Chereads / Saling Melengkapi, Sakura-chan / Chapter 1 - BERITA BURUK

Saling Melengkapi, Sakura-chan

Ament_Der
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - BERITA BURUK

"Aku pergi dulu"[Ucap laki laki berambut cokelat dan berseragam SMA yang sedang berjalan]

Namaku Izuma Kazuya. Aku pelajar dikelas 2 SMA yang hebat dalam bidang olahraga dan sekaligus ketua genk preman dari sekolahku. Kenapa?, karena dulu aku pernah menang telak melawan ketua genk dalam permainan bola basket sebelumnya. Setelah mengaku kalah, dia pun merekrut ku sebagai wakil ketua genk, lalu dia dikeluarkan karena alasan tertentu dan menjadikanku sebagai ketua genk tersebut.

(Kazuya berhenti di trotoar sambil melihat seorang wanita berambut putih panjang dan bermata pink yang sedang bermain handphone di pertigaan.)

Dia adalah Sakura, teman sekompleks sekaligus teman sekelas ku, dia adalah orang yang cerdas dalam segala pelajaran. Tentu dia terkenal dan banyak yang menyukainya, termaksud aku. Aku sudah menyukainya sejak kelas 8 SMP karena dulu kita adalah teman sekelas. Namun, aku masih belum menyatakan bahwa aku menyukainya karena malu.

"Selamat pagi Sakura"

Aku pun berjalan kearahnya dan memberanikan diri untuk menyapanya dari belakangnya sambil melambaikan tangan kananku

"Iya selamat pagi Kazuya"

Dia pun berbalik dan tersenyum manis padaku yang membuat aku malu. Aku pun berjalan sampai ke sisi kanannya dan menanyakan apakah ada pr. Padahal sudah berteman lama, namun berdiri disampingnya membuat jantungku berdebar. kita pun berjalan bersama menuju sekolah. Namun di tengah jalan kita dihadang oleh dua orang dari sekolah SMA sebelah yang mencoba memalak kami.

"hei kalian, berikanlah uang kalian dan kalian akan selamat"

Ucap salah satu dari mereka. karena tidak terima, aku pun mengajaknya duel 2 lawan 1.

"heh, bocah ingusan seperti kamu ingin menantang kami!?, sepertinya kamu sudah bosan hidup, bagaimana jika kita bertaruh?"

ucap salah satu dari mereka. karena merasa tertantang, aku pun mengiyakan tantangannya

"boleh, apa taruhannya?"

"sepertinya memang sudah bosan hidup, oke jika aku kalah, kami gak akan pernah mengganggu sekolah kalian lagi. tapi jika kamu kalah, uangmu dan wanitamu akan menjadi milikku, bagaimana?"

keputusan yang sulit. namun aku masih menyetujui taruhan berikut

"oke baiklah"[ucap ku]

"eh Kazuya"[Sakura]

"tak apa Sakura, percaya pada ku"

kita pun berduel di taman, dengan penuh percaya diri, aku memukul kepalanya namun dia menangkisnya, sesuai dengan prediksiku. aku pun bergerak dengan cepat kebelakang nya dan dilanjutkan dengan dengan pukulan di kepala bagian belakang. melihat dia kehilangan keseimbangan, aku pun menendangnya dengan kaki kanan yang membuatnya mulai terjatuh. melihat adanya kesempatan, aku pun menaruh kakiku di kepalanya untuk menyatakan kemenanganku.

"jadi, bagaimana?, mauku akhiri hidupmu sekarang juga?,

"cih kamu cuma beruntung-"

"ha!?"

mendengar dia mengucapkan itu, aku pun menendang kepalanya dengan keras yang membuat sepatu putihku berubah menjadi merah darah.

"sebaiknya kamu menjaga ucapanmu"

setelah mengucapkan itu, aku pun menyuruh teman dari lawanku membawa temannya yang terkapar agar mendapatkan perawatan.

"oi kamu, bawalah temanmu yang berdarah ini, atau tidak dia akan mati"

aku pun berjalan bersama sakura dan menanyakan apakah ada yang sakit. karena dia kelihatannya sehat, kita pun ke sekolah bersama.

"hei, lihat orang itu, dia tadi bertengkar dengan preman sekolah lain"

"sudah sepantasnya bagi ketua genk preman, tapi kenapa?"

"itu karena dia sedang melindungi dirinya dan juga pacarnya si sakura"

"wah memang lelaki idaman, sudah jago olahraga, ganteng, dan setia lagi sama pacarnya, coba saja aku manjadi pacarnya"

aku mendengar ocehan orang orang yang sedang membicarakan ku, rasanya seperti terkenal aja. tapi menganggap aku berpacaran dengan sakura, tentu membuatku malu.

kita pun sampai dikelas, aku pun duduk di bangkuku, di sebelah kiri, dekat jendela, dan dibarisan ke-3. setelah duduk, aku pun memandangi sakura sambil senyum kecil. namun teman laki-lakiku, Okada Yamato, yang berambut biru, menggangguku dengan menyapaku dari belakang.

