Chereads / Drop Blood: Amai Akai / Chapter 257 - Chapter 257 Acheline Story for Kim

Chapter 257 - Chapter 257 Acheline Story for Kim

Sementara itu, Kim berjalan mengikuti Felix di mobil, Felix juga akan pulang.

"Kau bisa pulang," kata Felix.

"Eh tapi...."

"Kenapa?" lirik Felix.

"E.... Aku akan menyetir untuk anda."

"Tidak perlu, pergilah pulang, aku akan menyetir sendiri."

"Baiklah, terima kasih Tuan Felix, aku pergi dulu," Kim membungkukkan badan lalu berjalan pergi.

Setelah itu Felix masuk ke dalam mobil dan juga pulang pergi. Dan Kim bisa berjalan pulang juga. Ia terdiam melihat sekitar di tempat parkiran. Ia bingung sambil melihat cepat ke sekitar mencari sesuatu. "(Di mana motor Acheline? Apa dia pulang duluan.... Haiz... Aku akan menunggu taksi saja,)" dia menghela napas panjang dan berjalan pergi memutuskan pulang ke apartemen menaiki taksi.

Sesampainya di apartemen rumahnya, ia berjalan lemas dan saat melewati lorong, ia melepas jas hitam nya dan mengendurkan dasinya lalu membuka pintu. "Huf.... Aku pulang."

"Selamat datang!!" langsung ada yang membalasnya, yakni Acheline, suaranya dari dapur sudah terdengar oleh Kim, dan Kim juga mencium aroma enak dari masakan yang di buat Acheline.

Kim masih terdiam tak percaya, ia lalu meletakan jasnya di gantungan baju dan berjalan ke dapur, rupanya benar, Acheline memasak dengan apron yang di pakainya.

"Acheline? Kau memasak?" tatap Kim sambil mendekat di sampingnya.

"Ya, cobalah," Acheline akan menyuapi nya dengan sumpit. Lalu Kim membuka mulut dan memakan nya.

"Bagaimana?" tatap Acheline.

"Ini enak," balas Kim dengan wajah senang nya.

"Baiklah, kalau begitu, ayo makan bersama," tambah Acheline yang melepas apron nya dan makan malam bersama dengan Kim.

Setelah selesai mandi, terlihat Kim berjalan keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk menutupi tubuh bawahnya dan handuk yang ada di kepalanya. Ia melihat ke sofa, terlihat Acheline duduk di sofa putih yang besar nan panjang itu dengan menatap ke ponselnya dengan senyum kecil yang selalu terpasang di wajahnya.

Kim lalu berjalan mendekat dan duduk di sampingnya merangkulnya sambil mengeluarkan napas panjang. "Haaaahhh...."

Acheline menoleh. "Ada apa, kau masih lelah?" tatap nya.

"Ya begitulah, hari ini benar benar melelahkan karena aku harus mengikuti Tuan Felix kemana pun, aku heran kenapa Tuan Felix tidak punya rasa lelah saat berjalan ke sana kemari hanya untuk pekerjaan nya."

"Itu karena dia memiliki tujuan, pastinya jika bekerja sebagai atasan sepertinya pasti juga akan punya sebuah tujuan, kau harus tahu, Bos lebih sibuk dari pada kita, asal kau tahu, sebelum dia menemui Akai, dia suka membunuh orang, memohon orang dengan hutang bahkan lebih buruk lagi... Membunuh dengan senjata apapun yang ia bawa, jika tak membawa apapun sih, dia bakal menggunakan tangan nya..." kata Acheline.

"Itu lebih buruk dari pada Nona Neko, dia tidak akan sampai membunuh orang jika memang tidak diperlukan."

"Aku dengar dia suka meminum darah, apakah semua laki laki pernah ia minum darahnya?" tanya Acheline dengan penasaran.

"Nona Neko di kenal dengan makanan kesukaan nya, yakni hanya Seu seorang, dia Wanita dari bar malam milik Nona Neko sendiri semasa dia masih berada di organisasi, Lelaki pertama yang ia minum darahnya adalah Tuan Matthew, sampai saat ini mungkin masih mengisi pikiran Nona Neko karena darah Tuan Matthew masih terasa di bibirnya," balas Kim.

