Chapter 233 - Kakek dan Cucu (2)

```

Ekspresi Wei Ting tidak berubah. "…Ya."

Matriark Wei ingin bertemu dengan ketiga anaknya, tetapi ketika ia memikirkan situasi di ibu kota, ia merasa tidak ada salahnya menunggu sedikit lebih lama. Toh, ia sudah menunggu selama dua hingga tiga tahun. Beberapa hari tidak masalah.

Nyonya Tua Wei melanjutkan, "Aku mendengar dari Ipar Perempuan Kelima kamu bahwa kamu telah merusak seorang gadis?"

Wei Ting tersenyum. "Tidak, Ipar Perempuan Kelima salah paham."

"Sebaiknya memang hanya kesalahpahaman. Jangan memprovokasi wanita kelas teri di luar sana sebelum kamu menikah!"

"Nenek, sepertinya saya orang seperti itu?"

"Kamu tidak terlihat seperti itu," kata Matriark Wei. "Kamu memang begitulah adanya."

Wei Ting terdiam. Dia benar-benar tidak bisa disalahkan atas lidahnya yang tajam karena itu menurun dalam keluarga.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS