Ariel merasa jantungnya berdebar kencang saat mendengar kata-kata itu. Namun, dia terus tersenyum di permukaan sambil berpura-pura seolah dia tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Ari. Dia miringkan kepalanya ke sisi dan bertanya, "Apa maksudmu?" Dia mencibir sebelum terbahak-bahak. "Kenapa aku tidak ingin kamu membayar utang? Tentu saja, aku ingin kamu membayarnya, bukankah itu alasan aku mencarikan pekerjaan untukmu?" Senyumnya lantas menghilang dari bibirnya saat dia menjadi serius.
"Kamu tidak tahu berterima kasih, Ariana," kata Ariel kepada Ari. Matanya dipenuhi kekecewaan.
Pandangan itu membuat Ari mengepalkan jarinya. Saat dia masih muda, Ariel menatapnya dengan cara yang sama dan Ari telah membungkuk berkali-kali di depan Ariel dan ibu mereka.
'Jangan kecewakan, Ariana.'
'Aku tidak menyangka kamu akan seperti ini, Ariana.'
'Bisakah kamu berhenti menjadi beban, Ariana?'
'Kamu sungguh tidak tahu berterima kasih!'