Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

TALES: Dunia kegelapan

Dexnut
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.2k
Views

Table of contents

Latest Update2
Obat7 months ago
VIEW MORE

Chapter 1 - HERO

Anak laki-laki terlahir di dunia, penuh dengan harapan, penuh dengan kehidupan dan kebaikan, saat kelahiran nya beberapa mahluk ada yang merasa aman dan beberapa merasa tidak aman, sungguh anak yang spesial.

Suara tangisan bayi terdengar dari dalam sebuah rumah kecil dengan arsitektur dari abad pertengahan di dalam hutan yang lebat, seorang wanita berambut putih dan berpakaian jelata sedang menggendong bayi dengan menggunakan syal merah, bayi tersebut mempunyai rambut yang sama dengan wanita tersebut, wanita itu lalu membelai kepala bayi itu dengan lembut dan berkata "Shhhhh cup cup sudah-sudah jangan menangis yah... jangan menangis ibu ada di sini" ucap nya dengan nada yang lembut.

*Bug Bug Bug*

Tiba-tiba muncul suara pintu yang di gedor dengan kencang, terkejut wanita itu dengan sekuat tenaga membuka pintu kecil di lantai, setelah membuka pintu tersebut wanita itu langsung turun ke bawah dengan tangga tak lupa iya menutup pintu itu lagi, wanita itu turun tergesa-gesa sesekali ia juga hampir terjatuh. Setelah berhasil turun wanita itu melakukan gerakan aneh, tangan nya menggambar kunci di udara seperti penyihir, setelah selesai ia menunjuk ke pintu tadi dan berkata "Kunci" sesaat pintu kecil tadi bersinar putih.

*BUHG*

Pintu depan rumah di tendang dengan paksa yang menimbulkan suara yang keras, tiga orang yang memakai jubah hitam ber tudung, di seluruh jubah mereka penuh dengan bercak-bercak darah yang sudah tua, perlahan mereka memasuki rumah dengan hati-hati lalu berdiri diam untuk beberapa saat, dengan nada yang serius salah satu dari mereka lalu berkata "Cari bayi dan wanita itu, tidak peduli mau hidup atau mati, kita harus harus membawa mereka ke altar untuk di jadikan persembahan, kita tidak boleh kalah dari yang lain" setelah itu mereka bertiga langsung mencari ke seluruh rumah, entah mengapa mereka melewati pintu yang ada di lantai kamar.

Beberapa tahun kemudian

Di Pagi yang cerah seorang anak laki-laki sedang berjalan di sebuah pasar yang ramai, banyak orang dari berbagai macam ras seperti elf, org dan lain-lain yang ber lalu-lalang, anak laki-laki itu lalu berhenti di depan toko buah, penjual toko buah seorang kakek menyambut nya dengan baik "Hero apa kabarmu? Apa ibu mu baik-baik saja?" sembari memilih buah-buahan Hero membalas dengan nada yang ramah "Kabarku baik, ibu juga sudah mulai sehat, sudah segini saja jadi berapa pak?" penjaga toko tersenyum dan mengambil kantong merah yang berisi dengan buah-buahan "Ini aku punya lebih ambillah dan juga buah-buahan yang ada di tangan mu itu gratis" Hero menolak nya, tetapi penjaga toko itu memaksa, tak ada pilihan lain Hero mengambil buah pemberian toko, mereka mengobrol sebentar dan Hero pergi ke toko daging untuk membeli beberapa potong daging.

Hero berbelanja sampai siang hari, Hero masuk ke sebuah rumah kecil di pinggir kota ia meletakkan belanjaan nya di meja sebelah pintu, tak lupa Hero mengunci pintu rumah nya, Hero berjalan beberapa saat lalu belok ke kanan di sebelah kanannya terdapat pintu dan Hero membukanya, setelah itu hero duduk di samping kasur dengan nada lembut ia berkata "Ibu hari ini ingin makan apa?" dengan nada yang lemah ibu Hero menjawab "S-sup hari ini ibu ingin sup" Hero tersenyum dan langsung membuat makanan untuk ibu nya.

