Di balik kegelapan yang menyelimuti Zorin, terdapat sebuah kisah yang telah lama terkubur dalam lipatan sejarah. Kisah ini bermula di masa lalu yang jauh, di sebuah era di mana sihir dan kekuatan gaib bukanlah mitos, melainkan kenyataan yang hidup di antara manusia.
Zorin, yang lahir dalam keluarga bangsawan di Xraptar, sejak kecil telah menunjukkan bakat luar biasa dalam seni sihir. Namun, ambisinya yang tak terbatas dan rasa haus akan kekuasaan mendorongnya untuk mencari ilmu yang lebih gelap dan terlarang.
Dalam pencariannya, Zorin menemukan sebuah naskah kuno yang berbicara tentang ritual untuk memanggil kekuatan iblis. Naskah itu, yang ditulis oleh penyihir kuno yang namanya telah hilang dari ingatan, berisi instruksi untuk ritual yang berbahaya dan konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang berani melakukannya.
Didorong oleh keinginan untuk menguasai Xraptar dan kemudian Soraz, Zorin mengabaikan peringatan tersebut. Dia melakukan ritual di tengah malam, di sebuah tempat yang energi gaibnya sangat kuat. Dengan mantra dan tawaran, Zorin memanggil iblis dari kedalaman yang tak terukur.
Iblis itu, yang dikenal sebagai Astaroth, tertarik oleh keberanian dan ambisi Zorin. Dalam pertukaran yang mengerikan, Astaroth menawarkan kekuatannya kepada Zorin—kekuatan yang akan membuatnya tak terkalahkan di medan perang, tetapi dengan harga yang harus dibayar.
Zorin menerima tawaran itu tanpa ragu, dan kekuatan iblis mengalir dalam dirinya, mengubahnya menjadi lebih dari sekadar manusia. Dia menjadi makhluk yang kekuatannya menyaingi para dewa, tetapi juga makhluk yang hatinya telah terkoyak oleh kegelapan.
Namun, kekuatan baru Zorin tidak luput dari perhatian mereka yang bijaksana dan kuat. Penyihir-penyihir baik hati dari Soraz dan Xraptar merasakan perubahan dalam keseimbangan sihir dunia. Mereka berkumpul, mencari cara untuk menghentikan Zorin sebelum kekuatannya menjadi terlalu besar untuk dikendalikan.