"Kita memiliki atasan yang unik bukan," tatap Acheline.

"Haha, ya begitulah... Apalagi mereka sudah menjalin keluarga, aku harap Tuan Felix benar benar dapat menjaga Nona Neko."

"Ya, itu pasti akan sangat bagus, bayi itu pun juga akan senang.... Ah bicara soal bayi, bagaimana jika kita juga mempunyainya?" tatap Acheline.

"Apa kau gila, siapa yang akan merawatnya... Kita terlalu sibuk berdua," kata Kim.

"Hm... Ya memang benar sih... Haiz.... Sebaiknya aku tidak terlalu memikirkan itu."

"Ya, kau tidak perlu memikirkan itu... "

"Kalau begitu, bagaimana sekarang kita seks?" Acheline mendekat, ia mengangkat punggungnya dan naik ke pangkuan Kim. Kim juga tersenyum kecil dengan itu. Lalu Acheline mendekat mencium bibirnya.

--

Hari berikutnya Acheline mengantar dokumen pada Negan, tepat di meja Negan.

"Hei, aku letakan di sini ok?" tatap Acheline. Lalu Negan menoleh. "Ya, ya taruh di sana saja," tatap nya, tapi ia terkejut diam melihat leher Acheline yang penuh dengan cupang ciuman. Banyak sekali dan terlihat gigitan keras dan merah.

Negan menjadi terdiam kaku. "E.... Acheline, apa kau baik baik saja?" tatap nya.

"Hm? Aku baik baik saja, hari ini cerah jadi aku tidak melihat hujan dan aku tidak kehujanan."

"Bukan itu yang ku maksud. (Wanita bodoh.) Apa kau semalam bersama Kim sedang..... Berhubungan?" tatap Negan.

"Ah ya, begitulah... Rasanya sakit jika harus mengingat nya... Kim benar benar lelaki yang strong... Dia menggigit ku beberapa kali di sini," balas Acheline sambil memegang lehernya.

"Kau di sakiti dan kau malah tidak menghindarinya?"

"Siapa yang mau menghindari nya, aku sudah sangat cinta pada Kim... Apapun yang kami lakukan benar benar menyenangkan di pemikiran ku," kata Acheline lalu ia berjalan pergi.

"Apa kau yakin? Kau tidak akan terpincut Lelaki lain jika sama Kim?" tatap Negan. Seketika Acheline menghentikan langkahnya sambil menoleh dengan wajah bingung. "Apa maksud mu? Siapa?"

"Siapa tahu ada seseorang yang akan memincut mu.... Aku hanya ingin bilang hati hati saja," kata Negan.

Acheline terdiam, lalu ia kembali menoleh ke depan dan berjalan pergi. Negan hanya bisa menghela napas panjang dan kembali duduk mengerjakan pengerjaan nya.

Sementara itu Acheline berhenti berjalan di luar gedung, tepatnya di parkiran. Ia lalu melihat sekitar. "(Negan merupakan Pria yang sudah cerai dengan istrinya, dia belum memiliki keturunan tapi sudah cerai duluan karena istrinya selingkuh dan dia sendiri sekarang seperti Pria yang tak terawat. Dia selalu bilang begitu pasti dia khawatir padaku dan tidak mau aku berakhir sepertinya, tapi Kim lebih dari apapun.... Tapi kami sama sekali tidak menikah, jadi ini mungkin tidak apa apa... Aku pastikan aku tidak akan sama seperti Negan,)" pikirnya. Tapi ada seseorang datang.

"Yo.... Sudah ku duga, di lihat dari jauh pun tetap sama," kata orang itu membuat Acheline menoleh padanya.

Tepatnya seorang Pria sendirian di hadapan Acheline yang agak jauh. Acheline terdiam melihat Pria itu yang memasang wajah senyuman haus darah itu pada Acheline.

Acheline terdiam kaku, ia yang memegang rokok akan menyalakan nya tapi malah menjatuhkan nya dan mundur perlahan dengan gemetar.

Tapi Pria itu mendekat dengan nya perlahan. "Tak kusangka sekali, wanita yang hampir hancur malah hidup hingga saat ini, padahal saat itu kau benar benar hancur saat itu... Tapi lihat dirimu yang sekarang, kembali ingin menggoda ku."

