```
Melihat kelima orang tersebut, Peter tidak memiliki rencana yang lebih baik dan hanya dapat berkata kepada mereka, "Kalian semua mundur dulu."
Tak terduga, Peter sesungguhnya setuju untuk membiarkan mereka mundur, dan kegembiraan langsung terlihat di wajah kelima orang itu. Mereka memutar kaki mereka dan berlari gila-gilaan ke belakang.
Dengan senyum pahit, Peter juga ingin mengetahui situasi di depan. Dia memanggil cangkang kura-kura biru, dan di tangannya, dia menggenggam dua Jimat Abadi, mengumpulkan keberanian sembari berjalan ke dalam dengan hati-hati.
Waktu berlalu sedikit demi sedikit, dan setelah Peter berjalan ke dalam selama dua jam, dia memang mulai melihat beberapa kotoran di tanah.
Pada titik ini, Peter menjadi semakin berhati-hati.
Setelah berjalan sebentar, tiba-tiba, sebuah cahaya merah berkedip di depannya. Ketika Peter menggunakan Indera Ilahi untuk menyelidiki, dia dapat merasakan kehadiran kehidupan di depan.