Chereads / Journey of Love and Faith / Chapter 11 - BAB 10: Peak of Love and Sacrifice (Flashback)

Chapter 11 - BAB 10: Peak of Love and Sacrifice (Flashback)

*Jaemin, seorang fotografer terkenal, sedang menyiapkan pameran fotonya di sebuah galeri seni terkemuka di Seoul. Ini adalah momen besar dalam karirnya, dan dia telah bekerja keras untuk ini selama berbulan-bulan. Namun, pikirannya selalu melayang kepada Yasmine Ezara, kekasihnya yang merupakan seorang influencer ternama.*

*Di sisi lain, Yasmine sedang menghadapi jadwal yang sangat padat. Sebagai seorang influencer ternama, dia sering diundang ke berbagai acara dan bekerja sama dengan banyak brand besar. Meskipun begitu, dia selalu menyempatkan diri untuk mendukung Jaemin dan mendorongnya untuk mencapai mimpinya.*

*Pagi itu, di sebuah kafe kecil di tengah kota Seoul, Jaemin dan Yasmine duduk bersama, menikmati secangkir kopi.*

**Yasmine:** (tersenyum) "Aku sangat bangga padamu, Jaemin. Pameranmu besok akan menjadi luar biasa."

**Jaemin:** (menggenggam tangan Yasmine) "Terima kasih, Yasmine. Dukunganmu sangat berarti bagiku. Tanpamu, aku tidak akan sampai sejauh ini."

**Yasmine:** "Kita saling mendukung, Jaemin. Kamu juga selalu ada untukku, di setiap langkah karirku."

*Di tengah percakapan, Jaemin menerima panggilan telepon dari kurator galeri yang menginformasikan bahwa ada masalah teknis dengan beberapa karya fotonya.*

**Jaemin:** (wajahnya berubah serius) "Kurator galeri bilang ada masalah dengan beberapa fotoku. Aku harus pergi sekarang untuk menanganinya."

**Yasmine:** (mengangguk mengerti) "Pergilah, Jaemin. Aku akan selalu ada di sini untukmu."

*Jaemin segera bergegas ke galeri, sementara Yasmine melanjutkan jadwalnya yang padat. Meskipun sibuk, pikirannya tetap tertuju pada Jaemin dan pamerannya.*

*Keesokan harinya, hari pameran tiba. Galeri dipenuhi oleh tamu-tamu undangan, termasuk beberapa tokoh penting di industri seni dan hiburan. Jaemin merasa gugup, tetapi juga sangat bersemangat. Di tengah keramaian, dia mencari-cari sosok Yasmine.*

**Kurator Galeri:** "Jaemin, selamat! Pameranmu mendapat banyak pujian. Karya-karyamu luar biasa."

**Jaemin:** (tersenyum) "Terima kasih. Tapi aku belum melihat Yasmine. Dia bilang akan datang."

*Tidak lama kemudian, Yasmine muncul di pintu galeri, terlihat anggun dan mempesona. Dia berjalan mendekati Jaemin dengan senyum lebar di wajahnya.*

**Yasmine:** "Maaf aku terlambat, Jaemin. Ada acara yang harus kuhadiri tadi."

**Jaemin:** (menarik napas lega) "Tidak masalah, yang penting kamu ada di sini sekarang."

*Yasmine kemudian berdiri di samping Jaemin, memberikan dukungan penuh selama pameran. Di akhir acara, mereka duduk berdua di sudut galeri, menikmati momen keberhasilan Jaemin.*

**Yasmine:** "Aku tahu ini baru awal dari banyak keberhasilan yang akan datang, Jaemin. Aku selalu percaya padamu."

**Jaemin:** "Dan aku selalu berterima kasih atas dukunganmu, Yasmine. Kita akan terus bersama-sama, menghadapi segala rintangan."

*Dalam momen itu, mereka merasakan kekuatan cinta dan pengorbanan yang telah membawa mereka sejauh ini. Mereka tahu bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan selalu ada untuk satu sama lain, menjalani perjalanan cinta dan iman bersama-sama.*

*Setelah pameran yang sukses, Jaemin dan Yasmine memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di apartemen Jaemin. Malam itu, mereka merayakan keberhasilan Jaemin dengan makan malam yang sederhana tetapi penuh makna.*

**Yasmine:** (mengangkat gelas) "Untuk kesuksesanmu, Jaemin. Aku selalu tahu kamu akan mencapai hal-hal besar."

**Jaemin:** (tersenyum dan mengangkat gelasnya) "Dan untuk dukunganmu, Yasmine. Tanpamu, ini semua tidak akan mungkin terjadi."

