```
"Sejak saat itu saya selalu memakai parfum yang bercampur aroma hiacint seperti orang bodoh," Ariana menatap ke depan dengan jari-jarinya tergenggam di pangkuannya. Wajahnya terlihat datar, namun Nicolai mencatat adanya getaran ringan di suaranya.
"Tapi saya tidak mencium bau hiacint dari Anda lagi," Nicolai menunjuk. Dia memang sempat mencium aroma hiacint dari Ariana beberapa kali, tetapi sekarang dia lebih tercium bau vanila atau butterscotch. Kadang-kadang, bau kelapa menyelip, namun aroma hiacint selalu hilang.
Dia memalingkan kepalanya ke samping dan bibirnya melengkung dalam senyum sinis. Dia menjawab, "Itu karena saya sekarang membenci aroma itu. Bukankah lucu? Saya menikah dengan pria tersebut dengan harapan dan impian bahwa saya akan mendapatkan segala yang saya inginkan tetapi malah saat saya keluar dari hidupnya... Saya bahkan kehilangan yang saya hargai.
