"Apa yang Anda katakan?" Noah bertanya, matanya berkedip saat dia menatap wanita yang duduk di depannya.
"Apakah saya perlu membawa Anda ke Departemen Otolaringologi, Tuan Nelson?" Ariana menanyakan dengan nada mengejek. "Jika terlalu sulit bagi Anda untuk mendengar apa yang saya katakan, maka saya pikir inilah saatnya untuk Anda mengunjungi para spesialis."
"Tidak," Noah mengusap wajahnya. Dia tidak bisa mengerti mengapa Ariana menatapnya seolah-olah dia adalah orang berdosa baginya. Kenapa dia yang berdosa ketika dia tidak melakukan kesalahan apa pun?
Dia meletakkan tangan di pangkuannya dan berkata dengan suara lembut, "Saya sama sekali tidak tahu tentang apa yang Anda bicarakan——"
"Anda tahu."
Dua kata itu cukup bagi Noah untuk mengangkat kepalanya. Matanya perlahan melebar ketika dia melihat ekspresi apatis di wajah Ariana, seolah dia lelah bahkan untuk bernapas di udara yang sama dengannya atau mungkin sesuatu yang mengerikan.
"Ariana, saya——"