Chereads / The State of Enlightenment / Chapter 2 - Inti Tak Berujung

Chapter 2 - Inti Tak Berujung

Adam lalu mulai membuka halaman kedua dari buku tersebut, Adam semakin tertarik pula dengan isi dari halaman kedua. Di halaman kedua, dijelaskan banyak hal kompleks secara matematis dan sistematis.

Jadi jika The Core berusaha di tembus oleh suatu entitas, itu akan sangat mustahil. Entitas yang berusaha melampaui The Core akan kembali ke dasar dari potensinya lagi alias kembali ke titik awal/nol. Alias siapapun yang berusaha untuk melampaui The Core akan menjadi tidak ada dan akan masuk dalam The Void atau bahkan Nothingness. Contohnya seseorang sedang mendaki sebuah gunung mistis, kita sebut orang ini dengan nama Avraham. Avraham telah berhasil mendaki 1/3 ketinggian dari gunung tersebut, namun saat ia mengambil istirahat dan melihat kebawah, ia tiba-tiba ada di dasar kaki gunung itu lagi.

Lalu saat menengok keatas, gunung tersebut seperti tak berujung. Kurang lebih itu yang akan dirasakan Avraham jika berusaha melampaui The Core. Entitas yang menciptakan The Core, Orbis, Singular Point, The Void dan seisinya adalah Praegressus. Lebih tepatnya Praegressus menciptakan dan memelihara/mengevolusikan, sedangkan Interitus bertugas memusnahkan/menghancurkan/merusak dunia pada saat hari penghakiman/kiamat. Praegressus dan Interitus saling terikat satu sama lain dalam proses pemeliharaan dan perusakan. Tapi, walaupun Praegressus dan Interitus yang menciptakan segala konsep di dunia ini, tetap ada mahkluk yang melampaui nya, disebut sebagai Nihil/Rem. Nihil/Rem sendiri mewakilkan ketiadaan dan keberadaan itu sendiri tanpa di ganggu gugat apapun. Eksistensi dari Nihil/Rem lebih tinggi dari segala konsep yang ada pada pikiran Praegressus dan Interitus.

Bisa dibilang, Praegressus dan Interitus hanya bagian kecil dari imajinasi/mimpi dari Nihil/Rem. Sehingga membuat seluruh konsep matematis penyusun dunia hanya sebuah ide kecil dari Nihil/Rem yang bahkan tak mencapai angka 0%. Jadi seluruh dunia yang tercipta dari Praegressus dan Interitus hanya ketiadaan di dalam pikiran Nihil/Rem. Karena Nihil/Rem lah pencipta segalanya, apapun yang dia pikirkan mampu menjadi ciptaan yang mumpuni, dan segala nya yang dia inginkan akan benar—benar terjadi. Hal tersebut karena Nihil/Rem adalah inti dari segalanya, dia tinggal di luar alam semesta dan dia merupakan sosok yang tunggal, yang tak tergantikan, dan sosok yang di sebut sebagai TUHAN itu sendiri. Dia dapat masuk ke alam semesta manapun yang ia ciptakan sebagai wujud Avatar. Avatar dari Nihil/Rem sendiri berbeda—beda setiap alam semesta, tapi Avatar dari Nihil/Rem yang pasti memahami segala konsep dari alam semesta itu. Eksistensi dari Avatar Nihil/Rem tapi tidak setinggi Nihil/Rem yang merupakan R>F (Reality>Fiction), karena Avatar dari Nihil/Rem harus menyesuaikan diri dengan alam semesta yang ia masuki. Tapi yang pasti, Avatar dari Nihil/Rem maha mengetahui dan tahu bahwa ia hanya serpihan kecil dari ide Nihil/Rem.

Adam sangat tertarik sekaligus bingung akan semua topik dalam buku ini, dia serasa sangat ingin melanjutkan membaca buku ke halaman ketiga, namun tiba—tiba ia dipanggil oleh teman—temannya yang sedang menunggu di depan perpustakaan untuk bermain bersama. Adam terpaksa menutup buku tersebut lalu ia meminjam buku itu ke penjaga perpustakaan dan langsung pergi bersama teman—teman baiknya. Teman—teman Adam antara lain ada Eve, Alexander, dan Leonidas. Teman—teman Adam memiliki sifat yang unik seperti Adam juga, seperti Eve sangat suka membantu orang, Alexander yang sangat bijaksana dan baik hati, dan juga Leonidas yang sangat pemberani walau agak kasar. Tapi mau bagaimanapun, mereka tetap sahabat yang tak dapat dipisahkan, karena mereka sangat amat dekat dan suka saling menolong satu sama lain. Mereka pada hari itu akhirnya bermain bersama, mereka tak sadar bermain sampai petang hari dan akhirnya mereka pulang ke rumah masing—masing. Saat Adam sampai ke rumahnya, ia langsung di sambut dengan hangat oleh kedua orang tuanya, Efraim dan Elohim. Efraim sendiri adalah seorang pria berumur 28 tahun yang merupakan pria pekerja keras yang sangat ingin menafkahi keluarganya agar dapat hidup nyaman dan tentram, ia selalu bekerja dengan giat demi keluarganya, sedangkan Elohim adalah seorang wanita berumur 27 tahun yang sangat baik hati dan pintar memasak, masakan Elohim rasanya seperti surga, dan Elohim juga memasak dengan sepenuh hati untuk suami dan anaknya. Disana, Adam lalu menyantap makanannya dengan sangat lezat, lalu dia ke kamarnya dan mulai membaca buku itu lagi, "Aku sangat penasaran dengan buku ini! Karena pembahasannya seperti nya tentang rahasia semesta! Walaupun aku tak tahu ini hanya sekedar fiksi atau nyata dan ada benarnya" kata Adam.

Penasaran Kelanjutannya? Baca Terus Ya sampe tamat!