"tuan muda, sudah empat tahun, kau harus segera kembali, tuan besar memintaku untuk membawamu kembali Lyon"
"Saat ini Lyon sedang dalam masalah besar, tuan besar sedang dalam kondisi kritis, tuan muda pertama juga masih belum siuman sampai hari ini, hanya kau yang bisa memimpin Lyon saat ini."
Sebuah Roll Royce berhenti di depan pintu Toy Spa, seorang pria yang di kenal dengan nama Bolqia Mars berdiri di samping pintu mobil, dengan raut wajah tanpa ekspresi kemudian menjawab seorang pria tua.
Pria tua ini bersetelan jas inggris dengan topi hitam sambil memegang tongkat emas hitam di tangannya.
"Wah, sudah empat tahun, aku harus bersyukur karena dia masih mengingatku."
Senyum tipis dari Bolqia Mars terlihat, tatapan mata tajam dalam keheningan terpancar, dia sudah tidak memiliki pemikiran apapun tentang Lyon.
"Waktu itu, ketika ayah mendengarkan perkataan dari wanita itu, hanya karena aku adalah anak yang tidaksah, dia dengan kejam mengusirku dan ibuku dari Lyon! Sudah bertahun-tahu, kapan dia pernah sekalipun memperdulikanku dan ibu?"
"Sekarang aku harus kembali karena dia bilang aku harus kembali? Aku, Bolqia Mars, apakah aku hanya dianggap sebagai anjing oleh mereka? Siap datang jika dipanggil? Aku sudah punya keluarga dan tidak butuh dikasihani, terutama oleh Lyon! Pergilah dan jangan pernah menggangguku lagi!"
Ia kemudian berjalan masuk ke Spa dan meninggalkan pria tua yang berdiri di depan pintu sambil menghela napas.
Lyon, organisasi rahasia terbesar dan terkaya di dunia, memiliki kendali atas dunia medis dan banyak sumber daya lainnya yang ada di bumi.
Mengerikan!
Tak ada yang berani macam-macam dengan organisasi ini, organisasi terlama yang mempengaruhi dunia.
Di dalam Lyon, tuan besar adalah ketua utama dari delapan ketua lainnya, masing-masing ketua memiliki masing-masing kekuasaan yang sangat mempengaruhi dunia.
Para petarung dan master ilmu bela diri terkenal di seluruh dunia adalah pengikut dari Lyon, dan tunduk kepada tuan besar!
Bolqia Mars membuka pintu, para karyawan di tempat Spa saling bertatapan sambil memandang pria itu
Bolqia Mars sudah bekerja di tempat ini selama empat tahun, tidak ada yang sepesial dari dirinya. Namun sekarang dia baru saja berbicara dengan seorang pria yang ada di Rolls-Royce, luar biasa...
Ponsel berdering saat Bolqia Mars berjalan masuk beberapa langkah.
Saat dilihat ternyata yang menelepon adalah istrinya, Dianti pitch.
"Halo istriku, ada apa?" Bolqia menjawab sambil tersenyum.
Di Greenwich, Dianti Pitch adalah seorang wanita cantik yang terkenal dan di juluki sebagai satu dari empat dewi kecantikan.
Tentu saja saat ini orang-orang yang mengenalnya sering membicarakannya dan mengejeknya karena menikahi seorang pecundang!
"Bolqia! Cepat ke rumah sakit! Sesuatu terjadi pada dwi!"
Terdengar suara Dianti yang cemas dan panik.
"Baik! Aku akan segera kesana!"
Segera dengan cepat Bolqia meminta izin kepada sang manajer dan berlari ke luar pintu, mencari scooter listrik miliknya dan bergegas ke rumah sakit.
Keluarga pitch merupakan salah satu keluarga terpandan di kota itu. Empat tahun lalu, Bolqia Mars tanpa sengaja bertemu denga Dianti pitch dan jatuh cinta.
Pada saat itu, pernikahannya dengan Dianti Pitch menjadi berita panas di seluruh Greenwich karena dinobatkan sebagai pernikahan paling menyedihkan dalan sejarah Greenwich.
