yang sedang terjadi dan dimana dia. Sambil menyisir rambutnya dengan jari, dia menatap Andrew, dan mencoba mengingat siapa dia.