Di suatu pagi yang cerah, Jaemin duduk di tepi danau yang tenang, tempat di mana dia sering menghabiskan waktu bersama Yasmine dalam kenangan indah. Angin sepoi-sepoi menyapu wajahnya, mengingatkannya pada kehadiran Yasmine yang tetap hidup dalam hatinya.
**Jaemin:** (merenung dalam diam) Yas, setiap sudut tempat ini penuh dengan kenangan tentangmu. Meskipun kau tidak lagi di sini, aku merasa kau masih ada di sekitarku, membimbing langkahku.
Dia memandang ke arah langit yang biru cerah, tempat matahari mulai menampakkan sinarnya dengan hangat. Di hatinya, ia tahu bahwa meskipun fisik Yasmine telah pergi, cintanya akan selalu hadir dalam setiap detik kehidupannya.
**Jaemin:** (memandang foto Yasmine di dompetnya) Terima kasih, Yas, telah menjadi cahaya dalam hidupku. Kehidupan kita bersama adalah karunia yang tak ternilai bagiku.
Setiap hari, Jaemin melanjutkan kehidupannya dengan mengenang Yasmine dalam segala yang ia lakukan. Dia tahu bahwa meskipun kehilangan itu menyakitkan, kenangan mereka bersama akan terus mengisi kehidupannya dengan cinta dan kebahagiaan.
**Jaemin:** (memandang ke langit) Sampai kita bertemu lagi, Yas. Aku akan selalu mencintaimu, sepanjang waktu.
Dengan hati yang penuh rasa syukur dan kenangan yang membawa kehangatan, Jaemin melanjutkan perjalanannya. Meskipun perpisahan telah datang, cinta mereka akan tetap abadi, melebihi batas waktu dan ruang.
Epilog ini menggambarkan bagaimana Jaemin melanjutkan hidupnya setelah kepergian Yasmine, dengan cinta dan kenangan mereka yang abadi sebagai pemandu setia dalam setiap langkahnya.