Begitu Noah pergi, Zayden menoleh pada sepupunya dan bertanya, "Kamu ingin dia menghajar kamu sampai babak belur? Kenapa kamu tidak langsung umumkan saja ke dunia bahwa kamu ingin tidur dengan istri Noah Nelson?"
Zayden tahu bahwa sepupunya itu impulsif, tapi dia tidak pernah tahu bahwa tindakannya yang impulsif itu tidak punya batas bawah. Sudah cukup baiklah Noah menahan diri tadi ketika memukul Nicolai, mungkin karena dia khawatir akan konsekuensinya.
Noah tidak ingin kedua keluarga tersebut berperang. Tidak saat ini tapi Nicolai!
Dia memang harus memancing kemarahan lelaki itu!
"Apa?" Nicolai membulatkan mata dengan ekspresi polos di wajahnya. "Saya hanya tidak ingin darah lelaki itu ada di tangan saya, jika dia tahu bahwa saya tidur dengan mantan istrinya dan pingsan karena tekanan darah tinggi, semua orang akan menyalahkan saya. Saya sedang berbuat baik, bro!"