"bahagia lah selama yang kau bisa, karena hidup takan berakhir dengan air mata "-anara
" gua bingung harus ngelakuin apah?, Buat gua yang sekarang, terlambat banget buat gua" keluh seorang gadis. Di tengah malam yang berhuja gerimis serta angin sepoy sepoy yang dingin mebuat malam ini terasa sepi suyi...
Gadis bertudung hoodie hitam duduk terdiam di bawah lampu jalanan, sambil menangis memengang sebuah secrcah surat"KENAPA LU HARUS TINGGALIN GUA ARSYAH.... KENAPAH!!! " ucap nya lagi sambil berteriak .gadi itu bernama Laila tubuh nya yang putih serta mungil mengigil karena dingin serta rasa kesal yang meng hampir diri nya
" woy lu kenapah teriak ² dijalan, berisik tau!" cetus seseorang dari balik kegelapan
"Kenapah masalh buat lo hah" ucap Laila dengan bada gemetar
"Lagian ngapain lu di sinih sendiri sambil teriak teriak kaya orang gila, tengah malem lagi " ucap seorang pria dari balik kegelapan itu. Sembari berbicara ia menutupi bada laila dengan jaketnya karena terlihat mengigil kedinginan
" apa apan ini ? "Ucap Laila, dengan tatapan wajah yang marah menayangkan perlakuan pria tersebut sambil menajamkan tatapan nya yang sedikit ke merah merahan tekena dingin nya hujan sambil menangis
Karena tak mendapatkan jawaban tiba tiba suasana menjadi hening dan haya terdengar suara rintik kan hujan, merka terdiam satu sama lain dengan isi pikiran mereka masing masing dan tak berbicara sama sekali
" emang lu kenapah, ada masalh keluarga atau temen,kalo lu mau cerita boleh ko"cetus seorang pria misterius itu berbicara, membuka obrolan dengan nada nya yang serak sedikit lembut. Laila hanya bersikap acuh tak acuh pada sosok pria misterius itu sambil terdiam menundukkan kepalanya ditahan oleh kedua tangan nya
Tak berselang lama laila berdiri dan beranjak pergi. " lah malah pergi tuh anak, di tanyain juga" ucap pria itu ke arah Laila
"Woy, mau gua anterin nga sampe rumah lu nggak" ucap nya pria itu lagi
" NGA USAH, gua bisa sendiri "jawab Laila dengan cukup keras memberhentikan langkah pria tersebut yang terus mengikuti nya
Singkat waktu Laila sudah sampai rumah. nya terdengar suara gaduh yang berisik hingga terdengar ke luar. " aku pulang" ucap lailah dengan nada yang lemas
" BAGUS NYA KAMU JAM SEGINI BARU PULANG HAH" teriakan ibu Laila memarahinya. Tak sampai di situ saja teriak demi teriak dan ke bisinga itu tak kunjung berakhir. Laila yang sudah tak peduli berkata dengan nada nya yang agak lesuh kepada ibu nya "iya mah maafin aku",ia pun berjalan untuk membereskan diri nya dan masuk ke kamar mengkunci pintu nya
*kenapah sihh gua haruss kaya gini tiap hari, kapan gua seneng nyaaa gua juga pengen kaya yang lain hidup normal kenapah, apa gua nga pantas bahkan di dalam persahabatan* batin Laila mengeluh. Ia menangis lagi sampaiy akhirnya tertidur pulas di malam yang gaduh itu
*******************
Singkat nya pagi tiba begitu cepat rasa nya. rambut yang acak acakan muka yang kucel ya itu ada ciri-ciri bangun tidur, laila yang baru saja bangu duduk di di tempat tidur menguap dengan lebar
"LAILA BANGUN, SEKOLAHHH" teriak ibu dari lantai bawah membangun kan Laila
"IYA MAHH" balas Laila pada ibu nya. Tiba lah saat nya sarapan pagi, ibu dan Laila duduk bersama memakan sepotong roti yang baru di panggang
"Kamu tadi malam habis ke mana, di telfon ko nga di angkat" ucapa ibu dengan muka yang datar sambil melihat ke arahah Laila membuka obrolan pagi itu.
"aku.... Aku kerumah arsyah tadi malam terus HP nya mati deh hehe" perkataan Laila yang kurang meyakinkan semakin di curiagai oleh ibu nya, karena masih kurang yakin akan Jawab sang anak ibunya memberi Pertayaan lagi " dari mana jaket kulit warna hitam yang kamu bawa itu hah" ucap Ibu sambil mengangkat satu alis nya dengan muka yang ke curigaan
" hmmm.... . . Ituh dariii.." , tak sempat lagi Laila menjawab pertanyaan ibu nya, ayah nya menghampiri sambil terburu-buru menyuruh Laila segera berangkat dan masuk mobil. Dengan cepat Laila berpamitan dan langsung pergi bersama sang ayah
* akhirnya berhasil lolos dari pertanyaan maut tadi,coba ajah kalo nga pasti uuhhh makin di interogasi* batin Laila mersa lega sambil menghela nafasa
" kamu nati turun di depan sanah nya, jalan itu udah deket juga dari sekolah oke, ayah ada miting hari ini buru buru, nga apah nya sayang" ucap ayah dengan terburu buru dengan nada lembut nya kepada Laila
" okeh yah, nga apah kalo ayah lagi buru buru " ucap Laila pada ayah nya sambil menenangkan ayah nya, yaa nama nya juga orang tua pasti ada khwatir nya sama anak nya iyakan
"Lia, lia" sura yang terdenga memanggil seseorang itu adalah vivian yaa tentu memangggil Laila. Di sekolah Laila memiliki nama julukan yaa, yaitu lia teman teman nya lebih sering memanggilnya lia dari pada Laila entah dari mana julukannya itu tapi Laila tak masalah dengan panggil itu
" ada apa vi?, nga usah lari lari gua tungguin ko" - laila
" ituhh.. Hahh. Hahhh ada! " karena berlarian nafas vivian menjadi terengah-engah karena sesak
"Ada apah! ! ! ! " tanya Laila dengan panik sekaligus penasaran apa yang ingin dikatakan teman nya ini