Di sisi lain, Acheline meletakan dokumen di meja Negan yang sedang menatap ke komputer nya. "Senior, ini pekerjaan yang harus kau selesaikan dari Bos," tatap nya.
"Tinggalkan saja itu," Negan membalas dengan masih fokus pada komputer nya.
Tapi Acheline malah masih berdiri di sana membuat Negan terdiam dan menoleh padanya dengan bingung. "Kenapa kau masih di sini?"
"Ehem.... Aku hanya ingin tanya menurutmu saja, apa Bos sengaja melakukan hal ini untuk Akai?"
"Apa maksud mu?"
"Maksudnya, dia tak pernah bersifat seperti itu pada orang baru apalagi dia terlihat dekat dengan Akai? Apa mereka memiliki hubungan sesuatu?"
"Apa gadis itu tidak pernah memberitahu mu?"
"Dia memberi tahu ku bagian ketika Bos menghancurkan kehidupan nya, kupikir dari sanalah dia harus di takdirkan bertemu dengan Bos, sebagai pembunuh, mafia kelas atas, Bos tidak pernah meninggalkan pekerjaan nya ini hanya untuk bertemu Akai."
"Hah? Jadi dia meninggal kan pekerjaan nya, dari mana kau tahu bahwa dia hari ini jalan sama gadis itu? (Sepertinya tak ada kesempatan untuk ku mendekati gadis itu,)" tatap Negan.
"Yah aku melihatnya sendiri saat berjalan kemari, aku melihat Bos duduk di bangku jalan bersama dengan Akai, mereka mengobrol dengan lancar rupanya."
"Haiz... Dengar Acheline, apa kau pernah mendengar istilah ini... Serigala kejam akan mencintai harimau yang bertubuh kucing."
"Bukan kah itu sudah bukan Bos dari dulu. Serigala yang sangat keji, sekarang dia malah meninggalkan hal itu padahal julukan itu keren banget loh."
"Ada beberapa faktor kenapa dia tak menerima julukan itu... Salah satunya karena dia adalah pemimpin yang buruk untuk hal ini dan karena itulah dia di keluarkan dari bisnis sindikat Korea... Membangun sindikat nya sendiri itu sangat bagus dan merupakan usaha yang besar juga, dia juga memilih resiko sendiri dengan mengerjakan nya sendiri juga, dia tak pernah percaya dan tak pernah menyerahkan pekerjaan nya pada bawahan nya sendiri.... Dia jelas melakukan semuanya sangat sendiri," kata Negan dengan mengetik di komputer nya.
"Hm.... Menurut mu apa Bos dan Akai cocok?"
"Dari mana kau berpikir begitu?"
"Mereka berdua sama sama memiliki kehidupan yang seperti ini, tinggal di atas bawahan dan mengerjakan pekerjaan sulit sebagai seorang pengendali ilegal."
"Jika di pikir pikir memang begitu sih, memang nya siapa yang bisa menolak pria dewasa sepertinya."
"Aku tidak tertarik.... Aku justru malah tertarik pada Akai," kata Acheline.
"Oh bagus, dari dulu kau memang suka ngelesbi, jadi dari tadi kau tanya hanya untuk mendapat kesan untuk gadis itu? Apa kau tertarik padanya?"
"Ya mungkin, dan aku yakin kau juga tertarik padanya," lirik Acheline seketika Negan terkejut sendiri.
Malam nya Neko terdiam di balkon apartemen nya. Ia tidak bisa berpikir jernih karena malah terpikirkan hal tadi.
Ia lalu memegang kening nya. "(Membuat bayi huh.... Aku tidak pernah membiarkan orang lain melakukan ini padaku karena aku tidak menunjukan wajah puas ku.... Tapi soal pengingatan malam itu, apa dia bwnar benar melakukan seks dengan ku, jadi itu rasanya seks sesungguhnya, begitu sangat sakit dan hampir membuat ku mati....Tapi kenapa beberapa orang bilang seks itu enak.... Mungkin aku salah dengar....)" ia terdiam malah memikirkan hal itu, tapi ponsel nya berbunyi di dalam. Ia menoleh dan berjalan masuk mengambil ponsel nya yang rupanya dari Felix.
