"Quest untuk mengalahkan Goblin? Itu kan Quest yang baru saja kita ambil"
Gorr berdiri sebaga tanda bahwa dia terkejut dengan apa yang baru saja Pemilik Tavern itu katakana. Si pemilik Tavern hanya mengangguk, Lucas kini mengajukan pertanyaan kepada pemilik Tavern
"Lalu bagaimana kondisi mayat mereka?"
"Sangat buruk, yang kutahu mereka hangus terbakar. Dan walikota yang bertanggung jawab terhadap jasad mereka"
Gorr membenarkan ucapan dari pemilik tavern
"Ya, mereka menyemburkan api ketika aku bertarung dengan mereka tadi"
Pemilik Tavern nampak bahagia Gorr bisa menghadang semburan api dari para goblin, pemilik tavern Kembali melannjutkan ceritanya
"Jadi ada seseorang yang pernah berhasil menang melawan para goblin sseperti kalian. Namun besoknya para goblin Kembali dengan kekuatan yang lebih besar."
"Lalu? Apa yang terjadi setelahnya?"
Gorr dan Lucas sama-sama penasaran dengan kejadian tersebut
"Dia menghilang, jasadnya tidak ditemukan. Banyak yang percaya bahwa dia sudah menjadi abu"
Kebingungan mendatangi lucas, banyak pertanyaan terlintas dipikirannya. Dan dia tidak bisa percaya pada pemilik tavern begitu saja, karena bisa jadi dialah yang membuat para Goblin menyerang kota.
Gorr berjalan dan memakan camilan disana, sambil mengunyah makanan tersebut Gorr bertanya
"Goblin tidak menyerang kota bukan? Lalu kenapa para Goblin sialan itu menyerang kota Sarta?"
"Itu adalah hal yang aku tidak mengerti"
"…"
"Aku sudah mencoba menganalisa kejadian ini setelah banyak orang yang mati saat menjalankan quest tersebut. Dan tidak ada hal yang masuk akal kecuali para Goblin itu sudah dikendalikan"
"Oleh siapa?"
Pemilik tavern menggelengkan kepalanya. Ditengah perbincangan tersebut Lucas penasaran kenapa mereka dibawa kedalam sini oleh si pemilik tavern
"Lalu kenapa kau membawa kami dan mengunci tavernmu?"
Sang pemilik tavern menghela nafas Panjang dan berkata
"Aku menduga bahwa orang yang mengirim para goblin ada dikota ini, dia bisa melacak segala hal. Namun aku bisa mengatasinya dengan bantuan seseorang"
Lucas dan Gorr terlihat terkejut dengan apa yang baru saja mereka dengar. Orang yang mengirim goblin ada di kota? Siapa? Dan dia bisa melacak kita semua. Pertanyaan tersebut terlintas di kepala Gorr dan Lucas.
Ditengah kebingungan mereka seorang gadis terlihat berteriak sambil mengarahkan anak panahnya ke arah Gorr
"Rasakan ini makhluk hijau sialan!!"
Sebuah anak panah melesat kearah Gorr, namun Gorr berhasil menghadang anak panak itu dengan tangannya. Tangan Gorr nampak berdarah namun dia tidak terlihat keaskitan.
"Hentikan Alasa, walau hijau dan jelek dia adalah orang yang mengalahkan para goblin hari ini."
Dari kegelapan terlihat seorang wanita membawa busur panah muncul. Ketika dia menampakkan dirinya pemilik tavern meminta maaf dan memeprkenalka dia secara benar.
"Maafkan dia, perkenalkan dia adalah Putriku Alasa"
Ketika melihat penampakan Alasa.Lucas dan gorr merasa tidak asing dengan wanita tersebut.
"Kau kan yang di toko tadi pagi kan?"
Pemilik tavern memahami siapa yang dimaksud oleh Lucas dan Gorr. Dia adalah kembaran Alasa yaitu Alysa. Berbeda dengan Alasa, Alysa gemar memelajari Magic.
"Oh mungkin yang kalian maksud adalah Alysa. Dia adalah kembaran dari Alasa"
"Ya benar Namanya Alysa"
Mendengar nama dari kembaranya, Alasa nampak kesal. Dia mendekati Lucas dan Gorr kemudian bertanya
"Dimana dia?"
"Tadi pagi kami bertemu dengannya di toko potion dekat sini. Namun setelah itu kami tidak melihatnya sama sekali"
Alasa nampak murung setelah mendengar jawaban dari Gorr. Pemilik tavern merangkul Alasa dan berkata
"Berterima kasihlah kepada mereka"
"TIDAKK!!"
Alisa melepaskan rangkulan ayahnya dan berlari menaiki tangga, sebelum penampakanya menghilang keatas Atas Alasa berteriak
"Untuk apa aku berterima kasih kepada orang yang akan mati"
Pemilik tavern menggelengkan kepala atas perilaku anaknya. Dia meminta maaf kepada Gorr dan Lucas dan menawarkan mereka makan malam sebagai tanda terima kasih.
