Satu minggu kemudian, setelah semua urusan rencana renovasi rumah telah selesai, Dania kini tengah bersiap untuk kembali ke Ibu Kota dengan sejuta rencana. Meski kerinduan terhadap Mister Robert terus melekat, namun Dania berusaha menepisnya toh tidak mungkin Dania berharap lebih, Dania tahu posisinya yang hanya seorang Kupu-Kupu Malam. Setelah siap semuanya, Dania segera membawa satu Koper keluar dari kamar nya. Sedangkan Bu Hermina, kini tengah mengemas makanan kesukaan Dania ke dalam wadah yang bertahan sampai tiga hari, agar masakanannya tidak cepat basi. Dania duduk di sofa ruang tamu, menunggu Ibu nya. Setelah selesai mengemas makanan, Bu Hermina segera menghampiri Dania di ruang tamu. Dengan menenteng makanan, Bu Hermina dengan penuh senyum ketulusan memberikannya pada Dania, serta berpesan.
"Dania Sayang, ini nak makanannya. Jangan lupa di makan ya, jaga kesehatan kamu selama disana, dan Ibu minta jangan terlalu ngoyo dalam bekerja. Jaga kesehatan, dan Ibu harap kamu sudah memikirkan Jodoh ya." tutur Bu Hermina panjang lebar.
"Iya Buu,makasih ya udah bikinin makanan kesukaan Dania. Dania pasti akan menghabiskannya, akan membawanya ke Kantor juga, temen-temen Kantor pasti suka." jawab Dania, dengan senyumannya yang begitu menawan.
"Yasudah ayo berangkat, biar Istirahatnya lebih lama sampai sana, agar gak kecapek'an." jawab Bu Hermina.
"Yaudah, Dania pamit ya Buu. Ibu jaga kesehatan ya, jangan capek-capek!"
Mereka saling memeluk erat, taklupa Bu Hermina mengecup dahi Dania, juga kedua pipi Dania. Sedangkan Dania, mencium tangan sang Ibu dengan khidmat, lalu Dania pergi dari Rumah masa kecilnya itu, karena Taxi sudah datang menjemput. Taklama kini Dania sedang dalam perjalanan menuju Bandara, dan empat jam kemudian Dania sampai di Bandara kotanya. Dania langsung menuju Pesawat, setelah semua proses selesai. Kini Dania berada dalam Pesawat, Dania duduk disalah satu kursi penumpang, lanjut memasang earphone dikedua telinganya, dan langsung memejamkan mata. Satu jam kemudian, Dania sampai di Bandara Ibu Kota. Dania segera memesan Taxi untuk menuju Apartemennya, taklama kini Dania tengah berada di perjalanan menuju Apartemen miliknya. Sekian menit kemudian, Dania sampai di Apartemen. Dania segera memasuki lift, menuju lantai unitnya. Kini Dania sampai di dalam unit Apartemennya, Dania segera mengambil makanan dari sang Ibu, lalu memasukannya ke dalam lemari pendingin. Lanjut ke dalam kamar, menanggalkan semua yang melekat di tubuhnya, hanya menyisakan segitiga yang menutupi inti tubuhnya. Lanjut naik ke atas ranjang, menarik selimut, dan memejamkan mata. Namun baru saja Dania hendak tertidur dering telpon terdengar. Dengan terpaksa Dania meraih Phone'cell'nya yang masih di dalam Tas kecilnya, dan alangkah bahagianya Dania, karena yang menghubunginya adalah Mister Robert, dengan panggilan VC. Tanpa ragu, Dania langsung menggulir tombol hijau.
[Hallo Mister, apa kabar?] Dania langsung menyapa, tampak disana Mister Robert menelan ludah karena melihat kemolekan tubuh Dania.
[Kabar baik Sayang, tapi tongkatku yang tidak baik, karena melihat keindahan tubuhmu] jawab Mister Robert, dengan menahan gejolak pada tubuhnya.
[Yaudah aku tutup dengan selimut ya, lagi dimana Mister?] jawab Dania, sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
[Jangan ditutupi Sayang, aku ingin melihatnya Sayang!] jawab Mister Robert. Dania menurutinya, dengan perlahan serta wajah menggoda, Dania membuka selimut yang menutupi tubuhnya hingga benar-benar polos, hanya menyisakan segitiga Dania saja.
[Sayang, indah sekali tubuhmu itu. Apalagi pucuk gunung kembar kamu, ingin sekali aku mengisapnya!] tutur Mister Robert, ppada Dania.
