Salju mulai turun di luar tanpa diketahui sejak kapan. Serpihan-serpihan salju putih terbang masuk ke dalam lubang pohon bersama angin dingin, menari-nari di sekeliling tempat itu.
"Salju turun!" Bai Qingqing berseru gembira saat ia berlari keluar dari lubang pohon.
Di mana-mana di luar sudah tertutupi oleh keputihan, dan kini ada topi beludru putih yang menutupi tanaman. Di tanah, jejak kaki berbentuk bunga plum menuju ke pohon-pohon besar.
"Satu tahun lagi telah berlalu!" Bai Qingqing berkata dengan nafas penuh emosi. Tahun lalu di waktu seperti ini, anak-anak ular kecilnya masih sedang menetas di bawah tanah.
Curtis akan mulai hibernasi.
Senyumannya memudar saat sebuah tangan besar—tanpa warna darah, namun kuat dan bertenaga—diletakkan di bahunya.
Suara Curtis kedengaran lebih acuh dari biasanya di tengah angin dingin.
"Aku akan tidur hibernasi."