Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kamen Rider: Warisan Sepuluh Elemen

Ikuide
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.1k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1: Kebangkitan Samurai

Dalam keheningan museum bersejarah di pusat Kota Tokyo, Ryu Hayashi menatap katana kuno yang dipamerkan dengan penuh kagum. Sebagai seorang mahasiswa sejarah yang bekerja paruh waktu di sana, dia sering kali merasa terhubung dengan warisan samurai yang penuh misteri.Hari itu, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Ketika Ryu mendekati katana tersebut, cahaya biru misterius tiba-tiba memancar dari dalamnya. Terkejut, Ryu mundur beberapa langkah dan jatuh terduduk. Dalam sekejap, dia masuk ke dalam visi yang tidak nyata.Visi itu membawanya ke medan pertempuran zaman dulu, di mana sepuluh samurai legendaris bertempur dengan gigih melawan pasukan gelap yang mengancam dunia. Di tengah kekacauan itu, Ryu melihat sepuluh samurai itu berdiri bersama, menciptakan kekuatan-kekuatan elemen yang luar biasa untuk melawan musuh mereka yang tak terkalahkan, Oni-no-Kuro. Sepuluh elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Es, Kayu, Logam, Cahaya, dan Kegelapan, diwujudkan dalam artefak-artefak yang diberikan pada generasi selanjutnya untuk mempertahankan perdamaian.Ryu terbangun dari visinya dengan napas tersengal-sengal, berusaha memahami apa yang baru saja terjadi. Namun, dia tidak sendiri. Seorang pria tua dengan penampilan samurai yang mulia muncul dari bayangan."Pertemuan kita sudah lama ditunggu, Ryu Hayashi," kata pria itu dengan suara tegas namun lembut.Ryu menatap pria itu dengan mata terbuka lebar. "Siapa Anda? Apa yang terjadi?"Pria itu tersenyum, seolah tahu persis apa yang ada dalam pikiran Ryu. "Namaku Takeshi Watanabe. Aku adalah penjaga warisan samurai. Dan katana itu, adalah bagian dari takdirmu yang sejati."Takeshi kemudian membawa Ryu ke dalam ruangan rahasia di dalam museum, di mana dia mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan. Ryu adalah keturunan langsung dari salah satu dari sepuluh samurai legendaris yang menciptakan kekuatan elemen. Katana yang dipamerkan adalah salah satu dari sepuluh artefak berharga yang diciptakan untuk melawan Oni-no-Kuro."Sudah waktunya untuk mengambil peranmu dalam melindungi dunia, Ryu," kata Takeshi dengan serius.Namun, sebelum Ryu bisa benar-benar memahami semua ini, alarm tiba-tiba berbunyi keras dari monitor di ruangan rahasia itu. Layar menunjukkan serangan besar-besaran Oni yang mengancam kota."Tidak ada waktu untuk penjelasan lebih lanjut," kata Takeshi sambil menunjukkan sebuah gelang misterius dengan simbol-simbol kuno yang belum pernah dilihat Ryu sebelumnya. "Gunakan ini, dan terimalah takdirmu."Ryu mengangguk, meskipun ragu-ragu, dan mengikatkan gelang itu di pergelangan tangannya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangkat katana kuno yang dipercayakan kepadanya."Samurai Spirit, Awaken!" seru Ryu, menyebabkan gelang itu bercahaya dengan cahaya biru yang kuat.Dalam sekejap, ruangan itu berubah menjadi medan pertempuran yang keras dan berbahaya, di mana Ryu berdiri di hadapan musuh yang menakutkan. Oni berbulu hitam dengan mata merah yang memancarkan kejahatan murni.Ryu merasa adrenalinnya memuncak. Dengan cahaya biru yang memenuhi tubuhnya, dia berubah menjadi Kamen Rider Samurai. Armor merah dan emas yang mengkilap menutupi tubuhnya, dan Tatsumaki, katana kuno yang dipercayakan kepadanya, menggantung di pinggangnya.Pertarungan yang epik pun dimulai. Ryu menggunakan kekuatan angin dari Tatsumaki untuk melawan serangan-serangan Oni yang ganas. Dia merasakan kekuatan dalam dirinya yang belum pernah dia alami sebelumnya, tetapi dia juga merasa bertanggung jawab atas nasib kota ini.Setelah pertempuran sengit yang menguras tenaga, Ryu berhasil mengalahkan Oni dengan serangan pamungkas yang kuat. Oni itu hancur menjadi pecahan gelap yang menghilang ke udara.Dalam napas terengah-engah, Ryu kembali ke bentuk manusia. Takeshi mendekatinya dengan senyum lega."Itu baru awal, Ryu," kata Takeshi, "Masih banyak yang harus kamu pelajari."Ryu menatap Takeshi dengan tekad di matanya. "Aku siap," kata Ryu dengan mantap.Takeshi tersenyum. "Kita harus menemukan keturunan samurai lainnya dan mengumpulkan artefak-arte...