[Aku juga ingin dihisap sebanyak mungkin, aku kangen sentuhanmu Mister.] jawab Dania, dengan jujur.
[Oi'yah Sayang, aku satu minggu lagi ke Indo ada urusan Proyek. Jadi kamu siap-siap ya, aku transfer uang buat perawatan kamu sebentar lagi, besok kamu perawatan semuanya terserah mau berapa hari!] Jelas Mister Robert.
[Okey, besok aku mulai perawatan special buat kamu Mister!] jawab Dania.
[Dania, setelah aku pikir aku akan mempercepat Jadwalku tiga hari. Jadi tiga hari lagi, kita akan bertemu di Ibu Kota. Aku akan menghampirimu disana, Aku akan menginap Di Hotel Pribadiku disana!] tutur Mister Robert.
[Kalau gitu aku nanti sore, mulai perawatan sekarang aku mau bobo dulu istirahat!] jawab Dania, sambil meremas gunung kembarnya yang membuat Mister Robert semakin menggila disana.
[Aku tak tahan Dania, melihatmu seperti itu!]
[Sengaja, biar Mister cepat-cepat menemuiku!] jawab Dania, dengan bibir menggoda.
[Yasudah, sampai ketemu tiga hari lagi ya Sayang!] jawab Mister Robert.
[Iya Mister, aku gak sabar banget] jawab Dania, sebelum akhirnya panggilan itu berakhir. Dania tersenyum senang, tak sabar Dania bertemu Mister kesayangannya. Setelah telpon ditutup, taklama terdengar notifikasi uang masuk di salah satu aplikasi m-ba****ng di handphone Dania. Taklama Dania memejamkan mata, setelah mematikan Hp'nya.
Sore harinya, Dania bersiap untuk berangkat ke Klinik kecantikan seorang Dokter langganannya. Dania kini melajukan Mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan Ibu Kota. Taklama Dania sampai di Klinik, Dania memesan paket Perawatan luar lebih dulu, kalau sekiranya waktu nya cukup, Dania akan kembali memesan untuk Perawatan dalam.
Tiga Hari kemudian, sesuai waktu yang ditentukan. Hari ini, Dania hendak menemui Mister Robert di Hotel Pribadinya. Dania berdandan dengan begitu anggun, serta menawan. Dania menggunakan gaun simple tali spagetti, terbuka dibagian punggung dengan panjang hingga tumit, mempunyai belahan dibagian kaki hingga setengah paha. Dania membiarkan Rambutnya tergerai, dibagian muka Dania menggunakan make-up natural. Taklupa Dania memakai parfum pemikat, juga tas jinjing. Didalam tas, Dania menyimpan segitiga cadangan di dalam tas'nya, serta make-up dan parfum. Kini Dania telah siap berangkat, setelah dipastikan aman Dania langsung turun menuju basement untuk segera meluncur menuju Hotel Bintang Lima milik Mister Robert. Dengan tak sabara, begitu sampai di Basement Dania langsung menaiki mobilnya, dan langsung melajukan dengan kecepatan penuh. Saat ini waktu menunjukan pukul delapan belas tiga puluh, waktu petang. Dan tepat jam sembilan belas, Dania sampai di Hotel yang dijanjikan. Gegas Dania turun dari Mobil, taklupa Dania menguncinya. Segera Dania berjalan menuju pintu masuk Hotel, langsung Dania menuju kamar president suite class, sesuai intruksi Mister Robert. Dania memasuki lift khusus kamar President suite clasa, taklama Dania sampai di depan pintu kamar yang dimaksud. Dengan rasa deg-degan, Dania menekan bel pintu kamar. Taklama pintu terbuka, terlihat dihadapan Dania pria yang selama dua minggu ini dirindukannya. Dania langsung masuk, dan memeluk erat Mister Robert. Kini keduanya larut dalam gelora rindu, dengan tak sabar Mister Robert langsung melumat bibir Dania. Mereka berciuman dengan begitu liyar, saling menyecap, saling membelit lidah. Tangan Mister Robert, mengusap lembut punggung halus Dania. Lalu Mister Robert melepaskan tali spagetti gaun Dania, hingga gaun itupun lolos seketika, membuat Dania kini polos hanya segitiga di inti tubuhnya yang tersisa. Mister Robert begitu menggilai tubuh Dania, setelah Dania polos, Mister Robert langsung melumat daun telinga Dania, serta meremas gunung kembar Dania yang membuat Dania mendesah manja. Begitu nikmatnya sentuhan tangan Mister Robert, di gunung kembar Dania, ditambah kini Mister Robert tengah melumat juga mengulum leher jenjang Dania.