Seketika wajah Neko menjadi kesal. "Kenapa dia menghubungi ku!?" ia kesal sendiri lalu menoleh ke jam yang rupanya sudah jam 8 malam dan ia ingat soal Felix yang memintanya datang ke hotel di jam 8 malam tepat.
"Oh benar.... Jangan jangan, apa dia sedang menagih itu?" pikir Neko dengan bingung lalu ia mengangkat ponsel nya setelah menghela napas panjang.
"Kenapa?" tanya Neko.
"Kupikir kau sedang tidak di jalan untuk datang sekarang? Kau mencoba tidak kemari tapi masih memikirkan aku dan perkataan yang tadi," kata Felix.
"(A.... Apa yang!! Kenapa dia bisa menebak hal yang seperti itu?!)" Neko berwajah pucat melihat sekitar.
"Tidak perlu melihat sekitar sekarang, hanya perlu ke sini saja dan aku akan menjadikan mu kucing yang manis hari ini. Kau bilang kau ingin membuat bayi bukan?"
"Apa.... Aku tidak mengatakan itu!! Aku tidak ingin! (Bagaimana dia melakukan itu, padahal dia tidak ada di sini?)" Neko langsung berteriak menolak.
"Baiklah, mari kita tunggu beberapa menit hingga kau benar benar membiarkan ku menunggu di sini."
"Cih..... Baiklah aku akan ke sana."
"Dan pastikan..... Pakailah pakaian yang cantik," Felix menyela seketika Neko terdiam. "(Apa dia mencoba memojok ku dengan perkataan nya, dia benar benar sialan.)"
--
Tak lama kemudian Neko berjalan di jalan malam dengan pakaian biasanya seperti celana hitam dan kemeja putih panjang yang ia masukan di celana. Dia juga memakai kemeja double yang tidak di kancing kan berwarna merah.
"(Aku sedang malas datang ke sana, tapi apa boleh buat,)" ia menjadi menghela napas pasrah lalu berhenti terdiam menengadah, ia lalu kembali mengecek ke ponsel, tempat hotel yang di tuju memang lah itu dan itu adalah hotel yang sangat mewah dengan nama hotel itu bernama. 'Kiss and seks'
"(Dia gila!!)" Neko terdiam lalu terpaksa berjalan masuk karena sudah jam 9 malam.
Di ponsel nya, Felix mengirim pesan bertuliskan. 'Datang saja ke ruangan nomor 56'
Neko melihat sekitar dan menemukan pintu nomor 56, di sana adalah ruangan VIP.
Ia lalu mengetuk pintu dan masuk, terlihat ruangan itu kosong tak ada apapun membuat nya terdiam.
"(Apa ini benar ruangan nya?)" Neko terdiam bingung.
Tapi tiba tiba ada beberapa tepakan kaki berjalan di lorong itu membuat Neko menoleh, tepat nya ada banyak orang yang ada di sana. Orang berpakaian penting yang melewati Neko. Tapi salah satu di antara mereka berhenti ketika menatap Neko yang masih di depan pintu ruangan itu.
Pria itu terdiam dengan Neko yang juga terdiam menatap nya.
"Tuan, ada apa?" orang orang yang mendahului nya menoleh dan mendekat.
"Dari mana gadis ini tersesat?" tatap pria itu membuat Neko mengangkat satu alisnya.
"Tidak baik gadis ada di tempat seperti ini bukan, tapi dia terlihat sangat manis," dia menambah.
Neko terdiam dan mundur perlahan. "(Aku tidak kenal mereka, sebaiknya aku masuk saja.)"
Tapi tingkah pria itu menjadi aneh ketika dia berbalik pada satu orang nya membuat orang nya mengangguk dan tiba tiba ia mendekat ke Neko yang tak tahu apa apa.
"Hei gadis... Kami ada permen untuk mu," kata lelaki itu yang menarik lengan Neko.
"Apa yang kau lakukan... Lepaskan aku!!" Neko berteriak menampar tangan nya membuat mereka terkejut.
