"Marie? Lilian?" Emil mengangkat alis sebelum menoleh ke Ariana, yang terlihat agak pucat. "Siapa mereka, Nico? Aku tidak pernah mendengar namamu menyebut mereka."
Nicolai menoleh ke Ariana, dan wanita itu tampak mengatupkan bibirnya tipis. Dia tidak tahu siapa dua wanita itu, namun hal itu tidak menghentikannya dari menanggapi setiap kata yang terlontar dari mulut Kayden.
Jelas dia cukup menyukainya hingga merasa cemburu, jadi mengapa dia begitu keras kepala menyangkalnya?
"Mereka adalah bartender di klub," jawab Kayden. "Mereka satu-satunya yang Nico pertahankan disisinya untuk waktu yang lama."
"Oh, aku ingat mereka." Emil lalu menoleh ke Nicolai dan berkata kepadanya, "Apakah kamu benar-benar bersama mereka? Aku pikir kamu tidak suka dengan wanita berambut pirang."
"Siapa bilang aku tidak bisa mengubah selera?" Nicolai tersenyum sinis ke arah Emil, yang menggelengkan kepala sementara Theodore mengeluarkan suara batuk, merasa percakapan itu agak tidak nyaman.
