Kesunyian yang membentang antara Ariana dan Nyonya Harlow sungguh membingungkan.
Nyonya Harlow yang percaya bahwa anaknya berada teguh dalam genggamannya, ketakutan setengah mati ketika melihat tatapan liar di mata Ariana.
Itu adalah kemarahan yang mentah dan menggelegak. Jenis kemarahan yang lebih memilih membakar segalanya bersama dengan dirinya daripada mereda.
Dan tatapan itulah dalam mata Ariana yang membuat Nyonya Harlow yakin bahwa anaknya memang tergelincir dari kontrolnya.
Gagasan itu menakutkannya.
'Tidak... dia tidak bisa melarikan diri,' pikiran Nyonya Harlow berantakan seperti emosinya. Tapi dia tahu satu hal dan itu adalah——
Dia tidak bisa membiarkan Ari menggunakan pikirannya lagi. Jika Ari mulai menggunakan kepalanya sendiri, maka dia akan mulai bertanya.
Jika Ari mulai mengajukan pertanyaan, maka ——
'Semua yang telah saya lakukan hingga saat ini akan sia-sia,' Nyonya Harlow merasakan panik di hatinya hanya dengan memikirkannya saja.