Sebuah kisah lama saat prajurit yunani menyergap kota troya dengan taktik luar biasa, strategi yang memanipulasi ego manusia.
Namun terkadang sejarah terulang dengan resolusi yang berbeda.
Dengan esensi yang sama.
...
"Siapa yang berbisik saat daun meninggalkan saudara mereka yang menetap dari ketinggian? "
Ilyas.
Keheningan, 23.32, ia menatap sunyi bunga lavender yang semakin dewasa.
Kebun halaman rumah yang ia rawat bermandikan jutaan cahaya, baiknya bintang-bintang yang jauh di angkasa memberi sedikit cahaya mereka.
"Bagaimana aku tahu jika bintang itu masih ada disana? Mungkin dia tak ada namun cahayanya tetaplah mengembara" Hembusan asap Rokok sembari menikmati secangkir kopi.
Ini bagaikan perjamuan nobility baginya, saat semesta menjamu dirinya dengan keindahan mereka.
"Apa yang aku lakukan selama 18 tahun ini? "
...
"Apa kau ingat Ming!! ? " Sebuah pertanyaan yang menghantui isi kepala remaja ini.
...
Akhir pekan yang harusnya tenang, hanya tumbuh menjadi sebuah kegelisahan.
Ia beranjak dari kursi, mengambil tas pinggangnya dan meninggalkan kediamannya.
"Aku malas melakukan ini"
...
Jill tengah tidur di dalam mobil, menunggu Angie yang tengah membeli minuman.
Saat itu dia merasakan keberadaan dari seseorang yang tengah mereka berdua kejar.
"Drtttttt"
Smartphone angie berdering dengan getaran yang minim.
"Dia muncul! "
Saat itu Angie bergegas dan melaju kencang bersama mobilnya,
"Dimana dia Jill!!!! "
"Lurus kedepan, belok kiri setelahnya! "
-
"Belok kanan" Suara lelaki yanng familiar
-
Angie mendadak menginjak rem, ia dan jill membeku karena saat itu juga, seorang penumpang ke tiga mengisi kursi penumpang.
"Angie"
"Apa maumu Faith? "
"Itu pertanyaanku, lupakan, antar aku ke gunung"
Angie menurut, walau Jill begitu heran.
15 menit dengan kecepatan 90km, dan tehnik mengendarai Angie yang mendapat nilai 100.
"Nilai seratus untuk bakatmu mengundang polisi"
Faith turun, Angie dan Jill membelakangi dirinya.
"Sebaiknya kalian berhenti mulai sekarang"
"Dia benar Angie, tempat ini sedikit aneh"
"Aku ikut" Dia sangat kolot dan kokoh seperti piramid.
"Terserah kalian"
..
Saat mereka mendekati gerbang masuk, seluruh penjaga sudah tepar.
Lima orang dengan senjata api dan armor yang lengkap menunggu kedatangan pemimpin mereka.
"Bos, apa kau pikir kami hanya pajangan? " James tersenyum.
James, jade, cameron, Charlotte lalu satu anak remaja yang tangannya diikat.
"Bagaimana dengan misi kalian? " Faith mendekat.
"Tentu saja, sudah selesai" Jade mengasah pisau.
"Bos, bagaimana dengan anak ini? "
"Lepas! " Anak itu memberontak.
Dia adalah salah satu teman berharga dari remaja yang mengalami anomali dunia.
"Kau, teman anak itu" Angie mengenalnya,
Alun.
"Kau, si urban legend Faith, tolong selamatkan temanku! Aku mohon! " Dia menangis.
Dan hujan turun deras, hanya di sekitar gunung.
"Aku tak pernah memproklamirkan diriku sebagai pahlawan" Faith menatapnya.
"Tapi kau akan melakukannya bukan!? " Alun berteriak.
"Apa yang membuatmu begitu yakin nak? " Faith mengarahkan pisaunya tepat di leher remaja yang membungkuk di hadapannya.
Namun dia malah tertawa karena depresi yang dia alami.
"Aku sudah tahu semuanya, bukankah seharusnya kau tak perlu lagi mengenakan topeng itu, sudahi saja semua kebohongan mu! Kalian semua dengar aku! "
Semua orang penasaran dengan kalimat yang akan dilontarkan oleh si remaja.
"Identitas pria ini!...
" Dia!
Datang juga dia.
...
Sudut pandang Morgan.
"Ini diluar perjanjian kawan"
Aku datang diwaktu yang tepat, sebelum anak ini mengacaukan segalanya, hanya untuk membungkam informasi yang harus disembunyikan.
"Salam kenal, aku Morgan L"
Aku datang hanya untuk membuat acara ini semakin meriah, lagi pula ini akan menjadi dunia terakhir ku.
Aku tampil dalam wujud dewasa, mungkin sekitar 30 an.
Untuk apa aku melakukan ini? Tentunya hanya untuk segera ikut serta dalam pentas teater terbaik.
"Malam Ini akan menjadi momen dimana kisah lama prajurit yunani mengepung kota troya! " Suaraku menggema di telinga mereka semua.
Karena malam ini kami semua akan menyusup dari balik kuda besi.
...
Semuanya pemeran telah berpartisipasi dalam panggung teater yang menjadi awal tragedi.
"Tangkap"
James melemparkan sebuah handgun pada Alun setelah ikatannya dilepas oleh Cameron.
"Pernah menggunakannya? "
"Ya belum lah tua bangka" Ujar jade yang bergegas mengikuti Faith menuju gerbang.
"Ini mainan anak muda" James menyusul.
"Jangan sampai tertinggal"
Cameron, Angie dan Jill mulai menyusul.