"Gadis yang agresif, aku suka itu. Bawa dia...." kata pria itu. Seketika semua lelaki itu mendekat ke Neko.
"(Sialan....)" Neko mundur perlahan dengan agak panik mencoba mencari jalan keluar.
Tapi dari belakang ada yang memegang bahu Neko. Mereka yang melihat itu menjadi terkejut, Neko terdiam lalu menoleh yang rupanya itu Felix.
"Hal ini tak ada urusan nya dengan mu," tatap Felix dengan wajah datar dan gelap.
"Tuan Felix?" pria tadi menatap. Felix hanya terdiam memasang wajah itu sambil memegang erat bahu Neko.
"Apa gadis ini kau sewa?"
"(Apa maksud perkataan itu.... Dia pikir aku pelacur kotor!!!)" Neko menjadi kesal.
"Dia gadis ku," kata Felix seketika semuanya terkejut termasuk Neko. "(A... Apa yang, dia... Bilang?!!)"
"Oh begitu yah, kalau begitu kami pergi dulu. Kami tidak akan mengganggu anda," pria itu menjadi memilih pilihan untuk membiarkan Neko. Tapi ia sedikit melirik ke Neko dan menjadi tersenyum kecil dan pergi bersama orang orang nya.
Saat mereka sudah jauh, Neko mendorong tangan Felix dari bahunya. "Aku akan pergi," dia akan pergi tapi Felix malah menarik pinggang nya dan mengangkat nya mennggendong dan langsung menutup pintu ruangan itu.
"Ahhhh apa yang kau lakukan!!" Neko terkejut dia hanya di bawa satu tangan Felix lalu Felix berjalan ke ranjang meletakkan nya di ranjang.
"Apa yang mau kau lakukan!! Lepaskan aku!!" Neko menatap berteriak dengan menutup selangkangan nya.
"Kenapa kau menutup kakimu, seharusnya kau membukanya seperti ini," Felix memegang kedua telapak kaki Neko dan langsung menarik kakinya ke arah berbeda membuat Neko membuka kakinya.
"Apa yang kau lakukan!!"
"Apa yang aku lakukan? Dalam hal ini kau tidak boleh bertanya... Hanya aku yang bisa bertanya, dengar ini, kenapa kau membuat ku menunggu satu jam di sini. Aku sampai berkali kali ke balkon ruangan ini untuk mengurus pekerjaan ku dengan mengangkat ponsel dan aku lihat kau sudah ada di depan pintu bersama kawanan orang brengsek? Apa kau mau menjual dirimu pada mereka?" tatap Felix.
"Apa.... Aku tidak melakukan itu!! Aku tidak menjual diriku!"
Lalu Felix tersenyum kecil membuat Neko terdiam, lalu Felix mendekat berbisik. "Gadis baik, akhirnya kau telah mengaku bahwa tubuhmu hanya untuk ku."
"Lepaskan aku!!" Neko akan menendang tapi kakinya di tahan. Felix mendekat dan mencium bibir Neko.
Tapi Neko tidak membuka mulutnya. "(Sialan.... Aku tidak ingin ciuman,)" Neko mencoba menahan merapatkan bibir nya.
Felix menjadi melirik lalu menggigit bibir Neko.
"Ahh!" membuat nya kesakitan dan membuka mulut. Di sanalah Felix bisa mencium dalam padanya.
"Kumohon..... Jangan lakukan ini," Neko tiba tiba mendorong wajah Felix untuk menjauh.
"Kenapa?" tatap Felix dengan mengangkat satu alisnya.
"Setiap kali kau melakukan nya, rasanya benar benar beda dari yang lain lakukan... Kupikir ini memang sebuah pertanda aneh dari apa yang kau lakukan padaku, jadi jika kau ingin melakukan seks, aku mohon jangan sekarang," kata Neko dengan membuang wajah merah nya.
Felix menjadi terdiam berpikir dan menghela napas. "Baiklah, kau akan membuat penisku meledak nantinya."
"Kau bisa menggunakan pahaku," kata Neko seketika Felix terdiam.