Kediaman Adipati Pelindung, Halaman Barat.
Qin Jiang terbaring tak sadarkan diri di atas tempat tidur. Pelayan telah mengganti pakaiannya, dan beberapa pot darah dibawa keluar dari ruangan. Qin Yanran, yang menonton dari koridor, merasa sangat ketakutan.
Tak lama kemudian, tabib kekaisaran yang Xu Qing minta bantuan datang.
Tabib kekaisaran itu masuk ke kamar untuk mengobati luka-luka Qin Jiang dan membawa keluar beberapa pot darah lagi.
Hati Qin Yanran menggumpal menjadi satu.
Ketika pintu akhirnya terbuka, Qin Yanran melangkah maju dan bertanya, "Tabib kekaisaran, bagaimana luka ayah saya?"
Tabib kekaisaran memandangnya dengan ekspresi rumit dan menggelengkan kepala dengan tidak berdaya. "Kaki kanan Tuanku Qin tertembus panah. Saya sudah mengeluarkan panahnya, tapi…"
"Tapi apa?" Qin Yanran bertanya dengan cemas.
Tabib kekaisaran menghela napas. "Tapi luka Tuanku Qin terlalu parah. Meskipun lukanya sembuh, saya khawatir akan sulit bagi beliau untuk pulih."