Lucas menolak tawaran tersebut dikarenakan mereka ada undangan makan malam dengan walikota. Pemilik tavern mengerti dengan keputusan mereka, dia memberikan lucas dan Gorr sebuah kunci kamar untuk tidur di tavern.
Sebelum meninggalkan tavern gorr bertanya kepada pemilik tavern kenapa hanya dia yang tidak bisa menggunakan mana
"Disamping semburan api para goblin, kenapa hanya aku dan bangsa Orc yang tidak bisa menggunakan mana?"
"Aku tidak tau, namun aku akan memberi tahumu seseorang yang bisa menjawab pertanyaanmu dengan satu syarat"
"Siapa dia? Apa syaratnya?"
"Syaratnya adalah kalahkan dalang dari penyerangan goblin ini"
Gorr menyanggupi syarat yang diberikan oleh si pemilik tavern. Setelah mengemas barang mereka berdua bergegas ke mansion dari walikota, disana mereka disambut dan diarahkan ke sebuah meja makan.
Banyak jenis makanan yang tersaji di meja makan tersebut, Mereka semua menikmati makan malam itu terutama Gorr. Seperti biasa dia makan dengan gaya Orc.
Setelah selesai makan malam walikota membuka suaranya
"Terima kasih, sungguh luar biasa kalian bisa mengalahkan para goblin tersebut"
"Aku yang mengalahkan mereka sendirian, bajingan ini hanya diam dan melihat saja"
Gorr nampak kesal karena dia tidak mendapatkan banyak perhatian . Mendengar Gorr yang marah-marah walikota nampak tertawa kecil dan merapikan sisa makananya.
"Aku tidak tau apakah mereka akan Kembali lagi atau tidak, kalau mereka Kembali aku berharap kalian bisa mengalahkan mereka lagi"
"Kami akan mengusahakan yang terbaik"
Lucas menjawab dengan diplomatis, pak walikota hanya tersenyum dan berterima kasih dengan jawaban dari Lucas. Walikota menawarkan mereka pemandian terbaik di kota sarta.
Mereka berdua mengucapkan terima kasih dan berpamitan untuk pergi. Mereka berjalan di jalanan kota Sarta, Gorr bertanya kepada Lucas
"Menurutmu siapa pelaku dibalik ini semua?"
"Belum terlihat, namun hari ini sebaiknya kita mencoba pemandian dan bersantai terlbih dahulu"
"Errrrr, soal itu….."
"Kenapa?"
Gorr nampak tidak senang dengan ajakan dari Lucas, Lucas yang awalnya tidak mengerti kenapa rekannya tiba-tiba berperilaku aneh mulai mendekatinya.
"Jangan bilang kau tidak mau mandi"
Gorr hanya tersenyum sebagai respon terhadap ucapan Lucas, Lucas yang mengetahui bahwa temannya tidak mau mandipun mengejeknya.
"Pantas saja tidak ada yang mau mendekatimu siang tadi, Mukamu jelek bau lagi"
"Apa kau bilang?"
Gorr mengerjar Lucas yang mengejeknya dengan penuh rasa amarah.
---
Di kediaman pemilik tavern nampak Alasa sedang mengendap endap untuk keluar dari sana. Ketika berhasil keluar dia memandangi bintang di kebun belakang dan melihat hamparan bintang yang indah.
"Di semua hal buruk yang sudah terjadi, setidaknya bintang masih terlihat indah".
Ditengah gelapnya malam itu, sesosok manusia menghampiri Alasa. Sesosok itu adalah Alysa, dia Kembali dari perjalanannya mencari Dalang dari penyerangan Goblin
"Kau sudah Kembali anak cengeng, jadi Apakah kau sudah menemukan sesuatu?"
"Hmpph Apakah seperti itu cara menyambut saudaramu yang baru Kembali?"
Alysa duduk disamping Alasa dan memandangi bintang sebelum menjawab pertanyaan dari Alasa
"Aku tidak bisa menemukan apapun, siapapun itu dia sangat ahli dalam bersembunyi dan melacak"
Alasa hanya berdiam diri menderngar jawaban dari Alysa, kemudian Alasa teringat dengan ucapan Gorr bahwa dia pernah bertemu dengan Alysa.
"Tadi pagi kau bertemu dengan Mahkluk hijau itu kan?"
Alysa nampak terkejut
"Oh iya kau benar bagaimana kau bisa tahu?"
"Sore tadi Ayah berbicara dengan dia dan temannya . Aku mengira dia adalah goblin jadi aku menyerangnya"
Alysa hanya tertawa mendengar cerita dari Alasa, alasa yang jengkel bertanya kepada Alysa kenapa dia tertawa
"Kenapa kau ini berhentilah"
"Karena itulah kau Alasa, aku sudah tahu bahwa dia adalah Orc bukan goblin"
Ditengah obrolan mereka seseorang datang dan mengganggu waktu mereka
"Hmmmm, keluar malam-malam? Ayah kalian bisa marah lo"
Alysa dan Alasa terkejut dengan suara tersebut mereka menoleh. Seorang penjaga toko Potion sudah ada di belakang mereka, dengan terkejut mereka berkata
"Ibu?"
/~~~~~~~~~/