Ari mengambil kantong sampah dan berjalan keluar dari kafe. Bukannya melewati pintu depan, ia memilih untuk keluar melalui belakang, karena ia lebih suka tidak menjatuhkan apa pun di pintu masuk kafe.
Ia bergumam lagu pelan saat berjalan melewati gang belakang menuju depan, di mana tempat sampah diletakkan.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan pemilik toko di sebelah kafenya.
"Oh, selamat siang, Ariana. Sedang membuang sampah?"
Ari tersenyum, "Iya, Ibu Elsher. Sudah kembali dari perjalanan ke selatan? Saya kira Anda baru akan kembali bulan depan."
"Saya sudah," jawab wanita itu seraya menghela napas. Ia mengusap keningnya dan berkata, "Andai saja karyawan saya sehebat Anda. Mereka telah membuat toko saya berantakan selagi saya pergi. Sampai jumpa nanti malam, Ariana."
"Tentu saja, Ibu Elsher," Ari melambaikan tangan kepada wanita itu dengan tangannya yang bebas. Ia bisa melihat Ibu Elsher sedang bergegas mengurus kekacauan yang dibuat karyawannya di toko.