Mentawai:
FADE IN:
EXT. PANTAI MENTAWAI - SIANG
Ombak menghantam pantai berpasir putih di Kepulauan Mentawai, diiringi angin sepoi-sepoi yang membawa aroma laut. Di kejauhan, terlihat deretan pohon kelapa yang melambai tertiup angin.
CLOSE UP - ANAK PEREMPUAN MENTAWAI (10 TAHUN), AMARA
Amara duduk di tepi pantai, menatap ke arah laut dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. Rambutnya yang ikal terurai ditiup angin, dan kulitnya berwarna cokelat keemasan akibat terpapar sinar matahari.
AMARA (V.O.)
Nenek bilang, di balik ombak itu ada dunia lain. Dunia roh leluhur yang menjaga kami, Suku Uma.
INT. RUMAH UMA - SIANG
Amara duduk di dalam rumah Uma, sebuah rumah panggung tradisional Mentawai yang terbuat dari kayu dan beratap jerami. Di sekelilingnya, terlihat anggota Suku Uma lainnya sedang melakukan berbagai aktivitas, seperti menenun kain, membuat ukiran kayu, dan memasak.
AMARA (V.O.)
Nenek juga bilang, ada orang-orang sakti yang bisa berbicara dengan roh leluhur. Mereka disebut Sikerei.
CLOSE UP - SIKEREI (50 TAHUN), SAGIAN
Sagian, seorang Sikerei tua dan berwibawa, sedang melakukan ritual di depan sebuah altar yang terbuat dari batu. Dia membakar dupa dan melantunkan mantra dalam bahasa Mentawai.
AMARA (V.O.)
Aku ingin bertemu Sikerei dan belajar tentang roh leluhur. Aku ingin tahu lebih banyak tentang asal-usul Suku Uma dan tradisi kami.
EXT. HUTAN MENTAWAI - HARI
Amara berjalan menyusuri hutan Mentawai yang lebat, mengikuti jejak Sagian. Dia membawa sebuah keranjang berisi persembahan untuk diberikan kepada Sikerei.
AMARA (V.O.)
Nenek bilang, untuk bertemu Sikerei, aku harus melewati hutan ini dan menemukan gua tempat dia tinggal. Kata nenek, gua itu tersembunyi dan hanya bisa ditemukan oleh orang-orang yang tulus hatinya.
INT. GUA SIKEREI - HARI
Amara akhirnya menemukan gua tempat tinggal Sagian. Dia masuk ke dalam gua dengan hati-hati dan melihat Sagian sedang duduk bermeditasi.
AMARA
Sikerei Sagian?
Sagian membuka matanya dan melihat Amara.
SAGIAN
Amara, kamu sudah datang. Aku sudah menunggumu.
AMARA
Saya ingin belajar tentang roh leluhur dan tradisi Suku Uma. Bisakah Anda mengajari saya?
Sagian tersenyum dan mengangguk.
SAGIAN
Tentu saja, Amara. Aku akan mengajarimu semua yang aku tahu.