*Mereka berdua tersenyum dan saling menatap dengan penuh cinta. Setelah makan malam, mereka duduk di sofa, berbicara tentang masa depan mereka.*

**Jaemin:** "Yasmine, ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu."

**Yasmine:** (penasaran) "Apa itu, Jaemin?"

**Jaemin:** "Aku telah mendapat tawaran untuk proyek besar di luar negeri. Ini adalah kesempatan yang luar biasa, tetapi itu berarti kita harus berpisah untuk sementara waktu."

**Yasmine:** (terkejut) "Berapa lama, Jaemin?"

**Jaemin:** "Sekitar enam bulan. Aku tahu ini akan sulit bagi kita, tetapi aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini."

**Yasmine:** (menarik napas dalam-dalam) "Jaemin, aku mengerti. Aku mendukungmu sepenuhnya. Kita telah melewati banyak hal bersama, dan aku yakin kita bisa melewati ini juga."

**Jaemin:** "Terima kasih, Yasmine. Dukunganmu sangat berarti bagiku."

*Mereka berdua saling berpelukan erat, merasakan kekuatan cinta mereka yang akan diuji oleh jarak. Hari-hari berikutnya diisi dengan persiapan keberangkatan Jaemin. Yasmine tetap kuat, meskipun hatinya berat.*

*Pada hari keberangkatan Jaemin, Yasmine mengantarnya ke bandara. Mereka berdiri berhadapan, menatap satu sama lain dengan mata berkaca-kaca.*

**Jaemin:** "Aku akan merindukanmu setiap hari, Yasmine."

**Yasmine:** "Aku juga, Jaemin. Tapi ingat, kita selalu bersama dalam hati."

**Jaemin:** (menarik Yasmine dalam pelukan) "Aku mencintaimu, Yasmine. Terima kasih telah menjadi bagian terpenting dalam hidupku."

**Yasmine:** "Aku juga mencintaimu, Jaemin. Jaga dirimu baik-baik."

*Setelah pelukan panjang, Jaemin akhirnya masuk ke dalam terminal keberangkatan. Yasmine menatapnya pergi, dengan air mata yang mengalir perlahan di pipinya. Namun, di dalam hatinya, dia tahu bahwa cinta mereka akan bertahan.*

*Selama enam bulan berikutnya, mereka terus berkomunikasi setiap hari. Meskipun terpisah oleh jarak, cinta mereka tumbuh semakin kuat. Yasmine tetap fokus pada pekerjaannya sebagai influencer, sementara Jaemin menjalani proyeknya dengan dedikasi penuh.*

*Ketika akhirnya Jaemin kembali ke Seoul, mereka bertemu di tempat yang sama seperti sebelumnya, di taman favorit mereka.*

**Jaemin:** (tersenyum lebar) "Aku kembali, Yasmine."

**Yasmine:** (berlari dan memeluknya erat) "Aku sangat merindukanmu, Jaemin."

**Jaemin:** "Aku juga, Yasmine. Tapi kita berhasil melewati ini. Dan aku tahu, kita bisa melewati apa pun yang datang di masa depan."

*Dalam pelukan itu, mereka menyadari bahwa cinta dan pengorbanan mereka telah membawa mereka lebih dekat daripada sebelumnya. Mereka tahu bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan selalu ada untuk satu sama lain, menjalani perjalanan cinta dan iman bersama-sama.*

*Setelah beberapa bulan berpisah, Jaemin akhirnya kembali ke Seoul. Yasmine merasa sangat bahagia dan lega ketika mendengar kabar bahwa Jaemin telah kembali dengan selamat. Mereka sepakat untuk bertemu di kafe favorit mereka, tempat yang penuh dengan kenangan manis.*

*Saat Yasmine tiba di kafe, dia melihat Jaemin duduk di meja sudut, tersenyum padanya. Dengan hati yang berdebar, dia berjalan mendekati Jaemin.*

**Yasmine:** (tersenyum lebar) "Jaemin! Aku sangat merindukanmu."

**Jaemin:** (berdiri dan memeluk Yasmine erat) "Aku juga, Yasmine. Akhirnya kita bisa bersama lagi."

*Mereka duduk dan mulai berbincang, saling menceritakan pengalaman selama enam bulan terakhir.*

**Jaemin:** "Proyek di luar negeri itu sangat menantang, tapi aku belajar banyak hal baru. Bagaimana denganmu? Apa yang terjadi selama aku pergi?"

**Yasmine:** "Sibuk seperti biasa. Banyak acara dan kerja sama dengan brand-brand besar. Tapi, setiap hari rasanya kosong tanpamu."

**Jaemin:** (menggenggam tangan Yasmine) "Aku juga merasakan hal yang sama. Tapi sekarang, kita bisa menikmati waktu bersama lagi."

