Di tengah malam yang begitu sunyi hanya terdengar suara burung dan serangan di tengah hutan ini, di tengah itu juga ada seorang pria yg mengenakan jubah gelap sedang terengah-engah sambil menggenggam pedang nya, di sekitar nya tergeletak berbagai potongan tubuh mahkluk² yg begitu menjijikan, darah, organ dalam, dan potongan daging mereka tergeletak di tanah, bentuk-bentuk mahkluk itu beragam-ragam ada yg berbentuk beruang setengah lebah, serigala tanpa kulit, mahkluk tinggi besar dengan otot besar berkuku panjang dan memiliki perawakan wajah mengerikan dengan giginya yg tajam dan Beberapa mahkluk lainnya tergeletak berserakan di tanah dengan kondisi terpotong-potong, area di sekitar juga merasakan dampak nya, entah apa yang terjadi tapi terlihat jelas bahwa telah terjadia sebuah pertarungan yg sengit di sini, ada beberapa bekas potongan dalam di tanah, beberapa pohon ada yang tumbang, dan batu-batu yg juga terpotong dengan rapi, tempat itu penuh dengan percikan darah, mayat, dan bau menyengat dari mayat makhluk-makhluk itu dan org itu berdiri di tengah-tengah nya.
Seorang pria tinggi besar dengan mata dan rambut berwarna abu-abu itu berdiri dengan kondisi kelelahan dan belumuran darah sambil dia menggenggam pedangnya, sebuah pedang panjang besar, mungkin terlalu besar untuk disebut pedang, panjangnya sekitar 6 kaki, lebarnya sekitar 24 inci yang seluruhnya bersinar putih bersih, Sungguh, itu lebih seperti sebatang besi yang memancarkan cahaya putih, org itu basah oleh darah dan keringannya setelah baru saja selesai dengan pertarungan nya, ketika ia sedikit menarik nafas sejenak sebuah hembusan angin melewati telinga nya dan terdengar sebuah suara yang terdengar seperti sebuah bisikan, org itu melihat sekeliling dan dia melihat sesuatu berwarna putih samar menyerupai sebuah wajah dengan bentuk yg mengerikan berputar mengitarinya, makhluk-makhluk halus itu berbicara dengan nada mengejek kepada dia
"Menyerah lah"
"Semuanya sia-sia"
"Kau tak mungkin bisa mencapai nya"
"Mana mungkin manusia seperti mu dapat mengalahkan nya"
"Kami akan terus menghantuimu tak peduli berapa banyak monster yang kau bunuh, tak peduli seberapa keras kau mencoba, mereka semua tak akan kembali mereka semua telah mati dan tersisa kau seorang"
Suara-suara itu terus bergema di udara dengan suara ketawa dari para mahkluk halus itu, orang itu melihat ke sekeliling gigi-gigi nya di dalam mulutnya saling bergesek, dengan penuh amarah dia mengayunkan pedangnya itu ke atas berusaha menyerang para mahkluk halus itu sambil berteriak "DIAMLAH ORANG MATI SIALAN!", dia mengayunkan pedangnya itu secara membabi-buta ke atas yang kemudian para mahkluk halus itu perlahan menghilang sambil suara tawa mereka masih bergemah di udara, setelah mahkluk-mahkluk itu menghilang dari balik gelapnya bayang-bayang pepohonan seekor monster besar muncul dari belakang nya dan berusaha untuk menyerangnya, dengan cepat diapun langsung mengangkat pedangnya keudarah lalu mengayunkan nya kebawah secara vertikal, pedang besar itupun dengan cepat memotong monster itu menjadi dua seketika membunuhnya, monster itupun tergeletak di tanah dengan kondisi terpotong menjadi dua dengan organ dalam nya yg keluar, diapun menatap monster itu sejenak yg setelah itu ia pun mengayunkan pedangnya membersihkan pedangnya itu dari sisa darah lalu menyarungkan pedan besarnya itu di belakang nya di balik jubah panjannya itu setelah itupun ia pun mulai berjalan pergi meninggalkan tempat itu.
Bersambung...