```
Di Paviliun Wilson, Maurice Springs bertindak sewenang-wenang, keputusannya tidak bisa dibatalkan.
Lebih-lebih, sifatnya yang angin-anginan membuat para muridnya merasa sangat cemas. Sekarang, melihat Quantez Springs terluka seperti ini, mereka sangat khawatir.
"Tuan..."
"Diam! Jangan ganggu Quantez."
Saat seorang murid hendak berbicara, Maurice Springs langsung memberi isyarat untuk diam.
Ruang perawatan benar-benar sunyi, begitu sepi hingga suara jarum jatuh pun bisa terdengar.
Mata semua orang tertuju pada Maurice Springs, ingin mengetahui sikap tuan mereka.
Umumnya, kegemaran Maurice Springs terhadap Quantez Springs sudah dikenal baik, karena Quantez adalah putra semata wayangnya.
Justru karena itulah Quantez Springs memiliki sifat sombong dan arogan.
Untuk mencegah kecelakaan, setiap kali Quantez Springs keluar, sekelompok murid Paviliun Wilson akan mengikuti dari belakang untuk mengawal dan melindunginya.