Dalam sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama gustiono. Gustiono adalah seorang puda pekerna keras, namun hidupnya dipenuhi dengan kebingungan setelah kematian mendadak orang tuanya dalam kecelakaan yang tidak manusiawi. Sejak saat itu, ia merasa hidupnya hampa dan kehilangan arah.
Hari-harinya dihabiskan dengan pekerjaan yang harus nenanggung kekuarganya di umur yang masi muda. Dirinya yang mengonsumsi alkohol mencerminkan hatinya yang patah. Teman-teman dan kerabatnya mencoba menghiburnya, namun gustiono tetap terjebak dalam keterpurukannya sendiri.
Suatu hari, ketika gustiono berjalan-jalan di taman desa untuk mencari inspirasi, ia melihat seorang gadis duduk sendirian di tepian taman desa, sedang melihat orang orang yang menari nari. Gadis itu tampak tenang dan penuh dengan kedamaian, sesuatu yang sudah lama tidak dirasakan gustiono. Tanpa sadar, gustiono mengampiri gadis itu yang berdekatan dan mulai mengajaknya bercerita.
Gadis itu menyadari keberadaan gustino dan tersenyum. "Apa kamu bercertita denganku?" tanyanya dengan lembut.
Gustiono, yang terkejut oleh perhatian gadis itu, menjawab dengan gugup, "iya...iya aku mengajakmu bercerita"
Gadis itu tertawa kecil. "Aku lisa. Senang bertemu denganmu."
Percakapan mereka pun berlanjut, dan lisa menceritakan bahwa ia juga mengalami kehilangan besar dalam hidupnya. Namun, ia memilih untuk tidak tenggelam dalam kesedihan. Sebaliknya, ia mencoba menemukan keindahan dan kedamaian dalam hal-hal kecil di sekitarnya.
Pertemuan itu menjadi titik balik bagi gustiono.
"
' "
Gustiono menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada lisa. Cinta yang tumbuh dari keterpurukannya sendiri, membawa kebahagiaan dan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Mereka berdua saling mendukung dan menemukan kekuatan dalam cinta yang mereka bagi.
Kisah gustiono dan lisa menjadi bukti bahwa dari keterpurukan yang paling dalam, seseorang bisa menemukan cinta yang sejati, yang mampu menyembuhkan luka terdalam dan membawa cahaya ke dalam kegelapan.
Setelah melalui berbagai ujian dan membuktikan kesetiaan mereka satu sama lain, gustiono dan lisa memasuki tahun kedua hubungan mereka dengan lebih matang dan saling percaya. Mereka terus berusaha untuk menjaga komunikasi dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Cinta mereka semakin kuat, dan kebahagiaan mulai menghiasi hari-hari mereka.
Pada suatu sore, gustiono mengabari kepada lisa bahwa ia akan mengikatnya dalam sebuah ikatan pertunangan.lisa tersenyum, menikmati keindahan sekitar.
"Lisa, setahun terakhir ini telah mengajarkan kita banyak hal tentang cinta dan kesetiaan. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa kamu di sisiku. Kamu adalah orang yang membuatku menjadi lebih baik, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu," kata gustiono
"Gustiono, kamu tahu bahwa aku juga merasa hal yang sama. Kamu adalah cintaku dan sahabatku, orang yang selalu mendukungku."
Dalam proses perencanaan, mereka juga mengenang perjalanan cinta mereka. Mereka menyadari bahwa setiap tantangan yang mereka hadapi telah membuat mereka semakin kuat dan menghargai setiap momen bersama. Mereka juga belajar bahwa cinta sejati adalah tentang saling mendukung, memahami, dan tumbuh bersama.
Hari dimana lisa memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya, dan meminta izin kepasa gustiono,
Dengan lembut lisa menyakinkan gustiono dan berkata "saya ingin menlanjutkan pendidikanku, ucap lisa
Gustiono pun berkata, iya silahkan lakukan apa yang membuatmu bahagia saya akan mendukung itu.
Cerita gustiono dan lisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengingatkan bahwa dalam setiap hubungan, kesetiaan dan cinta yang tulus adalah kunci untuk meraih kebahagiaan yang sejati