Dengan keahlian nya Hero mulai memasak untuk ibu nya, setelah selesai Hero langsung membawa sup ke kamar, Hero membuka pintu kamar dan melihat ibunya yang sudah duduk menunggu nya, tanpa pikir panjang Hero duduk di sampingnya ibunya dan menyuapi nya dengan hati-hati, Hero lalu memberikan ibu nya segelas air hangat, tak lupa juga Hero memberikan ibu nya sebuah apel, saat Hero hendak ingin menyuapi nya ibu nya menggelengkan kepala seolah-olah ibu nya tidak mau apel tersebut.

Hero berkata "Ayolah ibu, makan buah ini dokter bilang ibu harus banyak makan buah-buahan" ucap nya dengan nada yang jengkel dan khawatir.

Ibunya menggelengkan kepala nya, Hero lalu memohon kepada ibunya untuk memakan buah-buahan"Bu makan buah, ini Hero suapin"ibunya tetap menggelengkan kepalanya.

Hero terus memaksa dengan halus sampai akhirnya ibu nya ingin memakan buah tersebut, setelah selesai ibu Hero langsung rebahan dan tertidur lelap, Hero lalu menyimpan sisa makanan di dapur.

Hero lalu mulai bersiap-siap untuk pergi keluar, tetapi sebelum dia pergi, Hero perlahan memasuki kamar ibu nya, Hero lalu mencium pipi ibunya dan berpamitan ke ibu nya yang sedang tertidur pulas, Hero perlahan mundur ke belakang, dengan perlahan Hero menutup pintu. Tanpa disadari Hero ibunya tersenyum karena Hero masih peduli dengan nya.

Hero bersiap-siap untuk keluar rumah, Hero mengambil pedang nya yang di gantung di dinding dan memakai armor nya.

Setelah semua persiapan sudah siap Hero langsung pergi ke luar, Hero berjalan masuk ke dalam hutan, tujuan nya adalah sebuah danau di dalam hutan.

Hero berjalan dengan terburu-buru, kicauan burung menemani nya di sepanjang jalan, saat berjalan Hero ingat percakapan nya dengan seseorang yang dia tolong pekan lalu.

Saat itu Hero sedang berjalan-jalan di dalam hutan seperti biasanya, Hero yang sedang berkeliling melihat sejumlah berry, dengan senang hati Hero memetik Berry tersebut, saat sedang memetik Hero lalu mendengar teriakan seorang wanita dari kejauhan. Hero menghentikan apa yang dia lakukan dan langsung menuju sumber suara.

Hero berlari menuju ke arah sumber suara sambil berharap wanita tersebut baik-baik saja, tak berapa lama dia berlari Hero melihat elf perempuan yang sedang di rampok oleh segerombolan manusia dan goblin.

Para perampok yang sedang merampas tas elf terbuat terkejut karena salah satu dari rekan mereka tiba-tiba pingsan, para perampok yang terkejut melihat ke sekeliling mereka, tanpa di sadari elf yang mereka rampok sudah tidak ada, salah satu mereka lalu berkata dengan nada yang panik "Bos,bos apa yang akan kita lakukan sekarang, salah satu rekan kita tiba-tiba saja pingsan, dan sekarang elf itu menghilang!!"

Dengan rasa takut, seseorang dengan badan yang besar berkata "Uh-uh-uh ki-kita mundur" mereka semua berlari terbirit-birit meninggal rekan mereka.

Setelah beberapa saat, Hero dan elf itu keluar dari semak-semak, sambil tertawa terbahak-bahak. Hero sambil tertawa lalu berkata "Tuh kan ku bilang apa, mereka semua ketakutan" ucap Hero.

