Chereads / BRIANA ALLEIA ORLANDO / Chapter 14 - BAB 13

Chapter 14 - BAB 13

Setelah terdiam cukup lama memandangi wanita yang ia cintai telah pergi dari hadapannya, Victor kembali melangkah menuju ke mobilnya ia dengan segera membuka pintu mobil dan masuk kedalam. Victor duduk terdiam dengan rasa marah yang menguasainya, rasa cemburu begitu membakar hatinya saat melihat Alleia bersama Nicho.

Rasa cintanya begitu besar kepada Alleia, sehingga ia terkadang melupakan fakta bahwa Alleia sudah memiliki kekasih hati yaitu Nicholas Orlando, sang pewaris keluarga Orlando.

Victor Pun mulai sadar dari keterdiaman nya, ia dengan segera menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan parkiran kampus untuk pulang kerumahnya. Saat tiba di rumah utama keluarga Lee, Victor di buat heran oleh adanya sebuah mobil yang terparkir rapih di pekarangan rumah utama.

Tidak ingin mengambil pusing, Victor segera keluar dari mobil pribadinya dan melangkah masuk kedalam rumah. Saat berada di depan pintu utama, Victor bisa mendengar orang - orang yang bercengkrama sambil tertawa. Ia melangkah masuk hingga sampai di ruang keluarga.

Ia melihat Ayahnya Vincent Lee dan Ibu tirinya Stella Lee sedang bercengkrama bersama tamu mereka yang ia lihat sepasang suami istri dan seorang wanita cantik yang duduk dengan malu - malu. Sambil mendengarkan cerita dari empat orang yang berada disana.

Stella yang menyadari kedatangan sang anak tiri tersenyum senang, dimana senyum itu sangat mengganggu bagi Victor. Ia tau Stella hanya berpura - pura baik padanya itulah kenapa ia sangat membenci ibu tirinya ini, semenjak sang Ayah membawa wanita yang bertatapan dengan saat ini satu minggu setelah kematian sang ibu. Mulai saat itu lah hubungan dan Vincent mulai merenggang bahkan mendingin sampai saat ini.

" Vic kau sudah pulang nak? " tanya Stella sambil berdiri dari duduknya dan melangkah kearah Victor yang masih berdiri di tempatnya.

" menjauh dariku " balas Victor dengan tatapan dingin dan benci serta menghina kepada Stella.

Stella yang mendengar perkataan Victor segera menghentikan langkahnya dan merubah ekspresinya menjadi sendu, Victor yang melihat hal itu benar - benar merasa muak pada ibu tirinya ini. Sedangkan Vincent dan tiga orang tamunya yang mendengar perkataan dari Victor hanya terdiam tanpa ikut campur, terutama Vincent.

" Vic, bergabunglah disini Ayah ingin memperkenalkan mu pada seseorang " ucap Vincent memecah keheningan yang melanda untuk beberapa saat.

Victor yang mendengar panggilan dari sang Ayah hanya menoleh sinis ke arah Vincent, tapi setelah itu ia membalikan badannya untuk segera pergi dari ruang keluarga menuju ke kamarnya. Sedangkan Vincent yang melihat kepergian sang putra hanya menatapnya dengan sendu.

Setelah berada di dalam kamarnya Victor segera membaringkan tubuhnya yang terasa lelah hari ini, tanpa membersihkan tubuhnya ia mulai jatuh tertidur dengan nyenyak nya.

Satu minggu kemudian...

Alleia dan Victor berjalan bersama menuju ruang laboratorium fakultas, mereka berdua berencana untuk menyelesaikan proses pembuatan racun dan penangkalnya sebagai bahan penelitian mereka.

" hei, Vic! " panggil Alleia dengan ceria memulai pembicaraan di antara mereka.

" hm? "

" aku mau memberitahukan sesuatu "

" apa? " tanya Victor dengan senyum tampan di wajahnya.

" Taraaaa! " ujar Alleia sambil menunjukan tangan kirinya untuk memperlihatkan cincin yang tersemat di jari manisnya kepada Victor.

Victor terdiam melihat ada cincin di jari manis Alleia, tapi ia mencoba untuk berpikir positif terhadap apa yang ia lihat.

" apa ini? " tanya Victor dengan perasaan tak tenang.

" ya, Aku dan Nicho memutuskan untuk bertunangan! " jawab Alleia dengan nada riang gembira sambil terus berjalan menuju ruan laboratorium.