Kini mereka memasuki sebuah area yang selama ini tertutup tirai yang menyembunyikan kebenaran dari dunia.
Udara yang sangat segar, tempat yang tak ada pohon sama sekali namun kaya akan oksigen.
Cahaya yang menyilaukan, saat itu juga mereka disambut sebuah gerbang raksasa, namun seseorang mungkin telah masuk lebih dulu.
Kerusakan dimana-mana, gerbang yang terlihat terbuat dari baja, rusak di beberapa bagian dan saat mereka berjalan melewatinya.
Mereka melihat sebuah kota mini layaknya dalam sebuah film Sci-fi.
Kubah transparan yang memperlihatkan langit cerah, tentunya ini hanyalah proyeksi dari sebuah teknologi maju.
Mereka semua menatap sekitar.
Dan terdengar suara alarm yang mengabarkan situasi buruk.
Faith segera memberikan perintah.
"Angie Jill Charlotte dan kau bocah, cari temanmu yang hilang"
"Cameron, James dan jade, telusuri semua area dan kumpulkan sebanyak-banyaknya informasi"
"Dan yang terakhir, semuanya harus bertahan hidup"
Angie penasaran bagaimana dengan Faith sendiri. Saat ia bertanya, Faith menjelaskan jika dirinya adalah Trojan horse yang dimaksudkan Morgan, lagi pula Morgan menghilang saat dia memasuki gerbang.
"Mereka mengincar kepalaku, jadi akan lebih aman jika kalian tak bersamaku, Cameron! Jangan lupa untuk memetakan area ini"
"Baik Bos"
Mereka berpencar.
Faith langsung berjalan menuju sebuah gedung tinggi di tengah area, semakin mencolok bangunan disini semakin besar informasi yang akan didapatkan.
Ia melihat beberapa mata memandang dirinya dari balik bangunan mini layaknya rumah.
Saat ia membalas tatapan mereka, mereka malah menghilang.
Angin menerpa mantle hitam miliknya, rambutnya yang hitam terurai sepanjang leher.
Horizontal mask miliknya menyala, ia menghunuskan sebilah pisau.
Bersiap menerima tantangan untuk ronde kedua.
"Kau lagi"
Kali ini dia melihat wujud asli dari mahluk yang kabur darinya malam itu.
Semacam robot yang memiliki desain utama layaknya manusia, dan pertama kalinya dia mendengar suara dari pendatang asing ini.
"8.re , setidaknya itulah namaku untuk saat ini"
8.re mengeluarkan pisau dari kedua ujung lengannya hingga 35 centimeter melewati telapak tangannya.
8.re bergerak cepat untuk memberikan kerusakan fisik pada Faith.
"Lebih cepat gerakan, dan kau juga akan kabur sama seperti dulu, tentunya kau akan kabur lebih cepat bukan? "
Faith mulai mencuri sedikit demi sedikit informasi melalui seni berbicara.
Dan serangan 8.re lebih cepat dan brutal.
Faith menangkis dengan dua pisaunya, tentunya bukanlah pisau biasa, terbuat dari logam unik dan tehnik menempa kuno.
Sebuah artefak yang ia dapatkan saat menyusup dalam misi berbahaya di timur Tengah.
Bahkan tehnologi sekarang belum mampu membuat pisau ini dengan karakteristik yang sama, apa lagi lebih.
8.re melompat setelah menendang mundur Faith hingga 3 meter.
Punggungnya terdapat mesin pendorong kuat yang membuatnya mampu terbang.
Dia menukik kebawah, menuju targetnya.
Faith sama sekali tak menghindari serangannya, setidaknya begitulah yang 8.re perkirakan.
Ia menebas leher faith, namun rasanya sangat tidak realistis.
Sangat janggal.
Dan dari belakang, Faith menusuk hancur pendorong milik 8.re dan menghasilkan kerusakan yang berujung terdorongnya dia hingga menabrak sebuah rumah di area tersebut.
"Kau bukanlah manusia, Faith sebenarnya kau ini apa"
8.re dalam sistem mekanik tubuhnya mengalami kerusakan entah karena Faith tahu atau beruntung, dia menyerang tepat di area yang menjadi titik energi pendorong berkumpul.
8.re melihat Faith yang bergerak mendekat, ia meningkatkan resolusi rekaman pada armor dia bagian mata.
Untuk melihat jelas Faith.
Pergerakannya sungguh aneh, ia melihat semacam Glitch saat Faith bergerak.
"Aku adalah kesalahan, Bug dalam sistem yang kalian coba untuk retas, dan bug itu kalian coba untuk memanfaatkannya bukan"
"Sayangnya bug itu malah melakukan hal sesuka hatinya, aku tetaplah manusia biasa"
Faith mencengkeram kepala 8.re hingga hancur lebur mengeluarkan cairan hijau diseluruh tubuhnya yang terbalut armor.
Dan didalamnya kosong, tak ada tanda kehidupan.
"Betts mungkin harus melihat ini"
...
Cameron dan James serta jade mencuri beberapa pakaian yang mereka jarah dari penghuni sebuah rumah, namun penghuni itu benar-benar mirip seperti manusia.
Hanya saja telinga mereka lebih runcing dan mereka hanya diam saja.
Mereka ketakutan.
"Apa aku terlihat menyeramkan? "
"Mengingat umurmu, tentunya iya" Jade membalas James.
Dan Cameron membuat gambar peta dalam sebuah tablet, namun kala itu mereka mendengar suara ledakan dahsyat. Yang berasal dari dekat bangunan tertinggi.
...
Saat itu tubuh faith dibanting berkali-kali oleh mahluk yang mengaku dirinya prajurit.
Dengan nama.
Uila