"(Bajingan..... Aku harus melawan nya,)" pikir Acheline dengan serius. Ia lalu punya pemikiran yang membuatnya tersenyum kecil dan menantang perkataan Pria itu. "Maaf ya, aku baik baik saja sampai sekarang karena aku berhasil melupakan masa lalu dan siapa kau pun aku juga tidak tahu karena kau termasuk ke dalam masa lalu ku yang tidak berguna sama sekali," kata Acheline dengan nada sombongnya membuat Pria itu kesal dan mengepal tangan nya.

"Wanita sialan.... Kau pikir siapa yang menolong mu membayar hutang mu saat itu huh!! Jika tidak ada aku kau akan mati karena hutang yang sangat banyak itu... Dasar kau wanita tak berterima kasih!!" Pria itu langsung berjalan mendekat dan saat itu juga mendorong leher Acheline dan mencekik nya di dinding, Acheline terkejut dan hanya bisa menahan cekikan itu.

"Kau pikir ini sudah sangat lama untuk melupakan semua yang kau rasakan dalam tubuh mu itu, sudah jelas sekali aku melihat tubuh mu hancur, tak punya harapan lagi dan lihat sekarang, leher mu penuh dengan kecupan kecupan merah.... Dengan siapa kau melakukan nya?! Apa jangan jangan kau melakukan nya dengan semua orang huh?!" Pria itu menatap sangat dekat.

"Yang... Pasti... Bukan.... Kau," balas Acheline.

"Sialan, aku akan menunjukan kepada siapa kau akan tunduk," Pria itu dengan cepat mendekat dan mencium bibir Acheline membuat Acheline terkejut.

Di sisi lain, Kim berjalan keluar dari lorong gedung. "(Aku terlambat untuk istirahat bersama Acheline, aku harap dia masih menungguku di parkiran,)" pikir Kim sambil melihat jam tangan nya saat keluar ke parkiran gedung, ia terdiam kaku tak percaya. Karena melihat seseorang mencium Acheline. Ia tak menyangka hal ini akan terjadi.

Acheline menoleh dan terkejut melihat Kim terdiam di depan nya. Seketika Acheline mendorong pria itu.

"Sialan!! Pergilah dariku!!" teriak Acheline sambil mengusap bibirnya.

"Kenapa!! Bukan kah dulu kau meminta uang pada ku sambil merangkak dengan tubuh telanjang mu huh?" tatap Pria itu. Ia tak sadar bahwa Kim mendengarkan itu di belakang nya.

"Kau!! Tutuplah mulutmu!! Sudah aku bilang aku tidak ingat apapun!!" Acheline kembali berteriak.

"Ya, mau bagaimana lagi... Kabari aku jika kau butuh sesuatu seperti itu lagi... Aku yakin trauma mu masih ada dan tubuhmu akan minta lebih soal seks," kata Pria itu, lalu ia berjalan pergi, ia masih tak menoleh pada Kim karena Kim tak terlihat di samping mobil.

Acheline menatap pada Kim. "Kim..... Kim.... Ini tidak seperti yang kau pikir kan," tatap Acheline yang berjalan mendekat padanya.

"Ya, aku tahu," balas Kim. Tapi wajahnya tampak menundukkan wajah dengan sedih.

"Kim... Aku mohon percayalah padaku!!"

"Apa ini alasan kenapa kau suka pada seks dan selalu mengajak ku melakukan itu... Kau sudah terbiasa melakukan itu dulu... Kau sengaja melakukan ini... Jika kau memang ingin bersama ku, kau juga tidak harus menyentuh Pria lain di depan ku sendiri."

"Kim.... Aku mohon percayalah.... Dia bukan siapa siapa!!" Acheline berteriak sambil memegang kerah Kim yang terdiam.

Tapi Kim lalu melepas tangan Acheline yang memegang kerahnya, ia lalu berjalan pergi.

"Kim...." Acheline terdiam seketika menetes air mata dari pipinya. Ia menangis, Kim meninggalkan nya begitu saja.

"(Kupikir Acheline berbeda dari banyak nya wanita di luar sana, tapi mau bagaimana lagi... Dia tetap lah sama.)"