Dengan santai nya Hero mengikat perampok yang pingsan tadi, lalu setelah itu hero bertanya ke pada elf perempuan itu "Apakah kamu baik-baik saja?, dan apa yang kau lakukan di sini?" ucap Hero yang tampak nya penasaran.

Elf itu langsung menjawab "Oh aku sedang mencari sebuah danau!!" ucap elf tersebut dengan antusias.

"Danau?, kau membahayakan dirimu karena danau?" Hero menggaruk kepalanya, kenapa wanita elf ini membahayakan diri hanya untuk sebuah danau, pikir nya.

Elf itu lalu menjelaskan danau yang dia cari "Apakah kau tidak tau, bahwa ada danau dengan air yang sangat bersih, bahkan katanya air tersebut penuh dengan banyak khasiat" Hero mendengarkan penjelasannya dengan seksama.

Hero lalu berfikir *Air... apakah air ini bisa menyembuhkan ibu ku..* saat Hero sedang berfikir elf tersebut tiba-tiba berteriak mengangetkan Hero "HEI, kau sudah menyelamatkan ku sebagai tanda terimakasih, aku akan memberitahu mu dimana danau itu" terkejut Hero langsung membalas "K-kenapa kita kan baru saja bertemu..." elf itu langsung menjawab "Dari ekspresi mu aku tau kau juga membutuhkan air tersebut, yakan?" wajah Hero memerah, dan secara tiba-tiba dia membungkuk lalu berterima kasih "Te-terimakasih" terkejut dengan apa yang dilakukan Hero elf langsung berkata "H-hei kau ngapain, yang harus nya berterima kasih harusnya aku" dengan secara spontan elf itu juga membungkuk.

Kembali ke masa sekarang hero sedang berlari menuju tanda di peta.

*Krak*

Tiba-tiba dari belakang hero mendengarkan suara ranting yang patah, dengan spontan Hero menoleh kebelakang dan berteriak "SIAPA!!" tapi tidak ada respon. Hero tidak menghiraukan nya dan langsung pergi ke danau.

Tiga puluh menit berlalu, Hero masih berlari di hutan yang lebat, Hero melihat jalan terbuka di depannya, dengan semangat Hero mempercepat lari nya, sinar matahari yang menyilaukan mata nya saat dia keluar dari hutan lebat itu, saat dia membuka matanya.

Hero tampak kagum karena dia melihat sebuah danau yang dikelilingi pepohonan, dan jauh di belakangnya terdapat perbukitan. Hero melamun untuk beberapa saat, tetapi Hero menyadarkan dirinya iya berlari menuruni bukit.

Saat dia sudah di tepi sungai, dia menunjuk jari nya ke depan, tiba-tiba ujung jari telunjuk nya bersinar putih, dengan santai dia menggambar ember seperti seorang artis yang menggambar di canvas, setelah selesai Hero berkata "Wadah" setelah itu gambar tadi menjadi ember kayu.

Hero lalu berjalan ke tepi danau, saat dia menginjak tepi danau air menjadi kabur karena pasir, di dalam hati nya Hero berkata *Pasir yah...harus di ambil di ketinggian yang agak dalam* Hero lalu berjalan sampai dadanya, dengan ember nya Hero mengambil air sampai penuh.

Tiba-tiba ada suara laki-laki berteriak, dengan nada yang memaksa "ANAK AJAIB HERO, SERAHKAN DIRI MU KE YOG SOTHOTH" Hero yang terkejut lalu berbalik badan, saat dia berpaling badan Hero melihat sejumlah manusia dengan berpakaian jubah hitam ber tudung menatap Hero dengan sengit.

Hero lalu melangkah kearah para penyembah dengan kesal, lalu Hero berkata "Kalian lagi, kalian lagi kenapa para penyembah ini tidak meninggalkan ku sendiri... ya sudah lah mau apa lagi" Hero meletakkan embernya, dan dia menghunus pedangnya.

Bersambung