Guru Xu berdiri terpaku, wajah dan bahkan lehernya merona panas. Dia tiba-tiba merasa tidak mampu untuk melanjutkan.
Baru saja, dua orang lagi masuk - Tuan dan Nyonya Chen. Yuxin tidak pernah menyadari sebelumnya, tetapi jika diperhatikan dengan seksama, seseorang mungkin akan melihat persamaan antara Nyonya Chen dan Nyonya Xu.
Mereka adalah saudara perempuan.
Yuxin terasa benar-benar terkejut. Bagaimana dia tidak pernah menyadari hal ini sebelumnya? Dia selalu mengira mereka telah bersama sejak kecil, sungguh-sungguh murni. Namun kenyataannya, mereka sebenarnya adalah sepupu yang dekat.
"Kepala Sekolah, bolehkah saya tanya, mengapa anda mempekerjakan guru yang begitu idiot?" Tuan Chen, seorang pengusaha tajam, bertanya, "Anak kami memilih sekolah ini karena kami yakin ini adalah sekolah yang baik, sebuah boks untuk bakat masa depan. Tapi katakanlah, bagaimana bisa ada guru sebodoh itu di sini?"
