Ari tak bisa berbicara selama beberapa detik. Dia merasa sangat marah dan terganggu dengan kata-kata yang diucapkan Noah kepadanya. Selama tiga tahun, dia memberikan tiga tahun hidupnya, namun, dia tidak bisa mengerti dirinya.
"Kamu... kamu pikir aku ini mainan?" tanya Ari dengan gigi yang mengertap. Ucapannya membuat Noah memandangnya dengan kebingungan di matanya, dia tidak bisa mengerti apa yang membuat Ari kesal kali ini. Dia bahkan bersedia memberikan kesempatan pada hubungan mereka, bukankah itu sudah cukup?
Menyaksikan ekspresi di wajahnya, Ari tahu bahwa dia tidak mengerti apa-apa. Dia begitu marah sehingga dia tertawa terbahak-bahak. Namun, Ari tidak kehilangan kendali atas amarahnya seperti terakhir kali. Dia sekarang tahu bahwa berbicara dengan Noah dan membuatnya mengerti bagaimana dia telah terluka, sama seperti berbicara pada dinding.