Yasmine dan Jaemin berada di studio mereka, memeriksa foto-foto yang telah mereka ambil selama beberapa minggu terakhir. Mereka terdiam, merenungkan momen-momen yang telah mereka tangkap.*
Yasmine: (melihat foto-foto di layar) "Setiap foto ini memiliki cerita yang kuat. Aku merasa kita telah menangkap esensi kehidupan yang sebenarnya."
Jaemin: "Benar, Yasmine. Melalui lensa kita, kita bisa melihat keindahan dalam setiap momen sederhana."
Yasmine: "Aku merasa seperti kita sedang berada di ambang sesuatu yang besar. Ada banyak emosi dan cerita yang menunggu untuk diceritakan."
Jaemin: "Aku juga merasakan hal yang sama. Tapi aku merasa ada sesuatu yang lebih yang bisa kita lakukan dengan karya-karya ini."
*Yasmine terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Jaemin.*
Yasmine: "Apa maksudmu, Jaemin?"
Jaemin: "Aku berpikir bahwa kita bisa menggunakan fotografi kita untuk membawa perubahan. Bukan hanya menangkap momen, tapi juga menginspirasi orang lain dan memberi suara kepada mereka yang tidak terdengar."
Yasmine: "Itu ide yang luar biasa. Bagaimana kita bisa melakukannya?"
Jaemin: "Kita bisa memulai proyek dokumenter tentang isu-isu sosial yang penting. Menunjukkan kepada dunia realitas yang mungkin tidak mereka sadari. Dengan cara ini, kita bisa membuat perbedaan."
Yasmine: "Aku suka ide itu. Fotografi adalah alat yang kuat untuk membawa perubahan. Kita bisa mulai dengan cerita-cerita di sekitar kita."
Jaemin: "Tepat sekali. Aku yakin ada banyak cerita yang perlu diceritakan di sini di Seoul, dan mungkin juga di tempat lain."
*Yasmine merasa terinspirasi dan penuh semangat dengan visi baru mereka.*
Yasmine: "Aku setuju. Kita bisa mulai dengan isu-isu yang dekat dengan hati kita. Mungkin tentang pekerja migran, atau komunitas yang terpinggirkan."
Jaemin: "Setuju. Kita bisa mulai melakukan riset dan mencari kontak yang bisa membantu kita."
*Scene berubah ke beberapa hari kemudian. Yasmine dan Jaemin sedang berada di sebuah pusat komunitas, bertemu dengan seorang aktivis yang bekerja dengan pekerja migran.*
Aktivis: (menyambut mereka) "Terima kasih telah datang. Saya senang mendengar bahwa kalian tertarik untuk membantu kami."
Yasmine: "Terima kasih telah menerima kami. Kami ingin menggunakan fotografi kami untuk menceritakan kisah-kisah pekerja migran dan tantangan yang mereka hadapi."
Jaemin: "Kami percaya bahwa dengan menyebarkan cerita-cerita ini, kita bisa meningkatkan kesadaran dan mungkin membantu membuat perubahan."
Aktivis: "Itu adalah tujuan yang mulia. Saya bisa memperkenalkan kalian kepada beberapa pekerja migran yang mungkin bersedia berbagi cerita mereka."
Yasmine: "Terima kasih banyak. Itu akan sangat membantu."
*Aktivis tersebut membawa Yasmine dan Jaemin bertemu dengan beberapa pekerja migran. Mereka mulai mendengarkan cerita-cerita yang penuh perjuangan dan harapan.*
Pekerja Migran: (dengan suara bergetar) "Saya datang ke sini untuk mencari kehidupan yang lebih baik, tapi kenyataannya sangat sulit. Kami sering diperlakukan tidak adil dan tidak memiliki suara."
Yasmine: (mengambil foto) "Terima kasih telah berbagi cerita Anda. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan suara Anda didengar."
Jaemin: "Cerita Anda sangat penting. Kami ingin dunia tahu tentang perjuangan dan ketabahan Anda."
*Setelah sesi wawancara dan fotografi, Yasmine dan Jaemin merasa semakin termotivasi untuk melanjutkan proyek mereka.*
Yasmine: "Hari ini adalah langkah pertama menuju sesuatu yang lebih besar. Aku merasa kita benar-benar bisa membuat perbedaan."
Jaemin: "Aku juga merasa begitu. Ini bukan hanya tentang fotografi lagi, ini tentang membawa perubahan."
*Yasmine dan Jaemin saling tersenyum, merasa puas dan bersemangat untuk masa depan proyek mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan ada banyak cerita yang menunggu untuk diungkap.*
---
Semoga bab ini memberikan kelanjutan yang menarik dan memuaskan untuk kisah Yasmine dan Jaemin!