"hei Izuma, apakah betul kamu yang memberikan pelajaran kepada preman dari sekolah sebelah?"

aku pun menutup mataku dan menganggukkan kepalaku

"wah temanku memang hebat, siapa suruh mengganggu temanku yakan?"

"memangnya sudah tersebar secepat itu?"

"ya tentulah, memangnya kamu sendiri tidak sadar?, disaat kamu berkelahi, salah satu bawahanmu merekam kejadian itu dan menyebarkannya digrup seluruh siswa"

kita pun berbincang bincang lumayan lama, sampai bel masuk sudah berdering, kita pun belajar seperti biasa. sampailah bel yang ditunggu berbunyi, apalagi kalau bukan bel istirahat. siswa pun keluar kelas, namun aku berjalan menemui salah satu bawahanmu yang dekat dengan sakura.

"hey Satoo!"

"i-iya, ada apa ketua?"

"aku akan memberikanmu tugas yang sangat penting"

"a-apa itu?"

"tolong tanyakan kepada sakura, 'apakah dia sudah memiliki pacar atau ada yang dia sukai?' "

"hanya itu?"

"jangan banyak bicara dan pergilah sana!, aku tunggu kamu di kantin sekolah"

"ba-baik"

aku melihat dia berjalan menuju kelasku, selagi menunggu aku pun berjalan ke kantin untuk membeli es kopi. setelah menunggu kurang lebih 10 menit.

"akhirnya datang juga"

aku melihatnya datang sambil berlari dengan tergesa gesa, sepertinya ingin menyampaikan informasi yang penting. dia pun berdiri di depanku dengan keadaan lelah, sepertinya dia memaksakan diri.

"kamu terlalu memaksakan diri. jadi, apakah kau mendapatkan informasi yang menarik"

sambil menghela napas yang dalam, dia pun berkata

"aku mendengar, bahwa dia menyukai seseorang!"

"apa!"

mendengar hal itu, hatiku terasa tertusuk sesuatu yang menyakitkan, namun untuk terlihat keren, aku tetap tenang sambil meminum es kopiku dan menganggap biasa saja

"itu sudah seharusnya, harusnya aku lebih terbuka, sini tanganmu sebentar"

aku melihat betul betapa paniknya dia dari mukanya, dan membayangkan apa yang akan dilakukan ku selanjutnya. dia pun menyerahkan tangannya.

"i-ini ketua"

aku menggenggam tangannya dengan erat dan membuka tangannya, lalu menaruh sebagian uangku

"uang itu, adalah gajimu untuk misi yang tadi, silahkan pergi!"

"kenapa, kamu memberikanku uang?"

"KALAU AKU SURUH PERGI YA PERGI, BODOH!"

"ba-baik"

dia pun berlari keluar kantin, aku tau perasaannya karena aku juga pernah di posisinya. namun untuk terlihat keren, aku harus memarahinya, sepertinya aku harus meminta maaf kepadanya.

setelah menghabiskan kopiku, aku pun kembali kekelasku dan duduk sambil merenungkan diri. namun lagi lagi Okada menggangguku.

"hey Izuma, kenapa kamu merenung begitu? apakah ada cinta mu yang ditolak?"

"berisik!"

"woah kayaknya betul nih. sudah lah, jika dia menyukai seseorang, lebih baik pergi daripada sakit hati"

itu ada benarnya juga, namun sudah hampir 3 tahun aku menyukainya, jadi sulit untuk melupakannya. dan akhirnya bel yang paling ditunggu tunggu berbunyi, bel apalagi kalau bukan bel pulang. aku pun berjalan pulang, sambil menyalahkan diri sendiri, kenapa aku tidak langsung ungkapkan cintaku?. aku selalu bertanya tanya pada diriku sendiri selagi di jalan dan tidak memikirkan segalanya yang ada disekitar.

"aku pulang"

saat pulang, aku langsung Menganti bajuku dan tiduran sambil mendengarkan lagu agar dapat menenangkan diri. namun tanpa sadar, mataku berkaca-kaca dan mengeluarkan air mata.

"a-aku..., menangis?..., tidaklah, kenapa aku menangis hanya karena masalah kecil?. kan diluar sana masih ada jutaan cewek SMA yakan?, hehehe"

meski sudah berbohong seperti itu, tapi aku masih mengeluarkan air mataku.

"kenapa, aku sangat pemalu?, andai saja aku langsung menyatakan cintaku, pasti tidak akan pernah terjadi seperti ini"

tidak lama saat aku mengatakan itu, terdengar suara adikku yang berasal dari dilantai bawah

"kak! makan dulu!"