Sedangkan Victor yang mendengar perkataan dari wanita yang ia cintai segera menghentikan langkahnya, sambil menatap punggung Alleia yang masih terus berjalan. Alleia yang menyadari jika Victor tengah berhenti berjalan segera menolehkan kepalanya, ia melihat Victor terdiam sambil menatap kearah nya.

" Vic? " panggil Alleia dengan pandangan heran.

" Kau kenapa?, are you ok? " lanjutnya lagi dengan nada lembut.

" iya, jadi bagaimana dengan impian mu menjadi seorang ilmuwan hebat? " tanya Victor dengan nada tegar.

" kata Nicho, dia mengizinkan ku untuk tetap menjadi ilmuwan, tapi dia meminta ku untuk menyembunyikan identitas ku "

" kenapa begitu? " tanya Victor dengan dahu berkerut.

" hmm, Vic, kata Nicho ini adalah negara Amerika Serikat, negara ini adalah negara hukum tapi tidak bisa di pungkiri kalau negara ini adalah negara yang bebas "

" para calon ilmuwan Sepertiku yang sudah mengeluarkan beberapa hasil karya dari penelitianku akan menjadi bola yang di perebutkan oleh orang - orang yang berkuasa di negara ini "

" kau tidak lupakan kan, jika aku bukan orang asli dari negara ini?, Aku hanya seorang wanita perantau yang beruntung di cintai oleh seorang Nicholas Orlando "

Victor yang mendengar penjelasan itu dari Alleia merasa setuju, tidak menuntut kemungkinan jika nyawa wanita yang ia cintai ini terancam. Di tambah lagi Alleia di cintai oleh orang yang berpengaruh di negara ini, pasti musuh dari Nicho akan menjadikan Alleia sebagai senjata untuk mengancam Nicho.

" kau benar, aku akan mendukung mu Alleia, apa kau bahagia? " tanya Victor dengan rasa sakit yang ia rasa.

" hm, aku sangat bahagia karena aku mencintai nya " jawab Alleia dengan wajah berseri - seri.

" ayo! " lanjut Alleia sambil menarik lengan Victor untuk berjalan menuju ke laboratorium.

" hm " menerima ajakan Alleia yang menariknya.

****

Waktu dan tahun berjalan dengan cepat Alleia dan Victor telah bekerja di sebuah perusahaan riset dan penelitian bagi para ilmuwan.

Nicholas Orlando benar - benar menepati janjinya untuk melindungi identitas Alleia dengan mengganti namanya menjadi Hana. Sehingga orang - orang di kantor mengenalnya sebagai Hana bukan Alleia.

Pada saat jam makan siang kantor, Hana dan Victor sedang menuju ke kantin perusahaan untuk makan siang bersama, saat sedang makan Victor tidak pernah memalingkan wajahnya dari Hana, rasa cintanya pada Hana tidak pernah luntur sedikitpun.

Ia bahkan melupakan perusahaan sang ayah, hanya untuk mengikuti Hana bekerja di perusahaan Riset dan penelitian tempat wanita yang ia cintai di terima, saat sedang makan bersama dalam keheningan tiba - tiba saja Alleia memberikan kabar yang mengejutkan bagi dirinya.

" Vic, aku dan Nicho akan menikah! " ucap Hana dengan nada bahagia, sambil mengaduk makanannya.

" Apa!? " tanya Victor dengan nada terkejut.

" Aku dan Nicho akan menikah Minggu depan "

Mendengar hal itu Victor tiba - tiba membeku di tempatnya, hatinya benar - benar merasa sakit yang teramat sangat, ia tidak menyangka akan mendengar berita ini dari Hana, wanita yang ia cintai selama ini.

" kau harus datang sebagai satu - satunya sahabatku " peringat Alleia dengan tegas.

Victor merasa depresi mendengar berita pernikahan Alleia dan Nicho hingga saat mereka menikah Victor tidak pernah memunculkan dirinya disana, ia menghilang bagaikan di telan bumi tidak ada kabar sama sekali.

Hingga ia datang dan muncul di saat malam tragedi meninggalnya Hana dan Nicho, di malam itu ia melihat sendiri bagaimana sepasang suami istri itu mati terbakar di rumahnya. Ia benar - benar melihat wanita yang ia cintai mati terbakar.

" bahkan sampai akhir pun kau tetap memilihnya Alleia... "