Alasan utamanya adalah karna Bolqia Mars, seorang anak miskin yang tidak memiliki apapun. Karena alasan uni juga, keluarga pitch menjadi bahan tertawaan di kalangan keluarga terpandang kota ini
Selama empat tahun, Bolqia Mars tinggal di keluarga Pitch. Meskipun dicemooh dan dihina, namun dia tetap sabar karena inilah konsekuensi juka seorang pria tinggal di keluarga istrinya.
Belum lagi, karena Ibunya sedang dalam perwatan, dia juga membutuhkan bantuan dari keluarga Pitch.
Di depan rumah sakit, Bolqia melihat Dianti yang sudah lama menunggu dan tampak sedang marah.
Melihat Bolqia datang, dengan wajah dingin Dianti mengangkat tangannya.
Plak!
Suara tamparan nyaring terdengar di pintu rumah sakit dan menarik perhatian orang-orang yang lewat.
"Kenapa lama sekali"
Mata besar Dianti tampak merah dan mengeluarkan air mata, terlihat penuh kesal namun sedih.
Bolqia mencoba menenangkan istrinya dan bertanya kemanaya " Dianti.. apa yang sebenarnya terjadi, ada apa dengan dwi?"
Air mata menetes ke pipinya, Dianti menutup matanya dengan tangan dan bersandar di bahu Bolqia, "Dwi ... Dwi mengidap leukemia,"
Saat ini, pria yang sudah empat tahun di anggap tidak berguna da. Hanyak bahan tertawaan di Greenwich menjadi satu-satunya orang yang dapat dijadikan sandaran oleh Dianti.
"Apa?!"
Raut wajah Bolqia terasa mengencang, pupil mata menciut, dan bibirnya bergetar "Leu... Leukemia? Bagaimana bisa?"
Dwi, putri Bolqia Mars dan Dianti Pitch yang baru berumur tiga tahun.
Saat itu di rangan kamar Dwi sudah di kelilingi oleh keluarga Pitch.
Kake tua dari keluarga Pitch juga sedang duduk di samping gadis cantk itu sambil memperhatikanya dengan mata penuh kasih sayang.
Di sekeliling, juga ada beerapa anggota keluarga lainya yang berdiri mengitarinya.
Saat ini Dianti yang sudah bertemu dengan Bolqia memasuki ruangan kamar Dwi, tetiba suasana di ruangan pecah!.
"Heh Bolqi! Dasar tidak berguna! Pergi dari sini!"
Suara ibu mertua dengan lantag tetiba memakinya saat baru menginjkan kaki masuk ke ruangan.
"Dasar anak tidak berguna, hanya bisa bikin malu!"
"Oh, kupikir siapa, ternyata Bolqi, apa yang kau lakukan di sini? Tidak ada gunanya kau disini."
Dari samping terdengan ada ucapan bernada menghina yng berasan darisalah satu mulut anggota keluarga yang ada di sana, Ibra Pitch.
Dia terus melihat Bolqi dengan jijik, bagaimana bisa seorang pria yang tidak berguna seperti ini bisa menjadi menantu keluarga Pitch.
Dan juga karena dia, reputasi keluarga Pitch di kota Greenwich juga menjadi sangat buruk.
"Iya, untuk apa kau datang?"
" Ya... Sebagai ayah Dwi, sudah seharusnya aku datang."
"Tutup mulutmu! Apa kau tidak lihat kakek ada di sini? Kau lupa, Dwi hanya bisa memanggilmu paman."
Seketika, para anggota keluarga dalam ruangan itu pun tersenyum.
Cukup gelar manusia tidak berguna ini di sandang oleh Bolqi seorang, jangan sampai anaknya sendiri juga mendapatkan masalah karena ini.
Cih!
Dianti datang menghampiri sang kakek, " kakek, bolqi sudah datang"
Pria tua dengan kepala penuh rambut putih yang bersetelkan pakaian putih melepaskan tangany dari genggaman Dwi, tanpa meihat ke arah Bolqi, memberikan perintah kepda orang yang berada di sebelahnya "suruh dia tanda tangan."