"iya, nanti kakak kesana"

aku pun mencuci mukaku untuk menghilangkan bukti kesedihanku, lalu makan. setelah makan, aku pun pergi ke lapangan bola basket untuk berlatih sambil menjernihkan pikiran. ditengah latihanku, teman sekelas ku pun datang, aku sempat heran 'kenapa mereka bisa tau aku disini?' namun mereka berkata 'ibumu yang memberitahukan kita'. kita pun membuat dua tim untuk bertanding.

aku memang dikenal jago dalam bidang olahraga apapun. dengan begitu, tim Kamilah yang menang, meski poinnya beda 2, namun aku tetap senang masih memiliki teman yang membantu disaat aku dilanda bencana. aku bahkan sampai melupakan segala masalahku karena terlalu fokus untuk memenangkan pertandingannya, memang teman temanku lah yang terbaik.

aku pun pulang kembali ke rumahku lalu dilanjutkan dengan mandi sore, makan malam, lalu berbaring di kasur. saat ingin tertidur, aku teringat akan kejadian tadi pagi, yang membuatku tidak bisa tertidur. entah mengapa mata ini tidak dapat menahan air mataku yang membuat mataku berkaca-kaca kembali. aku memaksa diriku untuk tertidur, namun kejadian itu masih membekas dipikiran. setelah 2 jam berusaha tidur, akhirnya aku tertidur pulas.

"akhirnya pagi datang....., kenapa, rasanya aneh"

dadaku masih terasa seperti tertusuk, rasa sakit dari kemarin masih terasa. aku mengambil handphone ku dan mengirimkan pesan kepada Satoo, isi pesannya : [pagi yuuki, hari ini aku akan memberikanmu tugas yang paling penting, tugasnya adalah memberikan pesan kepada sakura untuk menemui ku di taman didepan sekolah sebelum masuk kelas, nanti aku akan memberikanmu upah seperti kemarin, mengerti?].

setelah memberikan pesan tersebut. aku pun berjalan keluar dari rumah untuk pergi ke sekolah. sampailah di pertigaan jalan, dimana lagi lagi aku bertemu dengan sakura yang sedang melihat handphone nya, mungkin dia sedang melihat pesan yang aku sampaikan melalui Satoo, aku melihatnya sedang tertawa kecil. aku juga senang melihat itu, meski teringat dengan kata Satoo. tapi, aku bersikeras untuk mengungkapkan perasaanku didepan sekolah nanti.

namun terdengar suara sirine polisi, yang terdengar di jalan sebelah kiri. disaat itu, aku melihat mobil hitam yang diburu oleh polisi itu melesat dengan kecepatan tinggi sedang menuju kejalan yang akan dilewati sakura. sakura yang sedang melihat handphone nya pun menyebrang jalan tersebut tanpa melihat arah kirinya. melihat hal itu, tanpa berfikir panjang aku pun berlari kearahnya dan memanggilnya dengan berteriak.

"SAKURA!!"

sakura yang mendengar itupun melihat kearah mobil tersebut, aku melihat matanya bergetar dan tubuhnya diam mematung seakan tidak percaya akan dilihatnya. aku pun dengan sekuat tenaga berlari dan mendorong dia, saat mendorongnya waktu serasa sangat lambat, yang membuatku bertanya dalam hati.

"kenapa.., aku.., melakukan ini..?,"

namun, sebelum aku menjawab pertanyaanku itu.

"AWAS!"

aku mendengar suara seorang lelaki yang berteriak padaku. dan aku tertabrak mobil, yang membuatku tak sadarkan diri untuk sementara aku pun bertanya dalam benakku, apakah aku akan mati?.

beberapa menit kemudian, aku membuka mataku sedikit, melihat awan yang sedang mendung dan terdengar suara seorang gadis yang sedang menangis. aku pun membuka mataku sepenuhnya dan melihat sakura yang sedang menangisi ku.

"kenapa...?, kenapa kamu melakukan ini Kazuya!?"

suara sakura menutupi tangisannya. tidak membuang kesempatan emasku, aku pun langsung menyatakan cintaku padanya.

"Sakura.., aku menyukaimu"

"jangan bodoh, hanya karena itu kamu menyelamatkanku!?. sebenarnya, orang yang aku suka adalah kau!, kamu lah Kazuya!, si Satoo adalah bawahanmu kan?, aku sudah menunggumu menyatakan cintamu sejak kelas 9. aku sudah mengetahui kalau kamu menyukaiku. tapi, kenapa kamu melakukan ini?"

lagi lagi suara sakura yang menutupi tangisannya.

"apa!?"

aku pun terkejut mendengar hal itu, mataku melebar dan bergetar. belum sempat berbicara, mataku pun perlahan mulai tertutup yang membuatku lagi lagi tak sadarkan diri. apakah aku akan mati?.