*Setelah menghabiskan beberapa jam berbincang, Jaemin mengajak Yasmine berjalan-jalan di taman tempat mereka sering menghabiskan waktu bersama. Mereka berjalan berdampingan, menikmati udara segar dan pemandangan yang indah.*

**Jaemin:** "Yasmine, selama enam bulan terakhir, aku banyak berpikir tentang kita. Aku sadar bahwa kita telah melewati banyak hal bersama dan aku ingin kita melangkah ke tahap berikutnya."

**Yasmine:** (penasaran) "Apa maksudmu, Jaemin?"

**Jaemin:** (mengeluarkan kotak kecil dari saku jaketnya) "Yasmine, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Maukah kau menikah denganku?"

*Yasmine terkejut dan terharu. Air mata kebahagiaan mengalir di pipinya.*

**Yasmine:** (dengan suara gemetar) "Ya, Jaemin. Aku mau menikah denganmu."

*Jaemin tersenyum dan memasangkan cincin di jari manis Yasmine. Mereka berpelukan erat, merasa sangat bahagia dan bersyukur.*

**Jaemin:** "Aku berjanji akan selalu mencintaimu dan mendukungmu, apa pun yang terjadi."

**Yasmine:** "Dan aku berjanji akan selalu bersamamu, Jaemin. Kita akan menghadapi segala rintangan bersama-sama."

*Mereka berdua merasakan kekuatan cinta dan pengorbanan yang telah membawa mereka ke momen ini. Dengan penuh keyakinan, mereka melangkah ke masa depan, siap menghadapi segala tantangan yang ada di depan mereka.*

*Setelah lamaran yang penuh emosi dan kebahagiaan di taman, Jaemin dan Yasmine mulai merencanakan pernikahan mereka. Namun, di balik kebahagiaan ini, mereka juga harus menghadapi beberapa tantangan yang datang dengan persiapan pernikahan.*

*Di suatu pagi yang cerah, Jaemin dan Yasmine duduk di meja makan, membahas rencana mereka.*

**Jaemin:** "Aku sudah berbicara dengan vendor untuk dekorasi. Mereka akan mengirimkan sampel minggu depan."

**Yasmine:** "Bagus. Aku juga telah mengatur pertemuan dengan perancang gaun pengantin. Tapi, ada satu hal yang masih mengganggu pikiranku."

**Jaemin:** (penasaran) "Apa itu, Yasmine?"

**Yasmine:** "Aku mendapat tawaran untuk kampanye besar di luar negeri. Ini adalah kesempatan besar untuk karirku, tapi waktunya bertepatan dengan persiapan pernikahan kita."

**Jaemin:** (berpikir sejenak) "Itu memang dilema besar. Apa yang kamu pikirkan tentang tawaran itu?"

**Yasmine:** "Aku tidak ingin melewatkan kesempatan ini, tapi aku juga tidak ingin pernikahan kita terganggu."

**Jaemin:** (menggenggam tangan Yasmine) "Kita bisa mencari solusi bersama. Mungkin kita bisa menyesuaikan jadwal atau mencari cara agar kamu bisa menjalani keduanya."

*Yasmine tersenyum, merasa lega dengan dukungan Jaemin.*

**Yasmine:** "Kamu selalu tahu cara membuatku merasa tenang, Jaemin. Aku akan berbicara dengan manajerku dan melihat apakah ada kemungkinan untuk menyesuaikan jadwal."

**Jaemin:** "Kita akan melewati ini bersama, Yasmine. Jangan khawatir."

*Beberapa hari kemudian, Yasmine berhasil menyesuaikan jadwal kampanye dan persiapan pernikahan mereka berjalan lancar. Namun, tantangan lain muncul ketika keluarga Jaemin dan Yasmine bertemu untuk membahas detail pernikahan.*

**Ibu Yasmine:** "Saya pikir, pernikahan ini sebaiknya diadakan di hotel mewah."

**Ibu Jaemin:** "Tapi, kami lebih suka acara yang sederhana dan intim."

*Jaemin dan Yasmine saling menatap, mencoba mencari jalan tengah untuk menyenangkan kedua belah pihak.*

**Yasmine:** "Bagaimana jika kita menggabungkan kedua ide ini? Kita bisa mengadakan upacara yang intim dan sederhana, tetapi resepsinya di hotel mewah."

**Jaemin:** "Ide yang bagus, Yasmine. Dengan begitu, semua orang bisa merasa puas."

*Kedua keluarga akhirnya setuju dengan ide tersebut, dan persiapan pernikahan mereka berjalan lebih lancar. Di tengah semua persiapan yang melelahkan, Jaemin dan Yasmine tetap menemukan waktu untuk bersama, menikmati momen-momen kecil yang penuh makna.*

*Pada suatu malam, setelah hari yang panjang, mereka duduk bersama di balkon apartemen Jaemin, menikmati pemandangan kota Seoul yang gemerlap.*