"Baik, tuan."
Pengurus rumah tangga itu mendekati Bolqi, mengeluarkan dokumen dan berkata, " ini surat cerai anda dengan nona Dianti, tanda tangani dan tuan akan merawat nona Dwi dengan baik. Mengenai donor sumsum tulang untuk nona Dwi sudah di temukan, anda tidak perlu khawatir tentang biaya perawatannya."
Mendengar hal ini, Bolqi terkejut dan menatap pengurus rumah tangga itu dengan tatapan yang sangat kaget, dia segera berbergerak menuju arah kakek "kakek, Dwi adalah putriku, mengapa sumsumnya tidak menggunakan punyaku?"
"Diam kau!"
Pria tua dengan tongkat di tangannya itu berdiri, matanya yang tajam tertuju pada Bolqi, "mulai sekarang, kau dan keluarga Pitch sudah tidak ada hubungan apapun lagi! Ingat baik-baik, namanya adalah Dwi Pitch, Pitch bukan Mars!"
Dianti yang mendengar hal ini berkata dengan tergesah gesah, "kakek, aku tidak akan menceraikan Bolqia, dia adalah ayah Dwi, aku mohon kakek pertimbangkannya kembali."
Dianti sudah menikah dengan Bolqia selama empat tahun, empat tahun mereka hidup bersama di bawah atap, tidak ada perasaan apapun, itu semua hanya kepalsuan.
Bolqia yang mendengar kata tersebut merasa sangat terkejut.
Ternyata dia mengakui bahwa aku adalah suaminya, dan mengakui bahwa aku adalah ayah dari Dwi.
Plak!
Sang kakek tiba-tiba menampar wajah Dianti. "Siapa yang menyuruhmu bicara? Jika bukan karena kau menikahinya, apa mungkin keluarga Pitch sekarang menjadi bahan ejekan semua orang di kota ini?!"
Apakah anggota keluarga yang berada di sekeliling memandangnya dengan sinis dan mengucapkan kata-kata jahat dari mulut mereka.
Mata Dianti memerah, sambil memegang pipinya dengan tangan berdiri dan mundur ke belakang.
Bolqia yang melihat Dianti ditampar merasa hatinya seperti remuk.
Dengan wajah yang makin mengganas, sang kakek melihat ke arah Bolqia "tanpa ada persetujuanku, tidak akan ada rumah sakit yang dapat menggunakan sumsum tulang belakangmu, dan untuk Dwi, aku sudah mendapatkan dan mempersiapkan semuanya. Jika kau tidak menandatangani surat perceraiannya, jangan harap aku akan menyembuhkan Dwi, lagi pula biaya pengobatan yang dibutuhkan lebih dari satu miliar, apa kau mampu membiayainya?"
Bolqia hanya bisa terdiam dan membatu, sungguh pria tua yang sangat kejam! Menggunakan Dwi sebagai alasan bercerai dengan Dianti
Walau terdiam, hati Bolqia dipenuhi dengan kemarahan!
Dianti diam-diam melihat tatapan mata Bolqia yang memerah dan berkaca-kaca, dalam hati merasa kecewa sekaligus senang.
Dia kecewa karena suaminya tidak dapat berbuat apa-apa saat ini.
Dia senang karena berharap suaminya bisa melawan, membela diri, memikul tanggung jawab sebagai suami, juga sebagai seorang ayah.
Tiba-tiba tiba, Dwi yang berada di tempat tidur itu membuka matanya, wajahnya pucat dan lemas menatap Bolqia yang sedang berdiri di hadapannya, "paman... Aku merasa sakit...?"
Paman.. anak perempuannya hanya bisa memanggil dirinya paman...
bolqia Mars merupakan tuan muda dari organisasi Lyon.
Calon penerus tuan besar di Lyon!.
Tapi saat ini tidak diakui oleh anaknya sendiri!