**Jaemin:** "Terkadang aku berpikir, betapa beruntungnya kita bisa saling menemukan di tengah kesibukan hidup ini."

**Yasmine:** "Aku juga, Jaemin. Cinta kita telah melewati banyak ujian, dan aku yakin kita akan terus kuat bersama."

**Jaemin:** "Dengan kamu di sisiku, aku merasa bisa menghadapi apa pun."

*Yasmine tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu Jaemin, merasakan ketenangan yang hanya bisa didapatkan dari cinta sejati.*

**Yasmine:** "Aku mencintaimu, Jaemin. Selalu dan selamanya."

**Jaemin:** "Aku juga mencintaimu, Yasmine. Kita akan selalu bersama, apapun yang terjadi."

*Dalam momen itu, mereka menyadari bahwa puncak cinta dan pengorbanan mereka bukan hanya tentang menghadapi tantangan, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan dan komitmen yang tak tergoyahkan.*

*Hari pernikahan Jaemin dan Yasmine semakin dekat. Setelah melewati berbagai tantangan dan persiapan yang melelahkan, mereka kini siap untuk mengikat janji suci. Pagi itu, suasana di sekitar mereka dipenuhi dengan kegembiraan dan cinta.*

*Yasmine duduk di depan cermin, mengenakan gaun pengantin yang indah. Dia tampak anggun dan mempesona. Di sisi lain, Jaemin mengenakan setelan jas hitam, terlihat tampan dan penuh keyakinan.*

**Ibu Yasmine:** (tersenyum bangga) "Kamu terlihat sangat cantik, sayang."

**Yasmine:** (tersenyum) "Terima kasih, Bu. Aku merasa sangat bahagia hari ini."

*Sementara itu, di ruang lain, Jaemin berbicara dengan sahabatnya, Minho.*

**Minho:** "Ini adalah hari besar, Jaemin. Aku sangat senang untukmu."

**Jaemin:** "Terima kasih, Minho. Aku tidak sabar untuk memulai hidup baru bersama Yasmine."

*Upacara pernikahan berlangsung di taman indah yang dihias dengan bunga-bunga segar dan dekorasi elegan. Para tamu mulai berkumpul, dan suasana penuh dengan kebahagiaan dan antisipasi. Ketika Yasmine berjalan menuju altar, semua mata tertuju padanya, termasuk mata Jaemin yang bersinar penuh cinta.*

**Jaemin:** (dengan suara lembut) "Kamu terlihat luar biasa, Yasmine."

**Yasmine:** (tersenyum) "Terima kasih, Jaemin. Kamu juga terlihat tampan."

*Di hadapan keluarga dan teman-teman, mereka saling mengucapkan janji pernikahan dengan suara penuh emosi.*

**Jaemin:** "Yasmine, aku berjanji akan selalu mencintaimu, mendukungmu, dan bersamamu dalam suka dan duka. Kamu adalah segalanya bagiku."

**Yasmine:** "Jaemin, aku berjanji akan selalu mencintaimu, menghormati, dan mendukungmu dalam setiap langkah hidup kita. Kamu adalah belahan jiwaku."

*Setelah mengucapkan janji, mereka bertukar cincin sebagai simbol cinta dan komitmen mereka. Tepuk tangan meriah terdengar saat mereka resmi menjadi suami istri.*

*Setelah upacara, mereka melanjutkan perayaan dengan resepsi yang meriah di hotel mewah. Semua orang merayakan kebahagiaan mereka dengan musik, tarian, dan tawa.*

*Di tengah keramaian, Jaemin dan Yasmine berdansa bersama, menikmati momen kebahagiaan mereka.*

**Jaemin:** "Hari ini adalah awal dari perjalanan baru kita, Yasmine."

**Yasmine:** "Aku tidak sabar untuk melihat apa yang masa depan akan bawa untuk kita, Jaemin."

*Ketika malam semakin larut, mereka menghabiskan waktu bersama di balkon hotel, memandang bintang-bintang di langit.*

**Jaemin:** "Malam ini sangat sempurna. Aku tidak bisa meminta lebih."

**Yasmine:** "Denganmu, semuanya selalu terasa sempurna."

*Jaemin mengeluarkan kamera dari sakunya dan mengambil foto mereka berdua, mengabadikan momen indah itu. Foto tersebut menjadi simbol dari puncak cinta dan pengorbanan mereka.*

**Jaemin:** "Ini adalah awal dari banyak kenangan indah yang akan kita buat bersama."

**Yasmine:** "Aku mencintaimu, Jaemin. Selalu dan selamanya."

**Jaemin:** "Aku juga mencintaimu, Yasmine. Selamanya."

*Dalam momen itu, mereka tahu bahwa apa pun yang terjadi di masa depan, mereka akan selalu bersama, menghadapi setiap tantangan dengan cinta dan pengorbanan yang telah menyatukan mereka. Mereka siap untuk memulai bab baru dalam hidup mereka, bersama-sama.*